Kamis, 27 Maret 2014

Praktikum Batang



PRAKTIKUM IV

Topik                     :  Bentuk batang, arah tumbuh, permukaan dan modifikasi batang.
Tujuan                   :  Untuk mengetahui bermacam-macam bentuk batang, arah tumbuh batang, permukaan dan modifikasinya.
Hari,tanggal          :  Kamis, 20 Maret 2014
Tempat                  :  Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 

I.              ALAT DAN BAHAN
a.      Alat
1.      Baki/nampan
2.      Pisau/cutter
3.      Alat tulis
b.      Bahan
1.      Rumput teki (Cyperus rotundus)
2.      Mendong (Fimbrystilis sp)
3.      Pisang (Musa paradisiaca L.)
4.      Kembang Telang (Clitoria Ternatea L.)
5.      Sirih (Piper betle L.)
6.      Bambu (Bambusa sp)
7.      Kaktus (Opuntia vulgaris)
8.      Pepaya (Carica papaya L.)
9.      Jambu biji (Psidium guajava L.)
10.  Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
11.  Ketapang (Terminalia catappa L.)
12.  Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)



II.                CARA KERJA
a.       Mengamati dan menentukan :
1.      Habitus keseluruhan : herba, herba berkayu, perdu, rumput-rumputan, teki-tekian.
2.      Tipe batang : herbaceous, berkayu, batang rumput, batang mendong.
3.      Bentuk batang : bulat, persegi, pipih.
4.      Permukaan batang : licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut, berduri, dll.
5.      Arah tumbuh batang : tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar, membelit, memanjat, condong, mengangguk.
6.      Tipe percabangan : monopodial, simpodial, dikotom.
7.       Arah tumbuh batang.
b.      Menggambar hasil pengamatan.

III.             TEORI DASAR
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang sangat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang dari tumbuh-tumbuhan, batang adalah sumbu tubuh tumbuhan.
a.       Sifat-sifat batang antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula berbentuk lain, tetapiselalu bersifat aktinomorf.
2.      Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan tiap buku-buku terdapat daun.
3.      Tumbuhnya ke atas menuju cahaya/ bersifat fototrof atau heliotrof.
4.      Bertambah panjang di ujung.
5.      Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan kecuali cabang atau ranting yang kecil.
6.      Tidak berwarna hijau kecuali pada tumbuhan yang umurnya pendek.


b.      Fungsi batang bagi tumbuhan :
1.      Mendukung bagian-bagian yang ada di atas tanah.
2.      Memperluas asimilasi.
3.      Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil asimilasi dari atas ke bawah.
4.      Tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan.
c.       Tumbuhan dibedakan tumbuhan berbatang jelas dan tidak berbatang, :
Tumbuhan berbatang jelas :
1.      Batang basah (herbaceous)
2.      Batang berkayu (lignosus)
3.      Batang rumput (calmus)
4.      Batang mendong (calamus)
d.      Macam-macam bentuk batang :
1.      Bulat (teres)
2.      Bersegi (angularis)
3.      Pipih
e.       Macam-macam permukaan batang :
1.      Licin (laevis)
2.      Berusuk (costatus)
3.      Beralur (sulcatus)
4.      Bersayap (alatus)
5.      Berambut (Pilesus)
6.      Berduri (spinosus)
7.      Memperlihatkan bekas-bekas daun
8.      Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu
9.      Memperlihatkan banyak lentisel
10.  Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak.

f.       Arah tumbuh batang dibedakan menjadi 8 macam :
1.      Tegak lurus (erectus)
2.      Menggantung (dependens, pendulus)
3.      Berbaring (humifusus)
4.      Menjalar atau merayap (repens)
5.      Serong ke atas atau condong (ascendens)
6.      Mengangguk (nutans)
7.      Memanjat (scandens)
8.      Membelit (volubilis)
a)      Membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis)
b)      Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis)
g.      Percabangan dibedakan :
1.      Percabangan monopodial
2.      Percabangan simpodial
3.      Percabangan dikotom/menggarpu
h.      Arah tumbuh cabang dibedakan :
1.      Tegak (fastigiatus)
2.      Condong ke atas (patens)
3.      Mendatar (horizontalis)
4.      Terkulai (declinatus)
5.      Bergantung (pendulus)









IV.        HASIL PENGAMATAN
a.      Tabel Hasil Pengamatan
No
Nama Tumbuhan
Habitus
Tipe Batang
Bentuk Batang
Permukaan Batang
Arah Tumbuh Batang
Tipe Percabangan
1.
Rumput teki (Cyperus rotundus)
Teki-tekian
Herbaceous
Segitiga
Licin
Tegak lurus
Monopodial
2.
Mendong ( Fimbrystilis sp.)
Herba
Batang mendong
Segitiga
Licin
Tegak lurus
Monopodial
3.
Pisang (Musa paradisiaca L.)
Herba
Herbaceous
Bulat
Licin
Tegak lurus
Monopodial
4.
Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
Herba
Herbaceous
Bulat
Kasar
Membelit ke kiri
Simpodial
5.
Sirih (Piper betle L.)
Herba
Herbaceous
Bulat
Licin
Memanjat
Simpodial
6.
Bambu (Bambusa sp.)
Herba berkayu
Berkayu
Bulat
Licin
Tegak lurus
Monopodial
7.
Kaktus (Opuntia vulgaris)
Herba
Herbaceous
Pipih kladodia
Licin dan berduri tempel
Tegak lurus
Monopodial

No
Nama Tumbuhan
Habitus
Tipe Batang
Bentuk Batang
Permukaan Batang
Arah Tumbuh Batang
Tipe Percabangan
8
Pepaya (Carica papaya L.)
Herba berkayu
Berkayu
Bulat
Memperlihatkan bekas-bekas daun
Tegak lurus
Monopodial
9
Jambu biji (Psidium guajava L.)
Herba berkayu
Berkayu
Bulat
Memperlihatkan bekas lepasnya kerak
Tegak lurus
Simpodial
10
Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
Herba Berkayu
Berkayu
Bulat
Berusuk
Tegak lurus
Monopodial
11
Ketapang (Terminalia catappa L.)
Berkayu
Berkayu
Bulat
Kasar
Tegak lurus
Monopodial
12
Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
Herba berkayu
Berkayu
Bulat
Kasar dan berduri
Tegak lurus
Simpodial

b.      Gambar Pengamatan
1.      Rumput Teki (Cyperus rotundus)
Keterangan :
1.      Batang
2.      Daun
3.      Bunga
4.      Tangkai bunga


 










    Menurut literatur                
Keterangan :
1.      Batang
2.      Daun
3.      Bunga
4.      Tangkai bunga
1
2
3
4
 











(Sumber: Anonim A, 2014)



2.      Mendong (Fimbrystilis sp.)

Keterangan :
1.      Batang
2.      Daun
3.      Bunga
 












Menurut literatur
Keterangan :
1.      Batang
2.      Daun
3.      Bunga
1
2
3
(Sumber: Anonim B, 2014)
 


3.      Pisang (Musa paradisiaca L.)

Keterangan :
1.      Batang sejati
2.      Batang semu
3.      Daun
4.      Tangkai daun
5.      Pelepah daun
6.      Ibu tulang daun

 












Menurut literatur
Keterangan :
1.      Batang semu
2.      Daun
3.      Buah
4.      Pelepah daun
1
4
3
2
 











(Sumber: Anonim C, 2014)
            



4.      Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)

Keterangan :
1.      Batang
2.      Daun
3.      Cabang
4.      Tangkai daun
 












                      Menurut literatur
Keterangan :
1.      Batang
2.      Daun
3.      Bunga
3
1
2
 











   (Sumber: Anonim D, 2014)


5.      Sirih (Piper betle L.)

Keterangan :
1.      Batang
2.      Tangkai daun
3.      Helaian daun
4.      Akar pelekat
 












Menurut literatur
Keterangan :
1.      Batang
2.      Daun
3.      Pertulangan daun
1
3
2
 











                Anonim.e.2013


(Sumber: Anonim E, 2014)
6.      Bambu (Bambusa sp.)
Keterangan :
1.      Batang
2.      Ruas-ruas batang
3.      Helaian daun
4.      Ujung daun
5.      Tepi daun
6.      Tangkai daun

 












Menurut literatur
Keterangan :
1.      Helian daun
2.      Tepi daun
3.      Ujung daun
4.      Batang
5.      Ruas-ruas batang
1
3
2
4
5
 











(Sumber: Anonim F, 2014)



7.      Kaktus (Opuntia vulgaris)

Keterangan :
1.      Batang
2.      Duri
3.      Kaladodia
 












              Menurut literatur
Keterangan :
1.      Kladodia
2.      Duri
3.      Bunga

1
3
2
 











(Sumber: Anonim G, 2014)



8.        Pepaya (Carica papaya L.)
Keterangan :
1.      Batang
2.      Bekas-bekas daun
3.      Helaian daun
4.      Tangkai daun



 












Menurut literatur
Keterangan :
1.      Batang
2.      Bekas-bekas daun
3.      Buah
4.      Tangkai daun
5.      Daun
1
2
3
4
5
 











(Sumber: Anonim H, 2014)



9.       
Keterangan :
1.      Batang
2.      Daun
3.      Cabang
4.      Tangkai daun
5.      Anak daun
6.      Kerak batang
7.      Lepasan kerak
8.       
9.       
10.   
11.  batang
Jambu biji (Psidium guajava L.)

 









Menurut literatur
1
2
6
5
3
4
2
5
 









Keterangan :
1.      Ibu tulang daun
2.      Daun
3.      Tangkai daun
4.      Lepasan kerak
5.      Batang
6.      Buah
(Sumber: Anonim I, 2014)


                                                             (Sumber: Anonim J, 2014)





10.         Cemara (Causarina equisetifolia L. )
Keterangan :
1.      Batang
2.      Ibu tangkai daun
3.      Daun
4.      Cabang

 











Menurut literatur

3
1
2
2
 






1
(Sumber: Anonim K, 2014)
Keterangan :
1.      Batang
2.      Daun
3.      Bunga

 


(Sumber: Anonim L, 2014)

                                                                       
                                                                       


11.    Ketapang (Terminalia catappa L.)

Keterangan :
1.      Batang
2.      Helaian daun
3.      Dahan/cabang
4.      Tangkai daun
5.      Tepi daun
 









Menurut literatur
2
2
2
 
 literatur
                                                                   


3
1
1
1
 




(Sumber: Anonim M, 2014)
Keterangan :
1.      Batang
2.      Daun
3.      Buah

                                                           (Sumber: Anonim N, 2014)
                                                                       







12.    Bogenvil (Buogainvillea spectabilis)
Keterangan :
1.      Batang
2.      Cabang
3.      Tangkai daun
4.      Bunga
5.      Ibu tulang daun
6.      Ujung daun

 












Menurut literatur
Keterangan :
1.      Batang
2.      Daun
3.      Bunga
4.      Akar
1
2
3
4
 











(Sumber: Anonim O, 2014)


V.                ANALISIS DATA
1.    Rumput teki (Cyperus rotundus)
Klasifikasi :
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Liliopsida
Sub classis  : Commonellidae
Ordo           : Cyperales
Familia        : Cyperaceae
Genus         : Cyperus
Spesies        : Cyperus rotundus
Sumber       : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada rumput teki merupakan tumbuhan berhabitus teki-tekian, bertipe batang herbaceous, bentuk batang termasuk bangun segitiga (triangularis), permukaan batangnya licin (laevis), arah tumbuh batang yaitu tegak lurus (erectus), dan tipe percabangan batang adalah monopodial. Sedangkan pada bagian-bagian rumput teki yang diamati terdapat batang, daun, bunga, tangkai bunga, dan akar.
Rumput teki adalah tanaman berupa rumput dengan periodesitas annual, dan sistem perakaran dari rumput teki adalah serabut. Tata letak daun dari rumput teki adalah berhadapan, daun rumput teki memiliki bagian yang lengkap. Bentuk dari daunnya adalah pita dengan pangkal dan ujung daun daun yang rata dan runcing, tepi dari daunnya adalah rata dan pertulangan daunnya sejajar, bunganya merupakan bunga yang tidak lengkap.




2.    Mendong (Fimbrystilis sp.)
Klasifikasi :
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Liliopsida
Sub classis  : Commonellidae
Ordo           : Cyperales
Familia        : Cyperaceae
Genus         : Fimbrystilis
Spesies        : Fimbrystilis sp.
Sumber :     Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada mendong merupakan tumbuhan berhabitus herba, bertipe batang mendong, bentuk batang termasuk bangun segitiga (triangularis), permukaan batang licin (laevis), arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dan tipe percabangan batang yaitu monopodial. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagain daun yaitu batang, daun, dan akar.
Mendong adalah salah satu tumbuhan yang hidup di rawa, tanaman ini tumbuh di daerah yang berlumpur dan memiliki air yang cukup. Mendong merupakan salah satu jenis rumput, dan biasanya tumbuh dengan panjang lebih kurang 100 cm. Di daerah Kecamatan Purbaratu, Tasikmalaya, mendong biasanya dijadikan bahan dasar untuk pembuatan tikar. dan sebelum di pergunakan, tanaman ini dijemur terlebih dahulu hingga kering. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan annual, yaitu tumbuhan yang berumur pendek, yakni kurang dari 1 tahun sudah mati atau paling lama dapat mencapai umur satu tahun, setelah itu tanaman ini akan mati. Warna daun tumbuhan ini yaitu hijau dengan bangun daun pita dan warna batang hijau.



3.      Pisang (Musa paradisiaca L.)
Klasifikasi :
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Liliopsida
Sub classis  : Zingiberidae
Ordo           : Zingiberales
Familia        : Musaceae
Genus         : Musa
Spesies        : Musa paradisiaca L.
Sumber :     Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada pisang merupakan tumbuhan berhabitus herba, bertipe batang basah (herbaceous), mempunyai bentuk batang yang bulat (teres) dengan permukaan batang yang licin (laevis), arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dan tipe percabangan batang yaitu monopodial. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian tanaman pisang yaitu, batang sejati, batang semu, daun, tangkai daun, pelepah daun, ibu tulang daun, dan akar.
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna (herba) yang besar serta berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Batang sejati terletak di bawah, yaitu di antara akar dan batang semu. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan bieneal, yaitu tumbuhan yang untuk hidupnya, mulai tumbuh sampai menghasilkan biji (keturunan baru) memerlukan waktu 2 tahun.

4.      Kembang Telang (Clitoria Ternate L.)
Klasifikasi :
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Liliopsida
Sub classis  : Rosidae
Ordo           : Fabales
Familia        : Papilionaceae
Genus         : Clitoria
Spesies        : Clitoria Ternate L.
Sumber       : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada kembang telang merupakan tumbuhan berhabitus herba, tipe batang basah (herbaceous),  bentuk batang yang bulat (teres), dengan permukaan batang yang kasar, arah tumbuh batang membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis) dan tipe percabangan batang yaitu simpodial. Pada pengamatan didapat juga bagian-bagian kembang telang, yaitu batang, daun, bunga, buku-buku batang, dan ruas-ruas batang.
Kembang atau bunga telang (Clitoria ternatea) adalah tumbuhan merambat. Tumbuhan anggota suku polong-polongan ini berasal dari Asia tropis, namun sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropika. memiliki bentuk bunga yang sangat menarik mirip Kupu-kupu yang sedang mengembangkan sayapnya. Walaupun warna yang paling umum kita temukan di Indonesia adalah yang berwarna biru terang, namun sebenarnya tanaman ini juga memiliki variant yang berwarna lain, seperti putih, ungu dan pink. Kebanyakan kembang telang memiliki helai bunga selapis, namun ada juga yang berlapis (ruffle). Ukurannya bunganya pun ada yang besar dan ada juga yang kecil. Batang tanaman ini naik ke atas dengan menggunakan cabang pembelit dan meliliti penunjangnya. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan anual, yaitu tumbuhan yang berumur pendek, yakni umurnya kurang dari 1 tahun.

5.      Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi :
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Magnoliopsida
Sub classis  : Magnolidae
Ordo           : Piperales
Familia        : Piperaceae
Genus         : Piper
Spesies        : Piper betle L.
Sumber       : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada sirih merupakan tumbuhan berhabitus Herba, bertipe batang herbaceous dengan bentuk batang bulat (teres), permukaan batang licin (laevis), arah tumbuh batang memanjat (scandens) dan merupakan tipe percabangan batang monopodial. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian sirih yaitu, batang, tangkai daun, helaian daun, buku-buku batang, dan akar pelekat.
Tanaman sirih merupakan tanaman yang merambat bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan bieneal.

6.      Bambu (Bambusa sp.)
Klasifikasi :
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Liliopsida
Sub classis  : Commonellidae
Ordo           : Cyperales
Familia        : Poaceae
Genus         : Bambusa
Spesies        : Bambusa sp.
Sumber       : Cronquist, 1981
        Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada bambu merupakan tumbuhan berhabitus herba berkayu, tipe batang berkayu (lignosus), bentuk batang bulat (teres), permukaan batang licin (laevis), arah tumbuh batang yang tegak lurus (erectus) dengan tipe percabangan batang yaitu monopodial. Pada pengamatan tumbuhan bambu didapat bagian-bagian yaitu, batang, ruas-ruas batang, helaian daun, ujung daun, tepi daun, dan tangkai daun.
Bambu adalah tanaman dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, haur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan menahun, yaitu tumbuhan ini dapat hidup selama bertahun-tahun, bahkan ratusan tahun. Warna daun tumbuhan ini yaitu hijau dengan bangun daun pita, memiliki upih daun dan batangnya berwarna hijau.

7.      Kaktus (Opuntia vulgaris)
Klasifikasi :
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Magnoliopsida
Sub classis  : Caryophyllidae
Ordo           : Caryophyllales
Familia        : Cactaceae
Genus         : Opuntia
Spesies        : Opuntia vulgaris
Sumber       : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada kaktus merupakan tumbuhan berhabitus herba, tipe batang herbaceous, bentuk batang pipih kladodia (cladodium), permukaan batang licin dan berduri tempel, arah tumbuh batang yang tegak lurus (erectus) dengan tipe percabangan batang yaitu monopodial. Pada pengamatan didapat bagian-bagian kaktus yaitu, batang, duri, dan kladodia.
Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan persediaan air di batangnya. Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu.
Tumbuhan ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik. Pada malam hari, kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika fotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari). Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam. Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora. Bunga kaktus yang berfungsi dalam reproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki tangkai bunga.

8.      Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi :
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Magnoliopsida
Sub classis  : Dilleniidae
Ordo           : Violales
Familia        : Caricaceae
Genus         : Carica
Spesies        : Carica papaya L.
Sumber       : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada pepaya merupakan tumbuhan berhabitus herba berkayu, tipe batang berkayu (ligno), bentuk batang bulat (teres), permukaan batang memperlihatkan bekas-bekas daun, arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dengan tipe percabangan batang yaitu monopodial. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian tanaman papaya yaitu, batang, bekas-bekas daun, helaian daun, tangkai daun, dan akar.
Pepaya adalah semak berbentuk pohon dengan batang yang lurus dan bulat. Bagian atas bercabang atau tidak, sebelah dalam berupa spons dan berongga, sebelah luar banyak tanda bekas daun. Tinggi pohon 2,5-10 m, bunga hampir selalu berkelamin satu atau berumah dua, tetapi kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin dua pada karangan bunga yang jantan. Bunga jantan pada tanda yang serupa malai dan bertangkai panjang, berkelopak sangat kecil mahkota berbentuk terompet berwarna putih kekuningan, dengan tepi yang bertaju lima, dan tabung yang panjang, langsing, taju berputar dalam kuncup, kepala sari bertangkai pendek, dan duduk bunga betina kebanyakan berdiri sendiri, bakal buah beruncing satu, buah bulat memanjang, biji banyak di bungkus oleh selaput yag berisi cairan.

9.      Jambu biji (Psidium guajava L.)
Klasifikasi :
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Magnoliopsida
Sub classis  : Rosidae
Ordo           : Myrtales
Familia        : Myrtaceae
Genus         : Psidium
Spesies        : Psidium guajava L.
Sumber       : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada jambu biji merupakan tumbuhan berhabitus herba berkayu, tipe batang berkayu (lignosus), bentuk batang bulat (teres), permukaan batang memperlihatkan bekas lepasnya kerak,  arah tumbuh  batang tegak lurus (erectus) dengan tipe percabangan batang yaitu simpodial. Pada pengamatan didapat bagian-bagian jambu biji yaitu, batang, daun, akar, tangkai daun, anak daun, kerak batang, dan lepasan kerak.
Jambu biji (Psidium guajava) tersebar meluas sampai ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Srilangka. Jambu biji termasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting; batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya banyak dan terdapat dalam daging buahnya.

10.  Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
Klasifikasi :
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Magnoliopsida
Sub classis  : Hamamelidae
Ordo           : Casuarinales
Familia        : Casuarinaceae
Genus         : Casuarina
Spesies        : Casuarina equisetifolia L.
Sumber       : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada cemara merupakan tumbuhan berhabitus berkayu, tipe batang berkayu (lignosus), bentuk batang bulat (teres), permukaan batang berusuk (costatus), arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dengan tipe percabangan batang yaitu monopodial. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian cemara yaitu, batang, ibu tangkai daun, dan daun.
Pohon cemara memiliki daun yang amat tereduksi menjadi seperti selaput kecil. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan menahun, yaitu tumbuhan yang dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun, bahakan selama ratusan tahun. Warna daun tumbuhan ini yaitu hijau dan batangnya berwarna kehitaman.

11.  Ketapang (Terminalia catappa L.)
Klasifikasi :
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Magnoliopsida
Sub classis  : Rosidae
Ordo           : Myrtales
Familia        : Combretaceae
Genus         : Terminalia
Spesies        : Terminalia catappa L.
Sumber       : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada ketapang merupakan tumbuhan berhabitus berkayu, tipe batang berkayu (lignosus), bentuk batang bulat (teres), permukaan batang licin (laevis), arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dengan tipe percabangan batang yaitu monopodial. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian ketapang yaitu, batang, helaian daun, ujung daun, tangkai daun, dan tepi daun.
Pohon ketapang (Terminalia catappa) bertajuk rindang dengan cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat-tingkat; pohon yang muda sering nampak seperti pagoda. Tingginya dapat mencapai 35 meter. Daun ketapang lebar berbentuk bulat telur dengan pangkal daun runcing dan ujung daun lebih tumpul. Pertulangan daun sejajar dengan tepi daun berombak. Daunnya meluruh (meranggas) dua kali dalam setahun. Bunga ketapang berukuran kecil dan terkumpul dalam bulir dekat ujung ranting berwarna kuning kehijauan dengan panjang sekitar 8–25 cm. Buahnya batu berbentuk bulat telur agak gepeng dan bersegi. Saat muda buah ketapang berwarna hijau kekuningan dan berubah menjadi ungu kemerahan saat matang. Habitat yang di sukai oleh pohon ketapang adalah daerah dataran rendah termasuk daerah pantai hingga ketinggian 500 meter dpl. Pohon ini menggugurkan daunnya hingga dua kali dalam setahun sehingga tanaman ini mampu bertahan menghadapi bulan-bulan yang kering.

12.  Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
Klasifikasi :
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Magnoliopsida
Sub classis  : Caryophyllidae
Ordo           : Caryophyllales
Familia        : Nyctagenaceae
Genus         : Bougainvillea
Spesies        : Bougainvillea spectabilis
Sumber       : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada bogenvil merupakan tumbuhan berhabitus herba berkayu, tipe batang berkayu (lignosus), bentuk batang bulat (teres), permukaan batang kasar dan berduri, arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dengan tipe percabangan batang yaitu simpodial. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian bogenvil yaitu, batang, cabang, tangkai daun, bunga, ibu tulang daun, dan ujung daun.
Tanaman bogenvil mempunyai daun yang tunggal, berhadapan, lonjong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 4-10 cm, lebar 2-6cm, pertulangan menyirip. Bunga bogenvil majemuk, bentuk malai, berkelompok tiga, di ketiak daun, bentuk seperti terompet, putih, memiliki daun pelindung tiga helai, merah keunguan. Buahnya bentuk gada, kecil, masih muda hijau setelah tua coklat. Berbiji bulat, kecil, dan hitam. Berakar tunggang, putih kecoklatan. Warna bunga ini terdiri dari berbagai macam warna, seperti jingga, merah menyala, merah jambu, merah pucat, kuning, ungu, putih, dan berbagai campuran warna.


VI.        KESIMPULAN
1.      Habitus batang yang diamati pada praktikum ini, yaitu :
a.    Teki-tekian terdapat pada batang rumput teki.
b.    Herba terdapat pada batang mendong, pisang, kembang telang, sirih dan kaktus.
c.    Herba berkayu terdapat pada batang bambu, papaya, jambu biji, cemara dan bogenvil.
d.   Berkayu terdapat pada batang ketapang.
2.      Tipe batang yang diamati pada praktikum ini, yaitu :
a.       Batang mendong terdapat pada mendong.
b.      Herbaceous terdapat pada batang rumput teki, pisang, kembang telang, sirih, dan kaktus.
c.       Berkayu terdapat pada batang bambu, pepaya, jambu biji, cemara, ketapang, dan bogenvil.
3.      Bentuk batang yang diamati pada praktikum ini, yaitu :
a.       Segitiga terdapat  pada batang rumput teki dan mendong.
b.      Bulat terdapat pada batang pisang, kembang telang, sirih, bambu, pepaya, jambu biji, cemara, ketapang, dan bogenvil.
c.       Pipih kladodia terdapat pada batang kaktus.
4.      Permukaan batang yang diamati pada praktikum ini, yaitu :
a.       Licin terdapat  pada permukaan batang rumput teki, mendong, pisang,  sirih, dan bambu
b.      Licin dan berduri temple terdapat pada batang kaktus.
c.       Memperlihatkan bekas-bekas daun terdapat  pada permukaan batang pepaya.
d.      Memperlihatkan bekas lepasnya kerak terdapat  pada permukaan batang jambu biji.
e.       Berusuk tedapat pada batang cemara.
f.       Kasar terdapat pada kembang telang dan Ketapang
g.      Kasar dan berduri terdapat  pada permukaan batang bogenvil.
5.      Arah tumbuh batang yang diamati pada praktikum ini, yaitu :
a.       Tegak lurus terdapat pada batang rumput teki, mendong, pisang, bambu, kaktus, pepaya, jambu biji, cemara, ketapang, dan bogenvil.
b.      Membelit ke kiri terdapat  pada batang kembang telang.
c.       Memanjat terdapat  pada batang sirih.
6.      Tipe percabangan batang yang diamati pada praktikum ini, yaitu :
a.       Monopodial terdapat  pada batang rumput teki, mendong, pisang, sirih, bambu, kaktus, papaya, cemara dan ketapang.
b.      Simpodial terdapat  pada batang kembang telang, jambu biji, dan bogenvil.






VII.     DAFTAR PUSTAKA

Amintarti, Sri.2013. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: Jurusan FMIPA FKIP UNLAM.

Di akses 16 Maret 2014

Anonim, B. 2014. http://www.viarural.com.ar/viarural.com.ar/agricultura/aama lezas/fimbristylis-miliacea-02.jpg Di akses 16 Maret 2014

Anonim C. 2014. http://ataxus.com/ak5t/hawaii/j02jn10m.htm Di akses 16 Mar et 2014


Anonim E. 2014. http://dreamindonesia.files.wordpress.com/2009/04/piperbe tel.jpg  Di akses 16 Maret 2014

Anonim F. 2014. http://poundit.files.wordpress.com/2009/02/bamboo.jpg Di akses 16 Maret 2014


Anonim H. 2014. http://www.hallofreun.de  Di akses 16 Maret 2014

Anonim I. 2014. http://wildlifeofhawaii.com/flowers/703/psidium-guajava-guav a/  Di akses 16 Maret 2014




Anonim L. 2014. http://ongzi-secretgarden.blogspot.com/2010_03_01_archive.h tml  Di akses 16 Maret 2014

Anonim M. 2014. http://www.seabean.com/guide/Terminalia_catappa/  Di akse s 16 Maret 2014


Anonim O. 2014. http://unclegoop.wordpress.com/2007/09/21/bougen vile-itu  Di akses 16 Maret 2014

Cronquist, A., 1981, An Integrated System of Classification of Flowering Plants, Columbia University Press, New York

Tjitrosoepomo, Gembong.1994. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.