Rabu, 21 Mei 2014

Akar dan modifikasinya



PRAKTIKUM VIII
                                                        
Topik               :   Akar dan Modifikasinya
Tujuan             :  Mengenal tipe-tipe akar dan bentuk-bentuknya serta modifikasinya  dari akar pada beberapa tumbuhan.
Hari, tanggal   :   Kamis, 17 April 2014
Tempat            :   Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I.              ALAT DAN BAHAN
a.      Alat :
1.      Baki
2.      Lup
3.      Alat tulis
b.      Bahan :
1.      Rumput teki (Cyperus rotundus L.)
2.      Lombok (Capsicum sp)
3.      Terong (Solanum sp)
4.      Wortel (Daucus corota L.)
5.      Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
6.      Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)
7.      Laos (Alpinia galanga)
8.      Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
9.      Padi (Oryza sativa L.)
10.  Benalu (Loranthus sp)
11.  Sirih (Piper betle L.)


II.           CARA KERJA

1.    Mengamati bagian-bagian akar: leher akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar, tudung akar.
2.    Mengamati tipe perakaran: serabut atau tunggang.
3.    Mengamati bentuk modifikasi akar: tombak, gasing, benang.
4.    Mengamati bentuk-bentuk dari modifikasi akar: akar udara, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar nafas, akar tunjang, akar lutut, akar banir.
5.    Menggambar hasil pengamatan.

III.        TEORI DASAR

Akar adalah bagian pokok yang ketiga di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat, yaitu:
a.       Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
b.      Warnanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
c.       Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan dengan batang.
d.      Berbentuk meruncing, sehinggga lebih mudah untuk menembus tanah.
Bagi tumbuhan akar mempunyai fungsi untuk:
1.    Memperkuat berdirinya tumbuhan.
2.    Menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air dari dalam tanah.
3.    Mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
4.    Tempat penimbunan makanan.


Bagian-bagian akar pada umumnya dapat dibedakan menjadi 7, yaitu:
a.       Leher akar atau pangkal akar (collum)
b.      Ujung akar (apex radicis)
c.       Batang akar (corpus radicis)
d.      Cabang-cabang akar (radix lateralis)
e.       Serabut akar (fibrilla radicalis)
f.       Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis)
g.      Tudung akar (calyptra)
Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam sistem perakaran yaitu sistem akar tunggang (radix primaria) dan sistem akar serabut (radix adventicia). Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan atas:
1)      Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang.
Akar tunggang yang tidak bercabang ini biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan, sehingga memiliki bentuk yang istimewa, seperti:
a.       Berbentuk sebagai tombak (fusifermis), pangkalnya besar meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan, biasanya menjadi tempat  penimbunan makanan.
b.      Berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar membulat, akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit meruncing.
c.       Berbentuk benang (filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut saja dan juga sedikit sekali bercabang.
2)      Akar tunggang yang bercabang (ramosus)
Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi sehingga dapat memberikan kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
Sistem perakaran serabut pada tanaman dapat dibedakan atas tiga hal, yaitu:
a.       Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang.
b.      Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang.
c.       Akar serabut besar-besar, hampir sebesar lengan.
Dilihat dari cara hidup suatu tanaman, maka pada berbagai jenis tumbuhan sering kita temukan akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi khusus misalnya:
1.    Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini keluar dari bagian-bagian di atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya, akar gantung dapat amat panjang (sampai 30 m). 
2.    Akar penggerek atau akar penghisap (haustorium), yaitu akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya, yang berupa alat penggerek yang menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian kayu.
3.    Akar pelekat (radix adligans), akar-akar yang keluar dari buku-buku batang  tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja.
4.    Akar pembelit (cirrhus radicalis), juga untuk memanjat, tetapi dengan memeluk penunjangnya.  
5.    Akar nafas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan.
6.    Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah, karena batang tumbuhan yang mempunyai akar demikian ini terdapat di atas tanah atau air, dan batang beserta akar-akar tunjang ini memberikan kesan seperti orang naik di atas engrang, oleh sebab itu sering juga disebut akar engrang. 
7.    Akar lutut, yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika dikatakan bagian akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi masuk ke dalam tanah, sehingga membentuk gambaran seperti lutut yang dibengkokkan. 
8.    Akar banir, yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang diletakkan miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar.

IV.        HASIL PENGAMATAN
a.      Tabel Pengamatan
Nama tumbuhan
Tipe akar
Bentuk akar
Modifikasi akar
Rumput teki
Serabut
Serabut benang
-
Lombok
Tunggang
Tunggang bercabang
-
Terong
Tunggang
Tunggang bercabang
-
Wortel
Tunggang
Tombak
Umbi akar
Bengkuwang
Tunggang
Gasing
Umbi akar
Singkong
Serabut
Serabut benang
Akar pelekat
Laos
Serabut
Serabut benang
Akar rimpang
Anggrek kalajengking
Serabut
Serabut benang
Akar udara gantung
Padi
Serabut
Serabut benang
-
Benalu
Tunggang
Tunggang bercabang
Akar pengisap
Sirih
Serabut
Serabut benang
Akar pelekat



 




b.      Gambar Pengamatan
1.      Rumput teki (Cyperus rotundus L.)
Keterangan :
1.      Cabang akar
2.      Leher akar
3.      Ujung akar
4.      Serabut aka
5.      Batang akar
 












    Berdasarkan literatur
                                                                   

Keterangan :
1.      Cabang akar
2.      Leher akar
3.      Ujung akar
4.      Serabut akar
5.      Stolon
3
1
5
4
2
 









                    (Anonim A. 2014)


2.      Lombok (Capsicum sp)
Keterangan :
1.      Leher akar
2.      Ujung akar
3.      Cabang akar
4.      Serabut akar
5.      Batang akar
6.      Rambut akar
7.      Akar primer
 













Berdasarkan literatur
                                                                   

Keterangan :
1.      Leher akar
2.      Cabang akar
3.      Serabut akar
3
1
2
 









                (Anonim B. 2014)


3.      Terong (Solanum sp)
Keterangan :
1.      Leher akar
2.      Cabang akar
3.      Serabut akar
4.      Akar primer
5.      Batang akar
6.      Rambut akar
7.      Ujung akar
 














Berdasarkan literatur
                                                                     
Keterangan :
1.      Leher akar
2.      Serabut akar
3.      Batang
4.       
3
1
2
 








                                                                                     

              (Anonim C. 2014)

4.      Wortel (Daucus corota L.)
Keterangan :
1.      Leher akar
2.      Cabang akar
3.      Ujung akar
4.      Serabut akar
5.      Batang akar
 













Berdasarkan literatur
                                                                      

Keterangan :
1.      Ujung akar
2.      Leher akar
3.      Cabang akar
4.      Serabut akar
5.      Batang akar
2
5
3
1
4
 









             (Anonim D. 2014)


5.      Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Keterangan :
1.      Ujung akar
2.      Pangkal akar
3.      Batang akar
4.      Rambut akar
5.      Serabut akar
 













Berdasarkan literatur
Keterangan :
1.      Pangkal akar
2.      Batang akar
3.      Serabut akar
2
1
3
 











                     (Anonim E. 2014)


6.      Singkong (Manihot utilisima Burm. F.)
Keterangan :
1.      Leher akar
2.      Cabang akar
3.      Ujung akar
4.      Serabut akar
5.      Batang akar
6.      Rambut akar
 













Berdasarkan literatur                         
                                                                       
Keterangan :
1.      Leher akar
2.      Batang akar
3.      Batang
1
3
2
 











                 (Anonim F. 2014)

7.      Laos (Alpinia galanga)
Keterangan :
1.      Leher akar
2.      Cabang akar
3.      Ujung akar
4.      Serabut akar
5.      Batang akar
6.      Rambut akar
 













Berdasarkan literatur
                                                                        
Keterangan :
1.      Leher akar
2.      Ujung akar
3.      Serabut akar
4.      Batang akar
5.      Rambut akar
6.      Rimpang
5
6
2
4
1
3
 










                (Anonim G. 2014)


8.      Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Keterangan :
1.      Cabang akar
2.      Ujung akar
3.      Serabut akar
4.      Rambut akar
 













  Berdasarkan literatur
                                                                     

Keterangan :
1.      Cabang akar
2.      Ujung akar
3.      Serabut akar
4.      Rambut akar
3
1
2
4
 










                  (Anonim H. 2014)

9.      Padi (Oryza sativa L.)
Keterangan :
1.      Cabang akar
2.      Ujung akar
3.      Leher akar
4.      Serabut akar
 












Berdasarkan literatur
                                                                      

Keterangan :
1.      Cabang akar
2.      Leher akar
3.      Ujung akar
4.      Serabut akar
1
4
2
3
 









                     (Anonim I. 2014)



10.  Benalu (Loranthus sp)
Keterangan :
1.      Batang akar
2.      Cabang akar
3.      Akar pelekat
 












Berdasarkan literatur
                                                                        

Keterangan :
1.      Batang akar
2.      Cabang akar
2
1
 









                      Anonim j. 2013



11.  Sirih (Piper betle L.)
Keterangan :
1.      Pangkal akar
2.      Batang akar
3.      Cabang akar
4.      Ujung akar
 













Berdasarkan literatur
                                                                        


Keterangan :
1.      Pangkal akar
2.      Batang akar
3.      Cabang akar
4.      Ujung akar
4
3
1
2
 









          (Anonim K. 2014

V.           ANALISIS DATA
1.    Tanaman rumput teki (Cyperus rotundus L.)
Klasifikasi :
Kingdom       : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis           : Liliopsida
Sub classis     : Commelinidae
Ordo             : Cyperales
Familia          : Cyperaceae
Genus            : Cyperus
Species          : Cyperus rotundus L.
Sumber          : Cronquist 1981
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa rumput teki (Cyperus rotundus L.) mempunyai tipe perakaran serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan mati atau kemudian di susul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar yang keluar dari pangkal batang bentuknya seperti benang, dan bentuk akar dari rumput teki yaitu serabut benang dan tidak memiliki modifikasi akar. Bagian-bagian dari rumput teki terdapat cabang akar, akar primer, ujung akar, leher akar, dan serabut akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan bahwa Tanaman rumput teki memiliki bagian-bagian akar seperti batang akar, cabang akar, dan serabut akar. Sistem perakarannya adalah akar serabut. Rumput teki mempunyai cabang batang yang disebut geragih, yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap di permukaan tanah, dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar. Kemudian bermodifikasi menjadi akar rimpang yang berada didalam tanah. Akar rumput ini bukan berasal dari calon akar yang asli sehingga dapat dikatakan akar luar dengan bentuk serabut yang kecil seperti benang. Akar ini mempunyai percabangan yang bertujuan untuk memperluas bidang bidang penyerapan serta untuk memperkuat berdirinya batang. Tanaman rumput teki ini biasanya tumbuh berumpun, sehingga terdapat rimpang yang merayap atau seperti umbi dengan geragih yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif.

2.    Lombok (Capsicum sp.)

Klasifikasi :
Kingdom       : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis           : Magnoliopsida
Subclassis      : Asteridae
Ordo             : Solanales
Familia          : Solanaceae
Genus            : Capsicum
Spesies          : Capsicum sp.
Sumber          : Cronquist 1981
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa lombok (Capsicum sp.) mempunyai sistem perakaran tunggang. Bentuk akarnya adalah akar tunggang yang bercabang (ramosus) dan tidak memiliki modifikasi akar. Pada akar lombok ini didapatkan bagian-bagian yaitu leher akar , cabang akar, ujung akar, serabut akar, batang akar, dan rambut akar.
Dalam  http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan bahwa akar cabai juga merupakan akar tunggang, akar cabai dapat dilihat dengan jelas mana pangkal dan ujung akarnya, dan pada akar cabai dapat terlihat jelas juga batang akar, cabang akar dan serabut akar. Sistem akar pada cabai adalah sistem akar tunggang dan merupakan tipe akar tunggang berbentuk benang.

3.    Terong (Solanum sp.)
Klasifikasi :
Kingdom       : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis           : Magnoliopsida
Subclassis      : Asteridae
Ordo             : Solanales
Familia          : Solanaceae
Genus            : Solanum
Spesies          : Solanum sp
Sumber          : Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar terong merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya tunggang bercabang dan tidak memiliki modifikasi akar. Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar yaitu leher akar, cabang akar, akar utama , dan serabut akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan bahwa terong memiliki sistem perakaran tunggang hal ini dapat dilihat dengan jelas dimana bagain-bagian batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar primernya tumbuh terus menjadi akar pokok, pada akar ini kemudian tumbuh cabang-cabang dan serabut akar.

4.    Wortel (Daucus carota L.)
Klasifikasi :
Kingdom       : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis           : Magnoliopsida
Sub Classis    : Rosidae
Ordo             : Apiales
Familia          : Apiaceae
Genus            : Daucus
Species          : Daucus carota L.
Sumber          : Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar wortel merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya tombak dan modifikasi akanya adalah umbi akar.  Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar yaitu leher akar, cabang akar, ujung akar, serabut akar dan batang akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan bahwa akar pada wortel merupakan akar tunggang yang sedikit memiliki cabang dan mempunyai bentuk yang istimewa yaitu bentuk tombak. Dan biasanya pada bagian ini menjadi tempat penimbunan makanan. Akar ini sangat jelas menunjukan akar pokoknya yaitu yang berbentuk tombak dan dijadikan tempat menyimpan cadangangan makanan.

5.    Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Klasifikasi :
Kingdom       : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis           : Magnoliopsida
Sub Classis    : Caryophyllidae
Ordo             : Caryophyllales
Familia          : Chenopodiceae
Genus            : Pachyrrhizus
Species          : Pachyrrhizus erosus Urb
Sumber          : Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar bengkuwang merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya gasing dan modifikasi akanya adalah umbi akar.  Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar yaitu ujung akar, pangkal akar, serabut akar, batang akar dan rambut akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan bahwa bengkuwang memiliki perakaran tunggang yang memiliki sedikit cabang akar sama seperti halnya wotel tetapi berbeda dengan wortel bentuk akar bengkuwang lebih menyerupai gasing, bukan tombak. Pada bengkuwang dapat dilihat dengan jelas mana pangkal akar dan ujung akarnya dan juga dapat ditemukan serabut akarnya. Akar atau umbi bengkuwang tidak mengandung racun seperti halnya pada batang dan daunnya.

6.    Singkong (Manihot utilisima Burm. F.)
Klasifikasi :
Kingdom       : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis           : Magnoliopsida
Sub Classis    : Rosidae
Ordo             : Euphorbiales
Familia          : Euphorbiaceae
Genus            : Manihot
Species          : Manihot utilisima Burm. F
Sumber          : Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar singkong merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut, bentuk akarnya yaitu serabut benang dan modifikasi akanya adalah akar pelekat.  Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar yaitu ujung akar, leher akar, cabang akar, serabut akar, batang akar dan rambut akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html menyebutkan bahwa tanaman singkong memiliki akar serabut dan pada akarnya ini biasanya terdapat bagian yang mengalami pembesaran bagian inilah yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan yang dis impan sebagian besar berupa zat tepung oleh karena itu akar atau umbi singkong banyak di konsumsi bahkan di beberapa daerah dijadikan makanan pokok pengganti nasi. Tanaman ini berkembang biak secara vegetatif dengan stek batang.

7.    Laos (Alpinia galanga)
Klasifikasi :
Kingdom       : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis           : Liliopsida
Sub Classis    : Zingeberidae
Ordo             : Zingiberales
Familia          : Zingiberaceae
Genus            : Alpinia
Species          : Alpinia galangal
Sumber          : Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar laos merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut, bentuk akarnya yaitu serabut benang dan memiliki modifikasi akar rimpang.  Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar yaitu ujung akar, leher akar, cabang akar, serabut akar, batang akar dan rambut akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html menyebutkan bahwa Laos memiliki tipe perakaran serabut. Akar-akar pada laos langsung melekat pada batang utamanya yang terletak di dalam tanah. Batang ini adalah modifikasi yang disebut rimpang yaitu batang yang tumbuh horizontal didalam tanah. Tanda-tanda yang membuktikan bahwa rimpang merupakan modifikasi dari batang, yaitu :
1.    Beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersilia
2.    Berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik.
3.    Mempunyai kuncup-kuncup
4.    Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air, melahan kadang-kadang langsung ke atas, muncul di atas tanah.

8.    Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)

Klasifikasi :
Kingdom       : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis           : Liliopsida
Sub Classis    : Liliidae
Ordo             : Orchidales
Familia          : Orchidaceae
Genus            : Arachis
Species          : Arachis flos-aeris
Sumber          : Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar anggrek kalajengking merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut, bentuk akarnya yaitu serabut benang dan memiliki modifikasi akar udara gantung.  Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar yaitu ujung akar, cabang akar, serabut akar, dan rambut akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan bahwa anggrek kalajengking mempunyai akar yang cukup unik yaitu memiliki perakaran gantung dan biasanya pada saat muda setelah agak tua akarnya akan menyentuh tanah dan berubah fungsi menjadi akar tunjang yang seakan-akan menunjang batang agar tidak roboh. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar ini dapat amat panjang. Selama masih menggantung, akar ini hanya dapat membantu dalam penyerapan aiur dan zat gas di udara, dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau udara yang disebut velamen, tetapi setelah mencapai tanah. Untuk bagian yang masuk dalam tanah berkelakuan seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan zat makanan dari tanah. Sedangkan bagian yang di atasnya sering kali berubah menjadi batang.

9.    Padi (Oryza sativa L.)

Klasifikasi :
Kingdom       : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis           : Liliopsida
Sub Classis    : Commelinidae
Ordo             : Cyperales
Familia          : Poaceae
Genus            : Oryza
Species          : Oryza sativa L.
Sumber          : Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar padi merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut, bentuk akarnya yaitu serabut benang dan tidak memiliki modifikasi akar.  Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar yaitu ujung akar, cabang akar, serabut akar, akar primer, dan leher akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan bahwa padi merupakan tanaman yang memiliki perakaran serabut dan hal ini jelas merupakan ciri tanaman yang termasuk kelompok monokotil. Akarnya hanya terdiri atas cabang akar dan untuk serabut akarnya sangat sulit dilihat. Bentuk akarnya seperti benang yang berguna untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang.

10.    Benalu (Loranthus sp.)
Klasifikasi :
Kingdom :     Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis           : Magnoliopsida
Sub Classis    : Rosidae
Ordo             : Santalales
Familia          : Loranthaceae
Genus            : Loranthus
Species          : Loranthus sp.
Sumber          : Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar benalu merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya yaitu tunggang bercabang dan memiliki modifikasi akar pengisap.  Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar yaitu cabang akar dan batang akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan bahwa benalu merupakan tanaman parasit dan mempunyai akar yang berupa akar penghisap atau akar penggerek. Akarnya ini berupa haustorium yang berbentuk bulat yang merupakan penghubung antara benalu dengan inangnya, dan modifikasi akar ini akan menembus kulit dari inangnya tapi tidak sampai ke bagian kayu yang dalam, melalui akar ini benalu mengambil sari makanan dari inangnya. Akar penggerek ini menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian yang berkayu. Tetapi akar penggerek ini juga dapat hanya berupa akar-akar pendek yang melekat pada tuan rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat-zat makanan. Akar penghisap pada tumbuhan benalu ini nampak pipih menggembol dan melekat pada cabang inangnya.


11.    Tanaman sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi :
Kingdom       : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis           : Magnoliopsida
Sub classis     : Magnoliidae
Ordo             : Piperales
Familia          : Piperaceae
Genus            : Piper 
Species          : Piper betle L.
Sumber          : Cronquist 1981
Berdasarkan pengamatan akar sirih merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut, bentuk akarnya yaitu serabut benang dan memiliki modifikasi akar pelekat.  Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar yaitu cabang akar, batang akar, pangkal akar dan ujung akar.
Dalam http://mjumani.blogspot.com/2008/10/03.scribdht.morfologi-tumbuhan.html disebutkan bahwa tanaman sirih mempunyai sistem perakaran serabut. Dan pada akar tanaman sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya dari akar yang disebut akar pelekat yaitu akar-akar yang keluar pada buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk melekatkan diri pada penunjangnya.







VI.        KESIMPULAN
1.    Rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki akar serabut, bentuk akar berupa serabut benang dan tidak memiliki modifikasi akar.
2.    Lombok (Capsicum sp) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya tunggang bercabang dan tidak memiliki modifikasi akar.
3.    Terong (Solanum sp.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar tunggang bercabang dan tidak memiliki modifikasi akar.
4.    Wortel (Ducus carota L.) memiliki tipe perakaran tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan merupakan modifikasi dari umbi akar.
5.    Bengkuwang (Pachyrrhicus erosus Urb.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar gasing, dan merupakan modifikasi dari umbi akar.
6.    Singkong (Manihot utilissima) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa serabut benang dan merupakan modifikasi dari akar pelekat.
7.    Laos (Alpinia galanga) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa serabut benang dan merupakan modifikasi dari akar rimpang.
8.    Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa serabut benang dan bermodifikasi menjadi akar udara gantung.
9.    Padi (Oryza sativa) memiliki akar serabut, bentuk akar berupa benang.
10.    Benalu (Loranthus sp.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar berupa tunggang bercabang dan merupakan modifikasi dari akar penghisap/penggerek.
11.    Tanaman sirih (Piper betle L.) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa serabut benang, dan merupakan modifikasi dari akar pelekat.






VII.     DAFTAR PUSTAKA

Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: Jurusan PMIPA FKIP UNLAM.

Anonim, A. 2014. Akar rumput teki. http://4.bp.blogspot.com/_PAyX4ra3/s160 0-h/rumput+teki.jpg  Diakses 13 April 2014.

Anonim, B. 2014. Akar Lombok. http://1.bp.blogspot.com/_yDtiFD1s400/cabai .jpg.  Diakses 13 April 2014.

Anonim, C. 2014. Akar terong. http://agroscismk.bravehost.com/terongimg6.jp g.  Diakses 13 April 2014.

Anonim, D. 2014. Akar wortel. http://plantpathology.tamu.edu/Texlab/Vegetabl es/Carrot/rkn.html   Diakses 13 April 2014.

Anonim, E. 2014. Akar bengkuwang. http://cybermed.cbn.net.id/UserFiles/Ima ge/cybermed/Healthy%20Food/JAN09/bengkuang.jpg.  Diakses 13 April  2014.

Anonim, F. 2014. Akar singkong. http://dagangoncom.files.wordpress.com/200 8/12/singkong.jpg.  Diakses 13 April 2014.

Anonim, G. 2014. Akar laos. http://www.food-info.net/images/galanga.jpg. Di akses 13 April 2014.p

Anonim, H. 2014. Akar anggrek kalajengking. http://image02.webshots.com/2/ 5/99/10/50859910aBzGvB_ph.jpg.  Diakses 13 April 2014.

Anonim, I. 2014. Akar padi. http://www.fao.org/rice2004/images/rice.gif.  Dia kses 13 April 2014.

Anonim, J. 2014. Akar benalu. http://w11.itrademarket.com/pdimage/88/94868 8_benalubambujarakchina.jpg.  Diakses 13 April 2014.

Anonim, K. 2014. Akar sirih. http://www.dkimages.com/discover/DKIMAGES /Discover/Home/Plants/OrnamentalGroups/Climbers/Piperaceae/Piper/Piper-betle/Piper-betle-2.html  Diakses 13 April 2014.

Cronquist, A., 1981, An Integrated System of Classification of Flowering Plants, Columbia University Press, New York.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar