PRAKTIKUM VIII
Topik : Akar dan Modifikasinya
Tujuan : Mengenal tipe-tipe akar dan bentuk-bentuknya
serta modifikasinya dari akar pada
beberapa tumbuhan.
Hari, tanggal : Kamis, 17 April 2014
Tempat :
Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
a.
Alat :
1.
Baki
2.
Lup
3.
Alat tulis
b.
Bahan :
1.
Rumput teki (Cyperus rotundus L.)
2.
Lombok (Capsicum sp)
3.
Terong (Solanum sp)
4.
Wortel (Daucus corota L.)
5.
Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
6.
Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)
7.
Laos (Alpinia galanga)
8.
Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
9.
Padi (Oryza sativa L.)
10.
Benalu (Loranthus sp)
11.
Sirih (Piper betle L.)
II. CARA KERJA
1. Mengamati
bagian-bagian akar: leher akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut
akar, rambut-rambut akar, tudung akar.
2. Mengamati tipe
perakaran: serabut atau tunggang.
3. Mengamati bentuk
modifikasi akar: tombak, gasing, benang.
4. Mengamati
bentuk-bentuk dari modifikasi akar: akar udara, akar penghisap, akar pelekat,
akar pembelit, akar nafas, akar tunjang, akar lutut, akar banir.
5. Menggambar hasil
pengamatan.
III. TEORI DASAR
Akar adalah bagian pokok yang ketiga di samping batang dan daun bagi
tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar pada umumnya mempunyai
sifat-sifat, yaitu:
a. Merupakan bagian
tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi
(geotrop) atau menuju ke air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
b. Warnanya
keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
c. Tumbuh terus pada
ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan dengan
batang.
d. Berbentuk meruncing,
sehinggga lebih mudah untuk menembus tanah.
Bagi tumbuhan akar mempunyai
fungsi untuk:
1. Memperkuat berdirinya
tumbuhan.
2. Menyerap air dan
zat-zat makanan yang terlarut di dalam air dari dalam tanah.
3. Mengangkut air dan
zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
4.
Tempat
penimbunan makanan.
Bagian-bagian akar pada
umumnya dapat dibedakan menjadi 7, yaitu:
a. Leher akar atau
pangkal akar (collum)
b. Ujung akar (apex radicis)
c. Batang akar (corpus radicis)
d. Cabang-cabang akar (radix lateralis)
e. Serabut akar (fibrilla radicalis)
f. Rambut-rambut akar
atau bulu-bulu akar (pilus radicalis)
g. Tudung akar (calyptra)
Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam sistem perakaran yaitu sistem
akar tunggang (radix primaria) dan
sistem akar serabut (radix adventicia).
Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan atas:
1) Akar tunggang yang
tidak bercabang atau sedikit bercabang.
Akar
tunggang yang tidak bercabang ini biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai
tempat penimbunan zat makanan cadangan, sehingga memiliki bentuk yang istimewa,
seperti:
a. Berbentuk sebagai
tombak (fusifermis), pangkalnya besar
meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan, biasanya
menjadi tempat penimbunan makanan.
b. Berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar
membulat, akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit
meruncing.
c. Berbentuk benang (filiformis), jika akar tunggang kecil
panjang seperti akar serabut saja dan juga sedikit sekali bercabang.
2)
Akar tunggang yang bercabang (ramosus)
Akar
tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang
banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi sehingga dapat memberikan kekuatan
yang lebih besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas,
hingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
Sistem perakaran serabut pada tanaman dapat dibedakan atas tiga hal, yaitu:
a. Akar yang menyusun
akar serabut kecil-kecil berbentuk benang.
b. Akar-akar serabut
kaku keras dan cukup besar seperti tambang.
c. Akar serabut
besar-besar, hampir sebesar lengan.
Dilihat dari cara hidup suatu tanaman, maka pada berbagai jenis tumbuhan
sering kita temukan akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi khusus misalnya:
1. Akar udara atau akar
gantung (radix aereus). Akar ini
keluar dari bagian-bagian di atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh ke
arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya, akar gantung
dapat amat panjang (sampai 30 m).
2. Akar penggerek atau
akar penghisap (haustorium), yaitu
akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna
untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya, yang berupa alat penggerek
yang menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian kayu.
3. Akar pelekat (radix adligans), akar-akar yang keluar
dari buku-buku batang tumbuhan memanjat
dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja.
4. Akar pembelit (cirrhus radicalis), juga untuk memanjat,
tetapi dengan memeluk penunjangnya.
5. Akar nafas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar
yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncul dari permukaan tanah atau air
tempat tumbuhnya tumbuhan.
6. Akar tunjang, yaitu
akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah dan seakan-akan
menunjang batang ini jangan sampai rebah, karena batang tumbuhan yang mempunyai
akar demikian ini terdapat di atas tanah atau air, dan batang beserta akar-akar
tunjang ini memberikan kesan seperti orang naik di atas engrang, oleh sebab itu
sering juga disebut akar engrang.
7. Akar lutut, yaitu
akar tumbuhan atau lebih tepat jika dikatakan bagian akar yang tumbuh ke atas
kemudian membengkok lagi masuk ke dalam tanah, sehingga membentuk gambaran
seperti lutut yang dibengkokkan.
8. Akar banir, yaitu
akar berbentuk seperti papan-papan yang diletakkan miring untuk memperkokoh
berdirinya batang pohon yang tinggi besar.
IV.
HASIL PENGAMATAN
a. Tabel Pengamatan
Nama tumbuhan
|
Tipe akar
|
Bentuk akar
|
Modifikasi akar
|
Rumput teki
|
Serabut
|
Serabut benang
|
-
|
Lombok
|
Tunggang
|
Tunggang bercabang
|
-
|
Terong
|
Tunggang
|
Tunggang bercabang
|
-
|
Wortel
|
Tunggang
|
Tombak
|
Umbi akar
|
Bengkuwang
|
Tunggang
|
Gasing
|
Umbi akar
|
Singkong
|
Serabut
|
Serabut benang
|
Akar pelekat
|
Laos
|
Serabut
|
Serabut benang
|
Akar rimpang
|
Anggrek kalajengking
|
Serabut
|
Serabut benang
|
Akar udara gantung
|
Padi
|
Serabut
|
Serabut benang
|
-
|
Benalu
|
Tunggang
|
Tunggang bercabang
|
Akar pengisap
|
Sirih
|
Serabut
|
Serabut benang
|
Akar pelekat
|
b. Gambar Pengamatan
1. Rumput teki (Cyperus
rotundus L.)
Keterangan
:
1.
Cabang akar
2.
Leher akar
3.
Ujung akar
4.
Serabut aka
5.
Batang akar
|
Berdasarkan literatur
|
Keterangan
:
1.
Cabang akar
2.
Leher akar
3.
Ujung akar
4.
Serabut akar
5.
Stolon
|
3
|
1
|
5
|
4
|
2
|
(Anonim A. 2014)
2.
Lombok (Capsicum sp)
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Cabang akar
4.
Serabut akar
5.
Batang akar
6.
Rambut akar
7.
Akar primer
|
Berdasarkan literatur
|
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Cabang akar
3.
Serabut akar
|
3
|
1
|
2
|
(Anonim B. 2014)
3.
Terong (Solanum sp)
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Cabang akar
3.
Serabut akar
4.
Akar primer
5.
Batang akar
6.
Rambut akar
7.
Ujung akar
|
Berdasarkan
literatur
|
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Serabut akar
3.
Batang
4.
|
3
|
1
|
2
|
(Anonim C. 2014)
4. Wortel (Daucus
corota L.)
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Cabang akar
3.
Ujung akar
4.
Serabut akar
5.
Batang akar
|
Berdasarkan literatur
|
Keterangan
:
1.
Ujung akar
2.
Leher akar
3.
Cabang akar
4.
Serabut akar
5.
Batang akar
|
2
|
5
|
3
|
1
|
4
|
(Anonim D. 2014)
5.
Bengkuwang (Pachyrrhizus
erosus Urb.)
Keterangan
:
1.
Ujung akar
2.
Pangkal akar
3.
Batang akar
4.
Rambut akar
5.
Serabut akar
|
Berdasarkan literatur
Keterangan
:
1.
Pangkal akar
2.
Batang akar
3.
Serabut akar
|
|
2
|
1
|
3
|
(Anonim E. 2014)
6. Singkong (Manihot
utilisima Burm. F.)
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Cabang akar
3.
Ujung akar
4.
Serabut akar
5.
Batang akar
6.
Rambut akar
|
Berdasarkan literatur
|
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Batang akar
3.
Batang
|
1
|
3
|
2
|
(Anonim F. 2014)
7.
Laos (Alpinia galanga)
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Cabang akar
3.
Ujung akar
4.
Serabut akar
5.
Batang akar
6.
Rambut akar
|
Berdasarkan literatur
|
Keterangan
:
1.
Leher akar
2.
Ujung akar
3.
Serabut akar
4.
Batang akar
5.
Rambut akar
6.
Rimpang
|
5
|
6
|
2
|
4
|
1
|
3
|
(Anonim G. 2014)
8.
Anggrek Kalajengking (Arachis
flos-aeris)
Keterangan
:
1.
Cabang akar
2.
Ujung akar
3.
Serabut akar
4.
Rambut akar
|
Berdasarkan literatur
|
Keterangan
:
1.
Cabang akar
2.
Ujung akar
3.
Serabut akar
4.
Rambut akar
|
3
|
1
|
2
|
4
|
(Anonim H. 2014)
9.
Padi (Oryza sativa L.)
Keterangan
:
1.
Cabang akar
2.
Ujung akar
3.
Leher akar
4.
Serabut akar
|
Berdasarkan literatur
|
Keterangan
:
1.
Cabang akar
2.
Leher akar
3.
Ujung akar
4.
Serabut akar
|
1
|
4
|
2
|
3
|
(Anonim I. 2014)
10.
Benalu (Loranthus sp)
Keterangan
:
1.
Batang akar
2.
Cabang akar
3.
Akar pelekat
|
Berdasarkan literatur
|
Keterangan
:
1.
Batang akar
2.
Cabang akar
|
2
|
1
|
Anonim j. 2013
11.
Sirih (Piper betle
L.)
Keterangan
:
1.
Pangkal akar
2.
Batang akar
3.
Cabang akar
4.
Ujung akar
|
Berdasarkan literatur
|
Keterangan
:
1.
Pangkal akar
2.
Batang akar
3.
Cabang akar
4.
Ujung akar
|
4
|
3
|
1
|
2
|
(Anonim K. 2014
V.
ANALISIS DATA
1.
Tanaman rumput teki (Cyperus rotundus L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub
classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species :
Cyperus rotundus L.
Sumber : Cronquist 1981
Dari hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa rumput teki (Cyperus rotundus L.) mempunyai tipe perakaran serabut, yaitu jika
akar lembaga dalam perkembangan mati atau kemudian di susul oleh sejumlah akar
yang kurang lebih sama besar yang keluar dari pangkal batang bentuknya seperti
benang, dan bentuk akar dari rumput teki yaitu serabut benang dan tidak
memiliki modifikasi akar. Bagian-bagian dari rumput teki terdapat cabang akar, akar primer, ujung akar, leher akar, dan serabut akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan bahwa Tanaman rumput teki
memiliki bagian-bagian akar seperti batang akar, cabang akar, dan serabut akar.
Sistem perakarannya adalah akar serabut. Rumput teki mempunyai cabang batang
yang disebut geragih, yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap di
permukaan tanah, dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah
tumbuh akar-akar. Kemudian
bermodifikasi menjadi akar rimpang yang berada didalam tanah. Akar rumput ini
bukan berasal dari calon akar yang asli sehingga dapat dikatakan akar luar
dengan bentuk serabut yang kecil seperti benang. Akar ini mempunyai percabangan
yang bertujuan untuk memperluas bidang bidang penyerapan serta untuk memperkuat
berdirinya batang. Tanaman rumput teki ini biasanya tumbuh berumpun, sehingga
terdapat rimpang yang merayap atau seperti umbi dengan geragih yang berfungsi
sebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif.
2. Lombok (Capsicum sp.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis :
Asteridae
Ordo :
Solanales
Familia :
Solanaceae
Genus :
Capsicum
Spesies :
Capsicum sp.
Sumber :
Cronquist 1981
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa
lombok (Capsicum sp.) mempunyai
sistem perakaran tunggang. Bentuk akarnya adalah akar tunggang yang bercabang (ramosus) dan tidak memiliki modifikasi
akar. Pada akar lombok ini didapatkan bagian-bagian yaitu leher akar , cabang akar, ujung akar, serabut akar, batang akar, dan rambut
akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html
disebutkan bahwa akar cabai
juga merupakan akar tunggang, akar cabai dapat dilihat dengan jelas mana
pangkal dan ujung akarnya, dan pada akar cabai dapat terlihat jelas juga batang
akar, cabang akar dan serabut akar. Sistem akar pada cabai adalah sistem akar
tunggang dan merupakan tipe akar tunggang berbentuk benang.
3.
Terong (Solanum sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum sp
Sumber : Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar terong merupakan
tumbuhan yang memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya tunggang bercabang
dan tidak memiliki modifikasi akar. Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar
yaitu leher akar, cabang akar, akar utama , dan serabut
akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan bahwa terong memiliki
sistem perakaran tunggang hal ini dapat dilihat dengan jelas dimana
bagain-bagian batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar.
Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar primernya tumbuh terus
menjadi akar pokok, pada akar ini kemudian tumbuh cabang-cabang dan serabut
akar.
4.
Wortel (Daucus carota
L.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub Classis :
Rosidae
Ordo :
Apiales
Familia :
Apiaceae
Genus :
Daucus
Species :
Daucus carota L.
Sumber :
Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar wortel merupakan
tumbuhan yang memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya tombak dan modifikasi
akanya adalah umbi akar. Tanaman ini
memiliki bagian-bagian akar yaitu leher akar, cabang akar, ujung akar, serabut akar
dan batang akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan
bahwa akar pada wortel merupakan akar
tunggang yang sedikit memiliki cabang dan mempunyai bentuk yang
istimewa yaitu bentuk tombak. Dan biasanya pada bagian ini menjadi tempat
penimbunan makanan. Akar ini sangat jelas menunjukan akar pokoknya yaitu yang
berbentuk tombak dan dijadikan tempat menyimpan cadangangan makanan.
5.
Bengkuwang (Pachyrrhizus
erosus Urb.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub Classis : Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Familia :
Chenopodiceae
Genus :
Pachyrrhizus
Species :
Pachyrrhizus erosus Urb
Sumber :
Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar bengkuwang merupakan
tumbuhan yang memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya gasing dan modifikasi
akanya adalah umbi akar. Tanaman ini
memiliki bagian-bagian akar yaitu ujung akar, pangkal akar,
serabut akar, batang akar dan rambut akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan bahwa bengkuwang memiliki
perakaran tunggang yang memiliki sedikit cabang akar sama seperti halnya wotel
tetapi berbeda dengan wortel bentuk akar bengkuwang lebih menyerupai gasing,
bukan tombak. Pada bengkuwang dapat dilihat dengan jelas mana pangkal akar dan
ujung akarnya dan juga dapat ditemukan serabut akarnya. Akar atau umbi
bengkuwang tidak mengandung racun seperti halnya pada batang dan daunnya.
6.
Singkong (Manihot
utilisima Burm. F.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub Classis :
Rosidae
Ordo :
Euphorbiales
Familia :
Euphorbiaceae
Genus :
Manihot
Species :
Manihot utilisima Burm. F
Sumber :
Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar singkong merupakan
tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut, bentuk akarnya yaitu serabut benang
dan modifikasi akanya adalah akar pelekat.
Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar yaitu ujung akar, leher akar, cabang akar, serabut akar, batang
akar dan rambut akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html menyebutkan bahwa tanaman singkong
memiliki akar serabut dan pada akarnya ini biasanya terdapat bagian yang
mengalami pembesaran bagian inilah yang merupakan tempat menyimpan cadangan
makanan. Cadangan makanan yang dis impan sebagian besar berupa zat tepung oleh
karena itu akar atau umbi singkong banyak di konsumsi bahkan di beberapa daerah
dijadikan makanan pokok pengganti nasi. Tanaman ini berkembang biak secara vegetatif dengan stek batang.
7.
Laos (Alpinia galanga)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub Classis :
Zingeberidae
Ordo :
Zingiberales
Familia :
Zingiberaceae
Genus :
Alpinia
Species :
Alpinia galangal
Sumber : Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar laos merupakan
tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut, bentuk akarnya yaitu serabut benang
dan memiliki modifikasi akar rimpang.
Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar yaitu ujung akar, leher akar, cabang akar, serabut akar, batang
akar dan rambut akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html menyebutkan
bahwa Laos memiliki tipe perakaran serabut. Akar-akar pada laos langsung melekat
pada batang utamanya yang terletak di dalam tanah. Batang ini adalah modifikasi
yang disebut rimpang yaitu batang yang tumbuh horizontal didalam tanah. Tanda-tanda yang membuktikan bahwa rimpang
merupakan modifikasi dari batang, yaitu :
1. Beruas-ruas,
berbuku-buku, akar tidak pernah bersilia
2. Berdaun, tetapi
daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik.
3. Mempunyai
kuncup-kuncup
4. Tumbuhnya tidak ke
pusat bumi atau air, melahan kadang-kadang langsung ke atas, muncul di atas
tanah.
8. Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub Classis : Liliidae
Ordo :
Orchidales
Familia :
Orchidaceae
Genus :
Arachis
Species :
Arachis flos-aeris
Sumber : Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar anggrek kalajengking
merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut, bentuk akarnya yaitu
serabut benang dan memiliki modifikasi akar udara gantung. Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar yaitu
ujung akar, cabang akar, serabut akar, dan rambut akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan bahwa anggrek kalajengking
mempunyai akar yang cukup unik yaitu memiliki perakaran gantung dan biasanya
pada saat muda setelah agak tua akarnya akan menyentuh tanah dan berubah fungsi
menjadi akar tunjang yang seakan-akan menunjang batang agar tidak roboh. Bergantung pada tingginya tempat permukaan
keluarnya akar ini dapat amat panjang. Selama masih menggantung, akar ini hanya
dapat membantu dalam penyerapan aiur dan zat gas di udara, dan sering kali
mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau udara yang disebut velamen, tetapi setelah mencapai tanah. Untuk
bagian yang masuk dalam tanah berkelakuan seperti akar biasa, yaitu menyerap
air dan zat makanan dari tanah. Sedangkan bagian yang di atasnya sering kali
berubah menjadi batang.
9. Padi (Oryza sativa L.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub Classis :
Commelinidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Poaceae
Genus :
Oryza
Species :
Oryza sativa L.
Sumber :
Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar padi merupakan
tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut, bentuk akarnya yaitu serabut benang
dan tidak memiliki modifikasi akar.
Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar yaitu ujung akar, cabang akar, serabut akar, akar primer, dan
leher akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan bahwa padi merupakan
tanaman yang memiliki perakaran serabut dan hal ini jelas merupakan ciri
tanaman yang termasuk kelompok monokotil. Akarnya hanya terdiri atas cabang
akar dan untuk serabut akarnya sangat sulit dilihat. Bentuk akarnya seperti benang yang berguna untuk
memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang.
10.
Benalu (Loranthus sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub Classis : Rosidae
Ordo :
Santalales
Familia :
Loranthaceae
Genus :
Loranthus
Species :
Loranthus sp.
Sumber :
Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar benalu merupakan
tumbuhan yang memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya yaitu tunggang
bercabang dan memiliki modifikasi akar pengisap. Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar yaitu
cabang akar dan batang akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan
bahwa benalu merupakan tanaman parasit dan mempunyai akar yang berupa akar
penghisap atau akar penggerek. Akarnya ini berupa haustorium yang berbentuk
bulat yang merupakan penghubung antara benalu dengan inangnya, dan modifikasi
akar ini akan menembus kulit dari inangnya tapi tidak sampai ke bagian kayu
yang dalam, melalui akar ini benalu mengambil sari makanan dari inangnya. Akar penggerek ini menembus kulit batang
inangnya sampai ke bagian yang berkayu. Tetapi akar penggerek ini juga dapat
hanya berupa akar-akar pendek yang melekat pada tuan rumahnya, tetapi juga
menghisap air dan zat-zat makanan. Akar penghisap pada tumbuhan benalu ini
nampak pipih menggembol dan melekat pada cabang inangnya.
11.
Tanaman sirih (Piper
betle L.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Magnoliidae
Ordo :
Piperales
Familia :
Piperaceae
Genus :
Piper
Species :
Piper betle L.
Sumber :
Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar sirih merupakan
tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut, bentuk akarnya yaitu serabut benang
dan memiliki modifikasi akar pelekat.
Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar yaitu cabang akar, batang akar, pangkal akar dan ujung akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan
bahwa tanaman sirih mempunyai sistem perakaran serabut. Dan pada akar tanaman
sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar.
Akar pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya
dari akar yang disebut akar pelekat yaitu akar-akar yang keluar pada buku-buku
batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk melekatkan diri pada penunjangnya.
VI.
KESIMPULAN
1. Rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki akar
serabut, bentuk akar berupa serabut benang dan tidak memiliki modifikasi akar.
2. Lombok (Capsicum sp) memiliki tipe akar
tunggang, bentuk akarnya tunggang bercabang dan tidak memiliki modifikasi akar.
3. Terong (Solanum sp.) memiliki tipe akar
tunggang, bentuk akar tunggang bercabang dan tidak memiliki modifikasi akar.
4. Wortel (Ducus carota L.) memiliki tipe perakaran
tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan merupakan modifikasi dari umbi akar.
5. Bengkuwang (Pachyrrhicus erosus Urb.) memiliki tipe
akar tunggang, bentuk akar gasing, dan merupakan modifikasi dari umbi akar.
6. Singkong (Manihot utilissima) memiliki tipe akar
serabut, bentuk akar berupa serabut benang dan merupakan modifikasi dari akar
pelekat.
7. Laos (Alpinia galanga) memiliki tipe akar
serabut, bentuk akar berupa serabut benang dan merupakan modifikasi dari akar
rimpang.
8. Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris) memiliki tipe akar
serabut, bentuk akar berupa serabut benang dan bermodifikasi menjadi akar udara
gantung.
9. Padi (Oryza sativa) memiliki akar serabut,
bentuk akar berupa benang.
10. Benalu (Loranthus sp.) memiliki tipe akar
tunggang, bentuk akar berupa tunggang bercabang dan merupakan modifikasi dari
akar penghisap/penggerek.
11. Tanaman sirih (Piper betle L.) memiliki tipe akar
serabut, bentuk akar berupa serabut benang, dan merupakan modifikasi dari akar
pelekat.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2014. Penuntun
Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: Jurusan PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim, A. 2014. Akar rumput teki. http://4.bp.blogspot.com/_PAyX4ra3/s160 0-h/rumput+teki.jpg
Diakses 13 April 2014.
Anonim, B. 2014. Akar Lombok. http://1.bp.blogspot.com/_yDtiFD1s400/cabai .jpg. Diakses 13 April 2014.
Anonim, C. 2014. Akar terong. http://agroscismk.bravehost.com/terongimg6.jp g.
Diakses 13 April 2014.
Anonim, D. 2014. Akar wortel. http://plantpathology.tamu.edu/Texlab/Vegetabl
es/Carrot/rkn.html Diakses 13 April 2014.
Anonim, E. 2014. Akar bengkuwang. http://cybermed.cbn.net.id/UserFiles/Ima ge/cybermed/Healthy%20Food/JAN09/bengkuang.jpg. Diakses 13 April 2014.
Anonim, F. 2014. Akar singkong. http://dagangoncom.files.wordpress.com/200 8/12/singkong.jpg. Diakses 13 April 2014.
Anonim, H. 2014. Akar anggrek kalajengking. http://image02.webshots.com/2/ 5/99/10/50859910aBzGvB_ph.jpg.
Diakses 13 April 2014.
Anonim, J. 2014. Akar benalu. http://w11.itrademarket.com/pdimage/88/94868 8_benalubambujarakchina.jpg.
Diakses 13 April 2014.
Anonim, K. 2014. Akar sirih. http://www.dkimages.com/discover/DKIMAGES /Discover/Home/Plants/OrnamentalGroups/Climbers/Piperaceae/Piper/Piper-betle/Piper-betle-2.html
Diakses 13 April 2014.
Cronquist, A., 1981, An Integrated System of Classification of
Flowering Plants, Columbia University Press, New York.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar