Rabu, 21 Mei 2014

Bunga majemuk



PRAKTIKUM VI

Topik                  : Bunga Majemuk
Tujuan                 : Untuk mengenal bentuk dan tipe bunga majemuk dan bagian-
                              bagiannya.
Hari, tanggal      : Kamis, 03 April 2014
Tempat               : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.       ALAT DAN BAHAN
A.    Alat :
1.      Baki
2.      Alat tulis
3.      Silet/cutter
B.     Bahan :
                        1.      Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)
                        2.      Bunga Soka (Ixora grandiflora L.)
                        3.      Bunga Putri Malu (Mimosa pudica L)
                        4.      Bunga Jantan dan Betina Jagung (Zea mays L.)
                        5.      Bunga Kelapa  (Cocos nucifera L.)
                        6.      Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)
                        7.      Bunga Lamtoro (Leucaena glauca L.)
                        8.      Bunga Melati (Jasminum sambae L.)
                        9.      Bunga Sirih (Piper betle L.)
                    10.      Bunga Eceng gondok (Eichornia crassipes)
                    11.      Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris L.)
                    12.      Bunga Alamanda (Alamanda cathartica L.)
                    13.      Bunga Telang (Clitoria ternatea)
                    14.      Bunga Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
                    15.      Bunga Tasbih (Canna sp)
                    16.      Bunga Kangkung (Ipomea aquatica)

II.          CARA KERJA
1.      Mengamati bagian-bagian bunga majemuk: ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptakulum), perhiasan bunga (perianthium), daun pembalut (involucrum), daun pelindung (bractea), dan daun tangkai (bracteola).
2.      Mengamati tipe bunga majemuk: tak berbatas (inflorescentia racemosa botryoides centripetala), berbatas (inflorescentia cymosa centifuga defitina), majemuk campuran (inflorescentia mixta).
3.      Mengamati bentuk bunga majemuk: tandan, bulir, untai, tongkol, payung, cawan, bongkol, periuk, malai, malai rata, payung majemuk, tongkol majemuk, bulir majemuk, dan sebagainya.
4.      Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.

III.       TEORI DASAR
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang bersifat vegetatif dan generatif. Alat perkembangan generatif tersebut bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada bunga inilahterdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah, yang didalamnya terkandung biji dan biji inilah yang nanti akan tumbuh manjadi tumbuhan baru.
Bagian-bagian pada suatu bunga lazimnya dibedakan atas:
A.    Bagian-bagian yang bersifat batang atau cabang yaitu:
1.      Ibu tangkai bunga (pedunculus)
2.      Tangkai bunga (pedicellus)
3.      Dasar bunga (receptakulum)
B.     Bagian-bagian yang bersifat seperti daun, yaitu:
1.      Daun-daun pelindung (bractea)
2.      Daun tangkai (bracteola)
3.      Seludang bunga (spatha)
4.      Daun-daun pembalut (bractea involucralis)
5.      Kelopak tambahan (epicalyx)
6.      Daun-daun kelopak (sepalae)
7.      Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
8.      Daun-daun tenda bunga (tepalae)
9.      Benang-benang sari (stamina)
10.  Daun-daun buah (carpella)
Pada bunga majemuk ibu tangkainya ada yang dapat mengadakan percabangan ada pula yang tidak. Ibu tangkai bunga yang tidak bercabang dan tidak berdaun sering disebut sumbu bunga (scapus). Ibu tangkai yang bercabang memperlihatkan cara percabangan yang bermacam-macam. Selain itu jumlah cabang dan panjangnya jika dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang berpengaruh pula terhadap urutan mekarnya masing-masing bunga pada suatu bunga majemuk. Oleh karena itu bunga majemuk dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:
1.      Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa botryoides centripetala),
2.      Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa centifuga defitina),
3.      Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta).
   










IV.       HASIL PENGAMATAN
A.    Tabel Pengamatan
No.
Nama Bunga Majemuk
Tipe Bunga Majemuk
Bentuk Bunga Majemuk
1.
Bunga merak
Majemuk tak berbatas
Bunga tandan

2.

Bunga soka

Majemuk campuran
Malai rata, bagiannya berupa anak payung menggarpu
3.
Bunga putri malu
Majemuk tak berbatas
Bunga bongkol

4.

Bunga jantan dan betina jagung

Majemuk tak berbatas
Betina termasuk bentuk bunga tongkol, dan jantan termasuk bentuk bunga bulir majemuk
5.
Bunga kelapa
Majemuk tak berbatas
Tongkol majemuk
6.
Bunga matahari
Majemuk tak berbatas
Bunga cawan
7.
Bunga lamtoro
Majemuk tak berbatas
Bunga bongkol
8.
Bunga melati
Majemuk berbatas
Anak payung menggarpu
9.
Bunga sirih
Majemuk tak berbatas
Bunga untai/bunga lada
10.
Bunga eceng gondok
Majemuk tak berbatas
Bunga tandan tak bertangkai
11.
Bunga anggrek kalajengking
Majemuk berbatas
Bunga tandan
12.
Bunga alamanda
Majemuk berbatas
Anak payung menggarpu
13.
Bunga telang
Majemuk berbatas
Anak payung menggarpu
14.
Bunga bogenvil
Majemuk tak berbatas
Bunga tabung
15.
Bunga tasbih
Majemuk berbatas
Anak payung menggarpu
16.
Bunga kangkung
Majemuk berbatas
Anak payung menggarpu



B.     Gambar Pengamatan
1.      Bunga Merak (Caesalpinia pulcherima Swart.)
Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Ibu tangkai bunga
2.	Tangkai bunga
3.	Dasar bunga
4.	Seludang bunga
5.	Daun tajuk
6.	Benang sari
7.	Kuncup bunga 

                                                                                











Berdasarkan literatur
Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Ibu tangkai bunga
2.	Tangkai bunga
3.	Dasar bunga
4.	Seludang bunga
5.	Daun tajuk
6.	Benang sari
7.	Kuncup bunga 
8.	Daun
Rounded Rectangle:                                                                                                 


 










            
(Sumber: Anonim A, 2014)



2.      Bunga Soka (Ixora grandiflora L.)







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Tangkai bunga
2.	Daun Tajuk
3.	Putik
4.	Benang sari
5.	Kuncup
6.	Ibu Tangkai Daun

 













Berdasarkan literatur
 










(Sumber: Anonim B, 2014)






3.      Bunga Putri Malu (Mimosa padica)







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Bonggol
2.	Helaian bunga
3.	Putik
4.	Tangkai bunga
5.	Tangkai daun
6.	Benang sari

 













Berdasarkan literatur
Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Helaian bunga
2.	Benang sari
3.	Tangkai bunga
4.	Ibu tangkai bunga
5.	Daun 

Rounded Rectangle:                                                                     
                                                                         








 







(Sumber: Anonim C, 2014)





4.      Bunga Jantan dan Betina Jagung (Zea mays L.)







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Bakal buah                 
2.	Benang sari       
3.	Daun-daun buah
4.	Tangkai bunga   
5.	Putik

 










Berdasarkan literatur
 












(Sumber: Anonim D, 2014)






5.      Bunga Kelapa (Cocos mucifera L.)







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Bunga jantan
2.	Bunga betina
3.	Tangkai bunga

 












Berdasarkan literatur


 












(Sumber: Anonim E, 2014)




6.      Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Ibu Tangkai bunga
2.	Bunga pita
3.	Bunga tabung
4.	Daun

 



1.       







Rounded Rectangle:   

(Sumber: Anonim F, 2014)	(Sumber: Anonim G, 2014)


Berdasarkan literatur





 















7.      Bunga Lamtoro (Laucaena glauca L.)







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Bonggol
2.	Helaian bunga
3.	Tangkai bunga
4.	Benang sari
5.	Kuncup bunga
6.	Tangkai daun

 













Berdasarkan literatur
Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Helaian bunga
2.	Kuncup bunga
3.	Ibu tangkai bunga
4.	Tangkai bunga
5.	Daun 
6.	Benang sari

Rounded Rectangle:                                                                                 



 










  (Sumber: Anonim H, 2014)
        



8.      Bunga Melati (Jasminum sambae L.)







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Tangkai bunga
2.	Daun tajuk
3.	Kuncup bunga
4.	Kelopak
5.	Tangkai daun

 












Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Daun Tajuk      
2.	Kelopak           
3.	Dasar bunga
4.	Tangkai bunga
5.	Ibu tangkai bunga
6.	Kuncup

Berdasarkan literatur
 









(Sumber: Anonim I, 2014)






9.      Bunga Sirih (Piper betle L.)







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Bulir 
2.	Tangkai bunga
3.	Daun
4.	Tangkai daun

 













Berdasarkan literatur
Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Bulir 
2.	Tangkai bunga
3.	Ibu Tangkai Bunga
4.	Daun 
5.	Bractea

Rounded Rectangle:                                                                     



 







              
(Sumber: Anonim J, 2014)





10.  Bunga Eceng Gondok (Eichornia crassipes)







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Daun Tajuk
2.	Putik
3.	Ibu Tangkai Daun
4.	Tangkai daun

 













Berdasarkan literatur
Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Daun Tajuk 
2.	Ibu Tangkai Daun 
3.	Putik
4.	Daun

Rounded Rectangle:                                                                        



 









                      Anonim j. 2013
(Sumber: Anonim K, 2014)



11.  Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Daun Tenda Bunga
2.	Putik
3.	Tangkai bunga
4.	Ibu tangkai bunga

 












Berdasarkan literatur


 









                              

Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Daun Tenda Bunga
2.	Tangkai bunga
3.	Putik


(Sumber: Anonim L, 2014)




 



12.  Bunga Alamanda (Alamanda cathartica L.)







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Daun Tajuk
2.	Kelopak
3.	Kuncup bunga
4.	Tangkai bunga

 













Berdasarkan literatur


 










                

(Sumber: Anonim M, 2014)



13.    Bunga Telang (Clitoria ternatea)







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Putik
2.	Benang sari
3.	Daun Tajuk
4.	Kuncup
5.	Kelopak
6.	Tangkai bunga

 













Berdasarkan literatur
Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Daun tajuk
2.	Putik
3.	Tangkai bunga
4.	Dasar bunga
5.	Bracteola
6.	Bractea
7.	Daun 

Rounded Rectangle:                                                                       









 










(Sumber: Anonim N, 2014)



14.    Bunga Bogenvil (Bougenvillea spectabilis)







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Putik
2.	Daun Tajuk
3.	Tangkai bunga
4.	Daun Pemikat
5.	Tangkai daun
6.	Benang sari

 













Berdasarkan literatur
Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Putik
2.	Daun Tajuk
3.	Tangkai bunga
4.	Ibu Tangkai 
5.	Benang Sari

Rounded Rectangle:                                                                                 


 




1.
V
(Sumber: Anonim O, 2014)







15.    Bunga Tasbih (Canna sp)







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Benang sari
2.	Daun Tajuk
3.	Bakal buah
4.	Kuncup bunga
5.	Tangkai bunga

 












Berdasarkan literatur


 













(Sumber: Anonim P, 2014)




16.    Bunga Kangkung (Ipomea aquatica)







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Daun Tajuk
2.	Kuncup bunga
3.	Tangkai bunga
4.	Daun
5.	Tangkai daun
6.	Kelopak

 













Berdasarkan literatur
Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Daun Tajuk
2.	Kuncup
3.	Ibu Tangkai Bunga
4.	Tangkai Bunga
5.	Dasar bunga

Rounded Rectangle:                                                                              














 







                        Anonim p. 2013


(Sumber: Anonim Q, 2014)




V.          ANALISIS DATA
1.      Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)
Klasifikasi :
Divisio     : Magnoliophyta
Class        : Magnoliopsida
Sub class  : Rosidae
Ordo        : Fabacales
Familia     : Caesalpinia
Genus      : Caesalpinia
Species     : Caesalpinia pulcherrima Swart.
Sumber    : (Cronquist, 1981)
  Pada pengamatan bunga merak didapat bagian-bagian bunga yaitu ibu tangkai bunga, tangkai bunga, mahkota, benang sari, putik, kuncup bunga, dan daun. Pada pengamatan bunga merak juga merupakan tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu bunga tandan.
Pada     http://www.plantamor.com/index.php?plant=515   disebut-kan bahwa  Bunga pada tanaman kembang merak merupakan bunga lengkap karena memiliki mahkota, putik, benang sari dan pelengkap bunga lainnya. Bunga kembang merak merupakan bunga majemuk tak terbatas karena tangkai  mampu untuk terus tumbuh dengan cabang tangkai bunga yang banyak dengan daun menyirip ganda. Daun kembang ini merupakan daun majemuk karena dalam satu tangkai terdapat beberapa daun, dan tergolong dalam daun tidak lengkap karena tidak terdapat upih atau pelepah daun. Batangnya mempunyai kambium sehingga dapat melakukan pertumbuhan sekunder yang berbentuk bulat dan berkayu yang mempunyai ruas dan buku batang. Akar tumbuhan kembang merak merupakan akar tunggang.
Berdasarkan situs http://id.wikipedia.org/wiki/Merak disebutkan bahwa bunga merak berada pada ujung batang (flos terminalis). Termasuk bunga mejemuk tak berbatas dan bentuknya seperti tandan (racemus atau botrys) dan tipe bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia centripetala) yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak dan mempunyai susunan acropetal. Bunganya mekar dari bawah ke atas secara berurutan. Mempunyai bagian-bagian berupa ibu tangkai daun (pedunculus), tangkai daun (pedicellus), kelopak (calyx), mahkota (corolla) dan alat kelamin yang tampak berupa putik (pistillum) dan benang sari (stamen). Bunga ini termasuk bunga lengkap yang berkelamin 2 atau sebagian jantan, dalam tandan yang tidak bercabang atau bercabang sedikit panjang 15-50 cm. Tabung kelopak pendek dengan taju 5, jauh lebih panjang dari pada tabungnya, bibir bawah terbesar, melengkung. Daun mahkota panjang 2-3 cm, berwarna merah atau kuning, yang teratas berkuku lebih panjang, dengan helaian yang lebih kecil dari pada yang lain dan bentuk terompet miring. Benang sari 10 buah, tangkai sari pada pangkal berambut panjang, putik terletak ditengah yang berwarna hijau. Dapat dijadikan sebagai tanamana hias dipekarangan rumah.

2.      Bunga Soka ((Ixora grandiflora L.)
Klasifikasi :
Divisio       : Magnoliophyta
Classis        : Magnoliopsida
Subclassis   : Rosidae
Ordo          : Rubiales
Familia       : Rubiaceae
Genus         : Ixora
Species       : Ixora grandiflora L.
Sumber       : (Cronquist, 1981)
Pada pengamatan bunga soka didapat bagian-bagian bunga yaitu tangkai bunga, mahkota, putik, benang sari, kuncup, dan daun. Pada pengamatan bunga soka juga merupakan tipe bunga majemuk campuran dengan bentuk bunga majemuknya yaitu malai rata, bagiannya berupa anak payung menggarpu.
       Dalam   http://id.wikipedia.org/wiki/Asoka_%28pohon%29 dise-butkan bahwa Asoka (Saraca asoca (Roxb.) Wilde, suku polong-polongan atau fabaceae, angsoka, atau kadang-kadang dikacaukan dengan soka (Ixora javanica), adalah sebuah pohon dengan bunga-bunga merah yang sangat indah. Namanya diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti "bebas dari rasa sedih" (a-: tanpa, soka:sedih). Tumbuhan ini didatangkan dari India dan di Surakarta dan Yogyakarta biasa ditanam di pekarangan keraton dan rumah-rumah bangsawan. Bunga harum dan berair, tersusun dalam malai rata yang bertangkai, duduk atau bertangkai pendek, pada ujung tangkai dengan 2 anak daun pelindung kecil, kelopak berbentuk lonceng dengan permukaan yang gundul, giginya berbentuk segitiga. Mahkotanya berbentuk terompet berwarna putih dengan tabung yang langsing, taju berujung runcing, membentang lebar atau membalik kembali. Benang sari 4 tertancap pada leher bertangkai sari pendek. Kepala putik tidak atau sedikit bertaju. Dapat digunakan sebagai tanaman hias juga di pekarangan rumah dan bunganya berwarna merah atau orange serta ada juga yang berwarna kuning.
      Pada http://nimadesriandani.wordpress.com/2011/10/08/bunga-soka-freeing-mind-from-sorrow disebutkan bahwa Soka atau Bunga Asoka  atau terkadang disebut juga dengan nama Kembang  Jaum/Kembang Jarum (Ixora spp i.e Ixora poludusa, Ixora coccinea, Ixora javanica etc) memiliki bentuk yang mirip jarum pada saat belum mekar. Jika mekar maka kelopak bunganya yang kecil berjumlah empat akan terbuka sempurna memamerkan benang sarinya. Bunga ini menjadi menarik karena setiap tangkai bunga terdiri atas puluhan hingga ratusan bunga kecil-kecil yang jika mekar semuanya membuat ukuran bunga secara keseluruhan menjadi cukup besar. Cukup jelas untuk terlihat diantara kerimbunan daun-daunnya yang hijau. Tanaman hias berupa perdu ini umumnya dikembangkan dengan cangkok. Dipisahkan dari batang induknya ketika akar-akar barunya mulai tumbuh kuat. Membutuhkan sinar matahari yang  banyak untuk membuatnya berbunga.

3.      Bunga Putri Malu (Mimosa pudica L.)
Klasifikasi :
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Subclassis     : Rosidae
Ordo : Fabacales
Familia         : Mimosaceae
Genus           : Mimosa
Species         : Mimosa pudica L.
Sumber         : (Cronquist, 1981)
    Pada pengamatan yang dilakukan pada bunga putri malu didapat bagian-bagian bunga yaitu bonggol, helaian bunga, putik, tangkai bunga, daun, dan tangkai daun. Pada pengamatan juga didapat bunga putri malu merupakan tipe bunga majemuk tak terbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu bunga tongkol.
Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Putri_malu disebutkan bahwa putri malu (Mimosa pudica) adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup atau "layu" dengan sendirinya saat disentuh. Walaupun sejumlah anggota polong-polongan dapat melakukan hal yang sama, putri malu bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya. Kelayuan ini bersifat sementara karena setelah beberapa menit keadaannya akan pulih seperti semula. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Rangsang tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh. Gerak ini disebut seismonasti, yang walaupun dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai contoh gerakan tigmonasti daun putri malu tidak peduli darimana arah datangnya sentuhan. Tanaman ini juga menguncup saat matahari terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit.
Di dalam http://id.blogspot.org/Putri_malu disebutkan bahwa putri malu termasuk bunga bongkol yaitu suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya berebntuk seperti bola. Bunga-bunga yang duduk di bagian yang membengkak tadi seringkali mempunyai sisik pada pangkal, jadi sisik itu terletak pada bongkolnya (ujung ibu tangkai yang membengkak tadi).

4.      Bunga Jantan dan Betina Jagung (Zea mays L.)
Klasifikasi :
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Liliopsida
Subclassis : Commelinidae
Ordo          : Cyperales
Familia      : Poaceae/Graminae
Genus        : Zea
Species      : Zea mays L.
Sumber      : (Cronquist, 1981)
      Pada pengamatan yang dilakukan pada bunga jantan dan betina jagung didapat bagian-bagian bunga yaitu, pada bunga jantan terdapat benang sari dan tangkai bunga, sedangkan pada bunga betina terdapat bakal buag, benang sari, dan putik. Pada pengamatan juga didapat bunga jantan dan betina jagung merupakan tipe bunga majemuk tak terbatas dengan bentuk bunga majemuk pada bunga betina adalah bunga tongkol sedangkan pada bunga jantan adalah bulir majemuk.
Pada http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung disebutkan bahwa jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal:gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri). Bunga Jagung mempunyai tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunganya berupa tongkol pada bunga betina yaitu mempunyai ibu tangkai yang besar, tebal dan seringkali berdagang, mempunyai putik berupa rambut/benang yang sangat banyak dengan kepala putik yang panjang. Tiap bunga yang terdapat dalam ketiak daun pelindung dan kelopak telah berubah. Mahkota terdiri atas dua daun mahkota (jarang tiga) yang telah berubah menjadi badan seperti sisik kecil dan dapat membengkak. Benang sari berjumlah 1-6 dan biasanya ada tiga tangkai sari yang halus dengan kepala sari yang beruang dua.

5.      Bunga Kelapa  (Cocos nucifera L.)
Klasifikasi :
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Liliopsida
Subclassis   : Arecidae
Ordo           : Arecales
Familia        : Arecaceae/Palmae
Genus         : Cocos
Species        : Cocos nucifera L.
Sumber       : (Cronquist, 1981)
           Pada pengamatan yang dilakukan pada bunga kelapa didapat bagian-bagian bunga yaitu, bunga jantan, bunga betina, dan tangkai bunga. Pada pengamatan juga didapat bunga kelapa merupakan tipe bunga majemuk tak terbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu bunga tongkol majemuk.
Dalam    http://alfifernanda.blogspot.com/2009/07/bunga-kelapa.ht ml disebutkan bahwa bunga kelapa sama seperti bunga tanaman jenis palmae yang lain memiliki karakteristik berumah dua alias bunga jantan dan betina terpisah tempat. Penyerbukan dan pembuahan bunga kelapa dibantu alami oleh angin, serangga atau manusia. Bunga tanaman monocotyledoneae, lazimnya bersifat majemuk atau dalam satu malai bunga, jumlahnya lebih dari satu. Sementara batangnya bukan batang sejati atau semu, dan akarnya serabut. Pada bunga kelapa Tongkol bunga dengan dua seludang bercabang satu kali yaitu cabang karangan dengan bunga jantan yang banyak dan tersusun berpasangan. Pada pangkalnya terdapat satu buah bunga betina yang besar dan di kanan kirinya biasanya terdapat 2 buah bunga jantan. Bunga ini termasuk bunga majemuk tak berbatas dan bentuknya ialah tongkol majemuk. Ibu tangkainya bercabang-cabang dan masing-masing cabang merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol. Suatu tongkol majemuk sebelum mekar biasanya diselubungi oleh seludang yang besar, tebal dan kuat. Bunga betina berbentuk bulat peluru dengan perhiasan bunga berdaging yang menempel pada bakal buah. Bunga jantan pada bunga ini mempunyai daun kelopak yang kecil dan daun mahkota yang berbentuk lanset sedangkan bunga betina berbentuk bulat peluru dengan perhiasan bunga yang berdagang dan menempel pada buah.

6.      Bunga Matahari  (Helianthus annuus L.)
Klasifikasi :
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Magnoliopsida
Subclassis      : Asteridae
Ordo              : Asterales
Familia           : Asteraceae
Genus            : Helianthus
Species           : Helianthus annuus L.
Sumber          : (Cronquist, 1981)
    Pada pengamatan yang dilakukan pada bunga matahati didapat bagian-bagain bunga yaitu, tangkai bunga, bunga pita, bunga tabung, dan daun. Pada pengamatan juga didapat bunga matahari merupakan tipe bunga majemuk tak terbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu bunga cawan.
Di dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga_matahari disebutkan bahwa bunga ini sebetulnya adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Bunga Matahari juga memiliki perilaku khas, yaitu bunganya selalu menghadap ke arah matahari atau heliotropisme. Orang Perancis menyebutnya tournesol atau "pengelana Matahari". Bunga tersusun majemuk terdapat dua tipe bunga yaitu bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertil dan menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga. Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga. Pada hari yang cerah, tandan bunga majemuk mengikuti pergerakan harian Matahari. Buahnya bertipe buah kurung (achene). Buah kering berdinding agak keras dan tak terlalu tebal ini sering disangka 'biji' bunga matahari, karena memang tidak dapat dengan mudah dibedakan. biji yang sesungguhnya terletak di dalam, terlindung oleh buah yang serupa tempurung.


7.      Bunga Lamtoro (Leucaena glauca L.)
Klasifikasi :
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Subclassis     : Rosidae
Ordo             : Rosales
Familia         : Mimosaceae
Genus           : Leucaena
Species         : Leucaena glauca L.
Sumber         : (Cronquist, 1981)
Pada pengamatan yang dilakukan pada bunga lamtoro didapat bagian-bagian bunga yaitu, bonggol, helaian bunga, putik, daun, tangkai bunga, benang sari, kuncup bunga, dan tangkai daun. Pada pengamatan juga didapat bunga lamtoro merupakan tipe bunga majemuk tak terbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu bunga bongkol.
    Di dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Lamtoro disebutkan bahwa bunga majemuk berupa bongkol bertangkai panjang yang berkumpul dalam malai berisi 2-6 bongkol, tiap-tiap bongkol tersusun dari 100-180 kuntum bunga, membentuk bola berwarna putih atau kekuningan berdiameter 12-21 mm, di atas tangkai sepanjang 2-5cm.  Bunga kecil-kecil berbilangan 5, tabung kelopak bentuk lonceng bergigi pendek, lk 3mm mahkota bentuk solet, lk. 5mm, lepas-lepas. Benang sari 10 helai, lk 1cm, lepas-lepas. Buah polong bentuk pita lurus, pipih dan tipis, 14-26cm × 1.5-2cm, dengan sekat-sekat di antara biji, hijau dan akhirnya coklat kering jika masak, memecah sendiri sepanjang kampuhnya. Berisi 15-30 biji yang terletak melintang dalam polongan, bundar telur terbalik, coklat tua mengkilap, 6-10mm × 3-4.5 mm.

8.      Bunga Melati (Jasminum sambae L.)
Klasifikasi :
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Subclassis     : Asteridae
Ordo             : Asterales
Familia         : Asteraceae
Genus           : Jasminum
Species         : Jasminum sambac L
Sumber         : (Cronquist, 1981)
Pada pengamatan yang dilakukan pada bunga melati didapat bagian-bagian bunga yaitu, tangkai bunga, mahkota, kuncup bunga, kelopak, daun, tangkai daun. Pada pengamatan juga bunga melati merupakan tipe bunga majemuk berbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu anak payung menggarpu.
Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Melati disebutkan bahwa bunga melati  mempunyai 2 benang sari yang melekat pada mahkota dengan tangkai sari yang pendek dan kepala sari besar dengan dua ruang sari. Terdapat 1 tangkai putik yang sangat pendek. Mahkota berbentuk terompet dengan tajuk berwarna putih bening, memanjang dan berbentuk lanset. Bunga yang mekar terlebih dahulu adalah  bunga yang terdapat pada ujung ibu tangkainya.

9.      Bunga Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi :
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Subclassis     : Magnoliidae
Ordo             : Piperales
Familia         : Piperaceae
Genus           : Piper
Species         : Piper betle L.
Sumber         : (Cronquist, 1981)
Pada pengamatan yang dilakukan pada bunga sirih didapat bagian-bagian bunga yaitu, bulir, tangkai bunga, daun, dan tangkai daun. Pada pengamatan juga didapat bunga sirih merupakan tipe bunga majemuk berbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu bunga untai atau bunga lada.
Di dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Sirih disebutkan bahwa tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan, berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Bunga-bunga pada bunga untai tersusun sangat rapat.  Bunga berkelamin satu, berumah 1 atau 2, bulir berdiri sendiri di ujung berhadapan dengan daun. Daun pelindung bentuk lingkaran, bulat telur terbalik atau bulat memanjang. Bulir jantan terdiri atas 2 benang sari dan sangat pendek. Sedangkan bulir betina kepala putiknya 3-5. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.

10.  Bunga Eceng Gondok (Eichornia crassipes) 
Klasifikasi :
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Liliopsida
Subclassis     : Liliidae
Ordo             : Liliales
Familia         : Pontederiaceae
Genus           : Eichornia
Species         : Eichornia crassipes (Mart.) Solms.
Sumber         : (Cronquist, 1981)
Pada pengamatan yang dilakukan pada bunga eceng gondok didapat bagian-bagian bunga yaitu, mahkota, putik, benang sari, daun, dan tangkai daun. Pada pengamatan juga didapat bunga eceng gondok merupakan tipe bunga majemuk berbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu bunga tandan tak bertangkai.
Dalam http://sumbersumbermanfaat.blogspot.com/2011/10/manfa at-tanaman-eceng-gondok-untuk.html menyebutkan bahwa tumbuhan air mengapung, tumbuh berumpun, tinggi 4 - 8 cm . Berakar serabut. Batang tidak ada. Daun tunggal, bertangkai, tersusun berjejal di atas akar (roset akar), warna hijau, panjang 7 - 25 cm, bentuk bulat telur (ovata), ujung meruncing (acuminatus), pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata (tidak bergerigi), permukaan mengkilat (nitidus), tangkai menggelembung. Bunga majemuk, bentuk bulir (spica), panjang mahkota 2 - 3 cm, daun mahkota tidak berlekatan (polypetalus). Buah kotak sejati (capsula), beruang tiga, warna hijau, bentuk biji bulat - berwarna hitam. Perbanyaan Generatif (biji).

11.  Bunga Anggrek Kalajengking (Arachnis flos-aeris)
Klasifikasi :
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Liliopsida
Sub Classis    : Lilidae
Ordo              : Orchidales
Familia           : Orchidaceae
Genus            : Arachnis
Species           : Arachnis flos-aeris
Sumber          : (Cronquist, 1981)
Pada pengamatan yang dilakukan pada bunga anggrek kalajengking didapat bagian-bagian bunga yaitu, mahkota, putik, benang sari, tangkai bunga, dan ibu tangkai bunga. Pada pengamatan juga didapat bunga anggrek kalajengking merupakan tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu bunga tandan.
Dalam http://andr.blogspot.com/2011/11/bunga-anggrek-kalajeng king-arachis-flos.html menyebutkan bahwa bunga ini termasuk bunga majemuk berkelamin dua, zygomorf, mempunyai benang sari dan kepala putik yang terletak pada suatu kotak dan pada tenda bunga mempunyai serupa tajuk dan warnanya bermacam – macam. Seperti warna tajuk bunga. Bunganya banyak terdapat pada setiap tangkai dan berbentuk seperti kalajengking.

12.  Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Klasifikasi :
Kingdom      : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Sub Classis: Asteridae
Ordo : Gentianales
Familia         : Apocynaceae
Genus           : Allamanda
Species         : Allamanda cathartica L.
Sumber         : (Cronquist, 1981)
Pada pengamatan yang dilakukan pada bunga alamanda didapat bagian-bagian bunga yiatu, mahkota bunga, kelopak bunga, kuncup bunga dan tangkai bunga. Pada pengamatan juga didapat bunga alamanda merupakan tipe bunga majemuk berbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu anak payung menggarpu.
Pada       http://id.wikipedia.org/wiki/Allamanda_cathartica disebut kan bahwa bunga alamanda merupakan bunga yang sempurna dan bunganya memiliki mahkota seperti terompet namun pada bagian atas mahkotanya terdapat torehan-torehan, putiknya tertutupi oleh mahkota bunga dan untuk benang sarinya juga tertutupi oleh mahkota juga dan benang sarinya tersebut langsung menempel pada bagian dalam mahkota bunga. Bunga dalam tandan lepas di ujung. Kelopak terbagi dalam, tinggi lk 1 cm, taju tidak sama, bentuk lanset. Mahkota lk 7 cm panjangnnya, kuning; tabung sempit, pada pangkal agak melebar, pada separonya mendadak melebar bentuk lonceng; leher penuh dengan sisik yang terbelah dalam umbai; taju mahkota luas bulat telur, menutup ke kiri. Benang sari tertancap dalam leher, tangkai benang sari sangat pendek.

13.  Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)
Klasifikasi :
Kingdom      : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Sub classis    : Rosidae
Ordo             : Fabales
Familia         : Fabaceae
Genus           : Clitoria
Species         : Clitoria ternatea L.
Sumber         : (Cronquist, 1981)
Pada pengamatan yang dilakukan pada bunga telang didapat bagian-bagian bunga yaitu, putik, benang sari yang terdapat di dalam, mahkota bunga, kuncup, kelopak, dan tangkai bunga. Pada pengamatan juga didapat bunga telang merupakan tipe bunga majemuk berbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu anak payung menggarpu.
Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Clitoriaternatea2009/19/08.com menyebutkan bahwa bunga ini berwarna ungu yang mempunyai ciri khas yaitu putik dan benang sari yang tersembunyi atau tidak nampak dari luar.  Bentuk bunga majemuk ini adalah anak payung terbalik (dichasium) dan tipenya adalah bunga majemuk berbatas (inflorescentia centrifuga) yang bersifat  dichasial atau dari ibu tangkai daunnya keluar dua cabang yang berhadapan.

14.  Bunga Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
Klasifikasi :
Kingdom      : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Sub classis    : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Familia         : Nyctaginaceae
Genus           : Bougainvillea
Spesies         : Bougainvillea spectabili
Sumber         : (Cronquist, 1981)
    Pada pengamatan yang dilakukan pada bunga bogenvil didapat bagian-bagian bunga yaitu, putik, mahkota, tangkai bunga, daun, dan tangkai daun. Pada pengamatan juga didapat bunga bogenvil merupakan tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu bunga tabung.
Pada     http://alfifernanda.blogspot.com/2009/12/bunga-bogenvile a.html menyebutkan bahwa Bunga ini tersusun dalam anak payung bertangkai, di ketiak, berjumlah 1-7 anak paying, masing-masing anak payung terdiri dari 3 bunga; anak payung terkumpul menjadi malai ujung yang berdaun. Daun pelindung duduk, bulat telur, bertulang daun, tidak rontok, merah batu, ungu, atau karmin, 3-6 kali 1,5-4 cm. Tenda bunga bentuk tabung, berambut; tabung berusuk 5, bersegi 5, 1,5-2,5 cm panjangnya, hijau, bagian bawah agak melembung dan bagian ini tetap menyelubungi buah, bagian atas rontok; tepi melebar, terbentang, kuning, dengan 10 taju, di mana 5 melekuk ke dalam. Benang sari kebanyakan 8, tidak sama, lk sama panjangnya dengan tabung. Tangkai putik lebih pendek, kepala putik miring, kerapkali tidak dengan taju-bertaju tidak beraturan.

15.  Bunga Tasbih (Canna indica)
Klasifikasi :
Kingdom      : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Liliopsida
Sub Classis: Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia         : Cannaceae
Genus           : Canna
Species         : Canna indica
Sumber         : (Cronquist, 1981)
    Pada pengamatan yang dilakukan pada bunga tasbih didapat bagian-bagian bunga yaitu, benang sari, mahkota, bakal buah, kuncup bunga, dan tangkai bunga. Pada pengamatan juga didapat bunga tasbih merupakan tipe bunga majemuk berbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu anak payung menggarpu.
Dalam    http://lilyflowers-89897.blogspot.com/2009/05/khasiat-bu nga-tasbih.html disebutkan bahwa bunga tasbih merupakan bunga yang sempurna dan pada bunga tasbih ini memiliki keunikan tersendiri karena pada bunga ini orang akan salah mengira yang mana benang sarinya. Pada bunga tasbih benang sarinya adalah yang menyerupai mahkota bunga mahkota bunganya terletak di bawah benang sarinya tersebut, sedangkan putiknya terletak di tengah-tengah benang sarinya.

16.  Bunga Kangkung (Ipomoea aquatica L.)
Klasifikasi   :
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Magnoliopsida
Subclassis   : Asteridae
Ordo           : Solanales
Familia        : Convolvulaceae
Genus         : Ipomea
Spesies        : Ipomea aquatica L.
Sumber       : (Cronquist, 1981)
   Pada pengamatan yang dilakukan pada bunga kangkung didapat bagian-bagian bunga yaitu, mahkota bunga. kuncup bunga, tangkai bunga, daun, tangkai daun, dan kelopak.  Pada pengamatan juga didapat bunga kangkung merupakan tipe bunga majemuk berbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu anak payung menggarpu.
        Dalam http://alfifernanda.blogspot.com/2009/12/bungakangkung. html disebutkan bahwa bunga kangkung juga merupakan bunga yang sempurna. Pada bunga kangkung mahkota bunganya tidak terdapat torehan-torehan sehingga mahkotanya berbentuk seperti terompet serta mahkotanya saling bertautan dan tidak dapat mekar seluruhnya sehingga sangat sulit untuk melihat putik serta benang sari yang terdapat di dalamnya, tangkai putik dan benang sarinya sangat pendek. Bunga ini bersimetri banyak. Bentuk bunga majemuk ini adalah anak payung menggarpu dan tipenya adalah bunga majemuk berbatas yang bersifat  dichasial atau dari ibu tangkai daunnya keluar dua cabang yang berhadapan.







VI.       KESIMPULAN
1.      Bunga majemuk memiliki beberapa bentuk yaitu tandan, bulir, untai, tongkol, payung, cawan, bongkol, periuk, malai, malai rata, payung majemuk, tongkol majemuk, bulir majemuk, payung menggarpu, tangga atau bercabang berseling, sekrup, sabit, kipas, dan lain-lain.
2.      Bunga majemuk memiliki bagian-bagian yaitu ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptaculum), perhiasan bunga (perianthium), daun pembalut (involucrum), daun pelindung (bractea), daun tangkai (bracteola).
3.      Bunga majemuk memiliki tipe bunga yaitu tak berbatas (inflorescentia racemusa botryoides centripetala), berbatas (inflorescentia cymosa centrifuga defitina), dan majemuk campuran (inflorescentia mixta).
4.      Bunga yang memiliki tipe majemuk tak berbatas pada praktikum ini adalah bunga merak, bunga soka, bunga putri malu, bunga jagung jantan dan betina, bunga kelapa, bunga matahari, bunga lamtoro, bunga sirih, bunga eceng gondok, bunga anggrek kalajengking, bunga telang, bunga bogenvil.
5.      Bunga yang memiliki tipe majemuk berbatas pada praktikum ini adalah bunga melati, bunga alamanda, bunga tasbih, dan bunga kangkung.












VII.    DAFTAR PUSTAKA

Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: Jurusan PMIPA FKIP UNLAM.


Anonim, B. 2014. http://www.hoeandshovel.com/2008_10_01_archive.ht ml Diakses tanggal 30 Maret 2014.

Anonim, C. 2014. http://www.touchmenotplant.co.uk/ Diakses tanggal 30 Maret 2014.

Anonim, D. 2014. http://es.wikipedia.org/wiki/Zea_mays Diakses tanggal 30 Maret 2014.

Anonim, E. 2014. http://www.backyardnature.net/yucatan/coco-frt.htm Diakses tanggal 30 Maret 2014.

Anonim, F. 2014. http://www.sbs.utexas.edu/bio406d/images/pics/ast/hel ianthus_annuus.htm Diakses tanggal 30 Maret 2014.

Anonim, G. 2014. http://www.missouriplants.com/Yellowalt/Helianthus_a nnuus_page.html Diakses tanggal 30 Maret 2014.

Anonim, H. 2014. http://www.backyardnature.net/yucatan/bean-fam.htm Diakses tanggal 30 Maret 2014.

Anonim, I. 2014. http://www.latin-wife.com/Colombian-Flowers-/Jasminum -sambac.asp Diakses tanggal 30 Maret 2014.

Anonim, J. 2014. http://tanamankampung.blogspot.com/2012/07/sirih.html Diakses tanggal 30 Maret 2014.


Anonim, L. 2014. https://www.flickr.com/groups/orchids/pool/with/390151 5694/lightbox/ Diakses tanggal 30 Maret 2014.

Anonim, M. 2014. http://www.photomazza.com/?Allamanda-cathartica Dia kses tanggal 30 Maret 2014.



Anonim, P. 2014. http://www.deeproot.co.uk/pbo/plantdetail.php?plantnam e=Canna+indica Diakses tanggal 30 Maret 2014.

Anonim, Q. 2014. http://sophy.univ-cezanne.fr/Mali/FI104.HTM Diakses tanggal 30 Maret 2014.

Cronquist, A., 1981, An Integrated System of Classification of Flowering Plants, Columbia University Press, New York.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

____________________  2010. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar