PRAKTIKUM VII
Topik : Arthropoda
Tujuan : Mengenal ciri-ciri umum Arthropoda dan
membedakan
kelompok-kelompok utama Arthropoda.
Hari, tanggal : Kamis, 17 April 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
a. Alat :
1.
Lup
2.
Cawan petri
3.
Baki
4.
Pinset
5.
Eter (obat bius) dan kapas
b. Bahan :
1.
Udang galah (Cambarus viridis)
2.
Belangkas (Limulus polycephalus)
3.
Lipan (Scolopendra morsitans)
4.
Kaki seribu ( Julus virgatus)
5.
Kecoa (Periplaneta americana)
II.
CARA KERJA
1.
Menyiapkan alat dan bahan.
2.
Jika hewan yang tersedia masih
hidup, sebaiknya hewan tersebut dimatikan terlebih dahulu. Memberikan eter
(obat bius) pada lipan, kaki seribu dan kecoa agar mempermudah dalam mengamati
morfologinya. Meletakkan lipas, lipan, kecoa pada cawan petri lalu memberikan
obat bius dengan menggunakan kapas.
3.
Mengamati satu persatu hewan yang
tersedia. Membuat gambar sketsa (bukan lukisan) pada hewan yang kita amati
dengan embelan yang tampak
a.
Belangkas, lipan, kaki seribu, dan
kecoa mengamatinya dari arah dorsal.
b.
Udang mengamatinya dari arah
lateral.
4.
Menentukan kelas-kelas hewan yang
diamati dengan kunci mengidentifikasi Arthropoda.
III.
TEORI DASAR
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kerajaan Animalia.
Dari sekitar 1.250.000 species hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan,
1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda. Dengan demikian, filum ini mencakup
sekitar 80 % dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini
menggambarkan bahwa filum ini merupakan kelompok hewan yang paling berhasil menghuni
planet bumi.
Sebagai hasil dari daya
adaptasi yang tinggi, Arthropoda telah menyebar ke seluruh bagian bumi, baik
daratan maupun perairan, yang suhunya diatas titik beku dalam jangka waktu yang
cukup lama untuk memmungkinkan perkembangbiakan. Karena itu, anggota filum ini
amat mudah dijumpai di darat, perairan tawar, maupun laut. Selain itu, filum
Arthropoda juga mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata yang dapat
terbang.
Arthropoda merupakan hewan
tubuhnya bersegmen-segmen. Ada tiga ciri khas Arthropoda yang dapat dilihat
dari luar. Pertama adalah embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan
dari sebagian atau semua segmen tubuh. Yang kedua adalah organisasi
segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata (tunggal
:tagma). Yang ketiga adalah kutikula yang disekresikan oleh epidermis, yang
menyelubungi tubuh dan biasanya membentuk eksoskeleton yang keras kecuali di
bagian-bagian tubuh yang perlu lentur. Kutikula secara berklala diganti,
dalam proses ganti kulit, untuk memungkinkan pertumbuhan.
Tadinya Arthropoda yang
ada saat ini dikelompokkan kedalam dua subfilum: Chelicerata dan Mandibulata,
ditambah dengan subfilum Trilobita yang telah punah. Namun belakangan ini,
banyak zoologiwan yang berpendapat bahwa sebenarnya Arthropoda tergolong
kedalam empat subfilum : Trilobita, Chelicerata, Crustacea,
dan Uniramia. Didalam subfilum Unimaria tercakup kelas Chilopoda,
Diplopoda, Pauropoda, Symphyla, yang semuanya tadinya
termasuk dalam kelas Myriapoda, dan kelas Insecta. Klasifikasi
Arthropoda ada 8: Crustacea, Onychopora, Chilopoda, Diplopoda, Insecta,
Arachnoidea, Pauropoda dan Symphyla.
Hewan-hewan yang termasuk kedalam Arthropoda ialah Udang,
Insecta, Scorpio (kalajengking) dan bayak juga yang lainnya. Arthropoda ialoah
hewan yang beruas dan tidak mempunyai tulang belakang. Arthropoda merupkan hewan yang dominant dalam dunia ini. Kata
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu Arthros (ruas) dan podos
(kaki). Oleh sebab itu, Arthropoda disebut hewan yang memiliki kaki
beruas-ruas.
Ciri-ciri
umum :
1.
Mempunyai appendage yang beruas
2.
Tubuh simetri bilateral terdiri
atas sejumlah ruas-ruas
3.
Tubuh dibungkus oleh zat kitin,
sehingga merupakan eksoskleton (rangka luar).
4.
Biasanya ruas-ruas terdapat
bagian-bagian yang tidak berkitin,sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk
digerakkan.
5.
Mempunyai system syaraf tangga
tali.
6.
Coelom pada hewan dewasa adalah
kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel.
Sedangkan ciri-ciri khusus
dari phylum Arthropoda yang dapat dilihat dari luar, yaitu:
1. Ada embelan yang
berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh
2. Ada organisasi
segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata
3. Ada kutikula yang
disekresikan oleh epidermis yang menyelubungi tubuh yang membentuk endoskeleton
Ciri-ciri
umum dari kelas Crustacea yaitu habitatnya di danau, air tawar, kolam dan
sungai. Tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen serta bersegmen.
Kerangka luarnya dari zat kitin dan ciri yang terakhir yaitu makanan pokoknya
berupa zat organik hidup dan zat yang busuk. Ciri dari kelas Insecta yaitu mulutnya terdiri dari 3 bagian yaitu
mandible, maxille dan labium. Tubuhnya terdiri atas kepala, thorax dan abdomen.
Mempunyai sepasang antenna dan biasanya terdiri dari 2 pasang sayap. Yang
terakhir yaitu thoraxnya terdiri atas 3 pasang kaki. Ciri dari kelas Chilopoda
yaitu terdiri dari 15-173 segmen. Tubuhnya rata, dorsal ventral dan memiliki
maxillipedes. Antenanya panjang dengan 12 segmen. Ciri dari kelas Diplopoda
yaitu habitatnya di darat dan bernapas dengan trakea. Makanan pokoknya berupa
sayuran yang membusuk. Sistem ekskresinya berupa pembuluh malpighi. Ciri umum
dari Pauropoda yaitu habitatnya di darat dengan tubuh terdiri dari 12 segmen.
Tidak memilki alat pernapasan khusus. Makanan pokoknya berupabinatang kecil dan
sayuran. Panjang tubuhnya lebih kecil dari 2 mm. Ciri-ciri umum dari kelas
Symphyla yaitu habitatnya di tempat yang basah dengan tubuhnya yang bersegmen.
Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Panjang tubuhnya bervariasi
antara 2,8-6 mm.
Sub filum dari Onychopora hanya terdiri
dari satu kelas yaitu kelas Onychopora. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu
hidupnya dalam batu karang, kulit kayu, tempat yang lembab serta aktif di malam
hari. Mempunyai kelenjar sebagai
pelindung dan bergerak perlahan dengan kaki. Antena dari hewan ini sensitif.
Sub filum dari Chelicerata terdiri dari 5
kelas yaitu Merostomata, Arachnida, Pycnogonida, Tardigrada dan Pentastomida.
Kelas Merostomata mempunyai ciri-ciri yaitu tubuhnya terdiri dari
chephalothorax dan bernafas dengan insang. Memiliki 6 pasang laminate. Tidak
bergerak dengan anggota tubuh. Memilki terminal segmen tanpa sebuah caudal.
Ciri dari kelas Arachnida yaitu tubuhnya
terdiri dari chelicerae, cephalothorax dan perut. Bernapas dengan trakea dan
paru-paru dan tidak memilki antena dan rahang sejati. Kelas Pycnogonida
ciri-cirinya yaitu hidup di laut serta perkawinannya terpisah san cephalothorax
dan perut mengalami reduksi. Ciri-ciri dari kelas tardigrada yaitu hidup di
lumut, air hangat dan air garam. Tubuhnya terdiri dari 4 segmen dan tidak
mempunyai sistem pernapasan, sirkulasi dan ekskresi tetapi terdapat sistem
saraf. Yang terakhir yaitu perkembangbiakannya terpisah. Ciri dari kelas
Pentastomida yaitu hidup di darat dengan tubuh yang tidak memiliki segmen
tetapi memilki dinding. Sistem pernapasannya tidak ada dan juga sistem
sirkulasi dan ekskresi. Perkembangbiakannya terpisah.
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Perbedaan
No
|
Pembeda
|
Spesis
|
||||
Udang Galah
|
Belangkas
|
Lipan
|
Kaki Seribu
|
Kecoa
|
||
1
|
Jumlah Kaki
|
5 pasang
|
6 pasang
|
19 segmen
|
Sepasang/ruas
|
3 pasang
|
2
|
Fungsi Kaki
|
Berenang, Berjalan, Menjepit
|
Berjalan
|
Berjalan
|
Berjalan
|
Berjalan, meloncat terbang
|
3
|
Habitat
|
Perairan
|
Pantai
|
Darat
|
Darat
|
Darat
|
4
|
Tubuh
|
Terbagi menjadi 2 bagian (Cephalothorax dan abdomen)
|
Terbagi menjadi 2 bagian (Cephalothorax dan abdomen
|
Tebagi menjadi 2 bagian (Kepala dan Perut) yang bentuknya
panjang terdiri banyak ruas
|
Tebagi menjadi 2 bagian (Kepala dan Perut) yang
bentuknya panjang terdiri banyak ruas
|
Terbagi menjadi 3 bagian (kaput, toraks, dan abdomen)
|
5
|
Ciri Khas
|
Memiliki pencapit dan sungut
|
Seperti Tapal Kuda
|
Mempunyai penyengat
|
Mempunyai kaki yang banyak dan rapat
|
Memiliki 2 pasang sayap sehingga dapat terbang
|
B. Gambar Pengamatan
1.
Udang galah (Cambarus
viridis)
Gambar
Lateral
Keterangan
:
1.
Mata
2.
Kaki renang
3.
Kaki jalan
4.
Kaki penjepit
5.
Telson
6.
Sungut
7.
Abdomen
8.
Kepala
9.
Uropod
|
Foto Pengamatan
Lateral
|
Keterangan
:
1.
Mata
2.
Kaki renang
3.
Kaki jalan
4.
Kaki penjepit
5.
Telson
6.
Sungut
7.
Abdomen
8.
Kepala
9.
Uropod
|
1
|
8
|
6
|
7
|
5
|
2
|
4
|
3
|
9
|
Berdasarkan literatur
1
|
Keterangan
:
1.
Mata
2.
Kaki penjepit
3.
Kaki jalan
4.
Kaki renang
5.
Telson
6.
Sungut
7.
Uropod
|
|
2
|
5
|
3
|
6
|
4
|
7
|
(Sumber: Anonim A. 2014)
2.
Belangkas (Limulus
polycephalus)
Gambar
Dorsal
Ventral
Keterangan :
1. Mata 2. Abdomen 3. Karapaks
4. Telson 5. Anus 6. Mulut
7. Kaki berjalan
1.
|
Foto Pengamatan
|
\
|
7
|
3
|
4
|
1
|
5
|
6
|
2
|
Berdasarkan literatur
|
|
2
|
3
|
6
|
5
|
4
|
1
|
(Sumber:
Anonim B. 2014) (Sumber:
Anonim B. 2014)
Keterangan :
1.
Mata 2. Abdomen
3. Karapaks 4. Telson 5. Anus
6. Mulut
7. Kaki berjalan
2.
|
3. Lipan (Scolopendra morsitans)
Gambar
Dorsal
|
Keterangan :
1. Segmen besar
2. Mata
3. Segmen kecil
4. Antena
5. Kaki jalan
6. Cakar racun
|
Foto
Pengamatan
Dorsal
Keterangan :
1. Segmen besar
2. Mata
3. Segmen kecil
4. Antena
5. Kaki jalan
6. Ekor
|
|
2
|
4
|
6
|
1
|
5
|
3
|
Berdasarkan literatur
Keterangan :
1. Segmen besar
2. Mata
3. Segmen kecil
4. Antena
5. Kaki jalan
6. Cakar racun
|
|
1
|
6
|
4
|
2
|
5
|
3
|
(Sumber: Anonim C. 2014)
4.
Kaki seribu ( Julus
virgatus)
Gambar
Dorsal
Keterangan
:
1.
Segmen
2.
Kaki
3.
Kepala
4.
Antena
|
Foto Pengamatan
Dorsal
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Keterangan
:
1.
Segmen
2.
Kaki
3.
Kepala
4.
Antena
|
Berdasarkan
literatur
3
|
1
|
|
Keterangan
:
1.
Segmen
2.
Kaki
3.
Kepala
4.
Antena
|
4
|
2
|
(Anonim C. 2014)
5.
Kecoa (Periplaneta
americana)
Gambar
Ventral Dorsal
Keterangan :
1. Antena 2. Mulut 3. Mata
4. Sayap 5. Femur 6. Tarsus 7. Tibia
|
Foto Pengamatan
Dorsal Ventral
|
2
|
|
1
|
3
|
5
|
7
|
6
|
4
|
Berdasarkan literatur
Dorsal Ventral
|
|
2
|
1
|
3
|
4
|
6
|
5
|
(Sumber: Anonim E. 2014) (Sumber: Anonim E. 2014)
Keterangan
:
1. Antenna 4. Tibia
2. Mulut 5. Femur
3. Mata 6. Tarsus
|
V.
ANALISIS DATA
1.
Udang galah (Cambarus
viridis)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Pylum : Arthropoda
Classis : Crustaceae
Ordo :
Decapoda
Family :
Penapidae
Genus :
Cambarus
Species :
Cambarus viridis
Sumber : (Menurut Hegner, 1968)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada udang
galah terdapat segmen yang terdiri dari 6 ruas, kaki renang sebanyak 5 pasang,
kaki jalan sebanyak 5 pasang, kaki penjepit terdiri dari satu pasang, sungut
sebanyak 3 pasang, dan mempunyai ekor sebanyak 2 pasang. Pada pengamatan
didapat bagian-bagian udang galah yaitu, mata, rostrum, sungut, kaki penjepit,
kaki jalan, kaki renang, kepala, kerangka luar, segmen, dan ekor.
Cambarus viridis atau nama udang galah, habitatnya hidup di air tawar, danau atau di dalam kolam. Tubuh
sebelah luar terdapat kutikula yang tersusun oleh pectin dan garam-garam
mineral.
Sistem reproduksi dan
perkembangan yaitu Kelamin
terpisah (diesius). Baik testis maupun ovarium bilobat. Testis melepaskan
sperma ke dalam duktus spermatikus terus ke pori-pori yang terdapat pada dasar
pasangan kaki untuk berjalan yang kelima. Oviduk melepaskan telur dari ovarium
ke lubang-lubang pada dasar pasangan kaki untuk berjalan yang ketiga. Stadium embrional diselesaikan ketika
telur masih bertaut dengan “swimmeret-swimmeret” hewan betina. Bahkan larva yang telah menetas pun tetap
bertaut padanya untuk beberapa lama.
Insang berbulu (insang
dalam) bertaut pada segmen basal dari maksiliped kedua dan ketiga, dan bertaut
pula pada empat kaki untuk berjalan yang pertama. Barisan insang kedua dan ketiga (pada beberapa
jenis, antara lain Astacus sp) bertaut dengan insang luar. Insang-insang
dalam itu teredam dalam air dalam ruang insang (ruang di sebelah bawah tiap
karapase). Insang-insang itu mengendung pembuluh-pembuluh darah. Aliran air
dalam ruang insang itu terjamin oleh adanya “ember” air yang meerupakan cabang
dari maksila kedua.
Darah udang mempunyai cairan yang tidak berwarna
dan mengandung sel amoeboid dengan corpuscular. Jantung terdapat di sebelah
dorsal, dalam sebuah pericardium. Darah memasuki jantung melalui 3 pasang
ostium, yaitu lubang-lubang bentuk valvuler (berklep). Darah itu dipompa ke
luar melalui 7 buah arteri, yang mengeluarkan isinya ke dalam ruang-ruang terbuka
yang di sebut sinus. Sinus-sinus itu mengelirkan darah ke dalam kapiler-kapiler
insang, dan dari kapiler-kepiler tersebut darah memasuki jantung melalui
pericardium.
Sistem indera pada udang galah Perasa sentuhan dan perasa kimia (pembau dan
peraba) pada hewan ini sangat kuat, dan organ-organnya terdapat pada alat-alat
tambahan anterior. Ada 2 buah
mata majemuk yang tersusn dari banyak unit optik yang di sebut ommatidium. Tiap
mata majemuk itu terdapat paad sebuah tangkai. Organ keseimbangan, statokis terdapat
pada dasar antenul-antenul.
Alat pencernaan makanan
terdiri atas : mulut, oesophagus, lambung yang terdiri dari cardiac dan
pylorus, usus dan anus. Makanan udang terutama adalah hewan-hewan akuatis yang
kecil-kecil, tetapi juga bahan organis busuk. Mulutnya di kelilingi oleh
beberapa pasang alat tambahan yang disebut alat-alat mulut. Dari mulut
berlanjut ke oesophagus, lambung yang terdiri dari bagian hardiak dan bagian
pilorik, terus ke usus dan anus. Lambung kardiak mengandung alat-alat penggerus
makanan. Kelenjar digesti (kelenjar hepatic) mengeluarkan secret enzimatis ke
dalam lambung pilorik.
Sistem ekskresi pada udang galah terdiri atas dua
buah kelenjar hijau yang membuat cairan berwarna hijau, strukturnya seperti
nefridium dan terbuka pada dasar antena-antena. Sistem syaraf pada udang terdapat “otak” di sebelah dorsal,
dengan dua buah pengubung sirkumesofageal, dan sebuah rantai ganglion-ganglion
disebelah ventral, ganglion ventral pertama besar, berhubungan dengan beberapa
persatuan ganglion. Syaraf bercabang dari otak dan korda ventral.
2. Belangkas (Limulus sp)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Sub phylum : Chelicerata
Classis : Merostomata
Ordo : Xiphosura
Familia : Limulusidae
Genus : Limulus
Species : Limulus sp
Sumber : (Hegner &
Engemann.1968)
Abdomen umumnya terdiri atas 6 ruas atau segmen
yang diakhiri dengan bagian terminal yang disebut dengan telson. Pada
udang terdapat 4 pasang kaki rengan yang beberapa di antaranya telah mengalami
modifikasi. Cambarus viridis atau yang lebih di kenal dengan nama udang galah,
habitatnya adalah pada air tawar, danau atau di dalam kolam. Tubuh sebelah luar
terdapat kutikula yang tersusun oleh pectin dan garam-garam mineral. Exo-skeleton membagi tubuh menjadi dua bagian
yaitu bagian anterior yang disebut dengan cephalothorax, dan bagian anterior
yang terdiri dari buku-buku yang disebut dengan abdomen. Struktur buku terdiri atas plat (lembaran) dorsal
yang kompleks yang disebut dengan tergum. Cephalothorax terdiri atas 13 ruas
yang menjadi satu. Bagian ini disebut dengan carapae. Bagian cara pae yang
mencuat di sebut dengan prostomium atau rostrum.
a. Sistem pencernaan
Alat pencernaan makanan
terdiri atas : mulut, oesophagus, lambung yang terdiri dari cardiac dan
pylorus, usus dan anus. Makanan udang terutama adalah hewan-hewan akuatis yang
kecil-kecil, tetapi juga bahan organis busuk. Mulutnya di kelilingi oleh
beberapa pasang alat tambahan yang disebut alat-alat mulut. Dari mulut
berlanjut ke oesophagus, lambung yang terdiri dari bagian hardiak dan bagian
pilorik, terus ke usus dan anus.
Lambung kardiak mengandung
alat-alat penggerus makanan. Kelenjar digesti (kelenjar hepatic) mengeluarkan
secret enzimatis ke dalam lambung pilorik.
b. Sistem respirasi
Insang berbulu (insang dalam)
bertaut pada segmen basal dari maksiliped kedua dan ketiga, dan bertaut pula
pada empat kaki untuk berjalan yang pertama. Barisan insang kedua dan ketiga (pada beberapa jenis, antara lain
Astacus sp) bertaut dengan insang luar. Insang-insang dalam itu teredam
dalam air dalam ruang insang (ruang di sebelah bawah tiap karapase).
Insang-insang itu mengendung pembuluh-pembuluh darah. Aliran air dalam ruang
insang itu terjamin oleh adanya “ember” air yang meerupakan cabang dari maksila
kedua.
c. Sistem sirkulasi
Darah mempunyai cairan
yang tidak berwarna dan mengandung sel amoeboid dengan corpuscular. Jantung
terdapat di sebelah dorsal, adlam sebuah pericardium. Darah memasuki jantung
melalui 3 pasang ostium, yaitu lubang-lubang bentuk valvuler (berklep). Darah
itu dipompa ke luar melalui 7 buah arteri, yang mengeluarkan isinya ke dalam
ruang-ruang terbuka yang di sebut sinus. Sinus-sinus itu mengelirkan darah ke
dalam kapiler-kapiler insang, dan dari kapiler-kepiler tersebut darah memasuki
jantung melalui pericardium.
d. Sistem ekskresi
Terdiri atas dua buah
kelenjat hijau yang membuat cairan berwarna hijau, strukturnya seperti
nefridium dan terbuka pada dasar antena-antena.
e. Sistem syaraf
Pada udang terdapat “otak”
di sebelah dorsal, dengan dua buah pengubung sirkumesofageal, dan sebuah rantai
ganglion-ganglion disebelah ventral. ganglion ventral pertama besar,
berhubungan dengan beberapa persatuang ganglion. Syaraf bercabang dari otak dan
korda ventral.
f. Sistem indera
Perasa sentuhan dan perasa kimia (pembau dan peraba)
pada hewan ini sangat kuat, dan organ-organnya terdapat pada alat-alat tambahan
anterior.
Ada 2 buah mata majemuk yang tersusn dari banyak
unit optik yang di sebut ommatidium. Tiap mata majemuk itu terdapat paad sebuah
tangkai. Organ keseimbanga, statokis terdapat pada dasar antenul-antenul.
g.
Sistem reproduksi dan perkembangan
Kelamin terpisah (diesius). Baik testis maupun ovarium
bilobat. Testis melepaskan sperma ke dalam duktus spermatikus terus ke
pori-pori yang terdapat pada dasar pasangan kaki untuk berjalan yang kelima.
Oviduk melepaskan telur dari ovarium ke lubang-lubang pada dasar pasangan kaki
untuk berjalan yang ketiga. Stadium
embrional diselesaikan ketika telur masih bertaut dengan “swimmeret-swimmeret”
hewan betina. Bahkan larva
yang telah menetas pun tetap bertaut padanya untuk beberapa lama.
3. Lipan (Scolopendra
morsitans)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum : Arthropoda
Sub phylum : Mandibulata
Classis : Chilopoda
Ordo :
Chilopodea
Familia : Scolopendridae
Genus : Scolopendra
Species : Scolopendra
morsitans
Sumber :
(Hegner & Engemann.1968)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada lipan terdapat
kaki sebanyak 19 pasang, dan segmen sebanyak 19 buah. Mempunyai mata, antena,
badan, ekor, dan mulut.
Lipan (Scolopendra
morsitans) termasuk dari Chilopoda. Ciri-ciri umumnya adalah :
a. Tubuhnya pipih dan bersegmen
b. Badannya terdiri atas 15-173 segmen.
c. Pada setiap segmen terdapat satu pasang kaki.
d. Pada kepala terdapat sepasang antenna panjang dan sepasng mata
yang terdiri atas oseli.
e. Pada kaki dan ruas tubuh yang pertama terdapat gigi atau cakar
beracun.
f. Hidup di tempat yang lembab, bersifat buas karena memakan hewan
lain.
g. Reproduksi berlangsung secara ovivar dan vivipar.
h. Terbagi menjadi beberapa famili yaitu :
1) Geophilidae
2) Scholopendridae
3) Lithobtidae
4) Scutigeridae
Pada segmen di
belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi
untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang
terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa
hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus.
Alat eksresinya berupa dua buah saluran malphigi. Respirasi (pernafasan) dengan
trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap
ruas. Kelaminnya terpisah sehingga terdapat hewan yang jantan dan hewan yang
betina. Lubang genitalnya terdapat pada segmen yang terakhir. hidup di
bawah batu-batuan / timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
4.
Kaki seribu ( Julus
virgatus)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Sub phylum :
Uniramia
Classis :
Chordota
Sub class :
Myiapoda
Ordo :
Diplopoda
Family : Julidae
Genus : Julus
Species : Julus virgatus
Sumber : (Menurut Hegner, 1968)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada hewan kaki seribu terdapat
segmen dan memiliki banyak kaki serta
memiliki ekor dan badan.
Julus virgatus atau yang dikenal dengan sebutan kaki seribu /
luwing adalah termasuk hewan invertebrata yang termasuk dalam phylum Arthropoda
yang mempunyai ciri-ciri umum sebagai
berikut :
1.
Badan beruas-ruas dan setiap ruas
tubuh memiliki kaki bersendi.
2.
Triploblastik selomata.
3.
Terdapat bagian kepala yang
mempunyai mulut, alat peraba dan lain-lain.
4.
Rangka luar terdiri atas zat
chitin dan sambungan yang terletak di antara ruas bersifat agak lunak.
5.
Jenis kelamin gonokoris.
6.
Sistem peredaran darah terbuka.
7.
Sistem syaraf tangga tali.
8.
Alat ekskresi adalah buluh
Malpighi (kelenjar hijau).
9.
Alat pencernaan sempurna.
Hewan
ini hidup di tempat yang lembab dan gelap, di bawah batu, atau di dalam kayu
yang lapuk dan selalu menghindari cahaya. Kaki seribu akan
menggulung tubuhnya jika diganggu atau jika dirinya merasa terancam. Bentuk
tubuhnya yang memanjang menggulung menjadi spiral protektif. Makanannya berupa
tumbuhan yang telah membusuk dan juga hewan lain. Kaki seribu mempunyai tubuh yang terdiri atas banyak somit dan dinding
tubuhnya mengandung timbunan-timbuan garam kapur.
5.
Kecoa (Periplaneta
americana)
Klasifikasi
:
Kingdom :
Animalia.
Phylum :
Arthropoda.
Classis :
Insecta.
Ordo : Orthoptera.
Familia : Blattidae.
Genus : Periplaneta.
Spesies : Periplaneta americana.
Sumber :
(Sumber : Jasin, Maskoeri. 1985)
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan pada hewan kecoa terdapat antena
satu pasang, mulut, mata, segmen, sayap, tarsus, tibia, dan femur.
Alat mulut pada kecoa terdiri dari labrum bagian
yang berupa lembaran lebar, dapat digerakkan, terletak median, tidak sepasang
membentuk bibir atas. Bagian yang kedua dari mulut adalah mandibula yang berada
dibawah genae dan bersendi, dan gerakan mandibula adalah horizontal serupa
udang. Bagian ketiga dari mulut kecoa adalah maxilaris yang terletak dibelakang
mandibula.
Mata pada hewan ini terdiri atas sepasang
mata majemuk dan satu mata tunggal. Kecoa memiliki antena yang panjang dan juga
memiliki dua pasang sayap yang licin. Hewan ini juga memiliki kaki yang terdiri
dari tiga pasang kaki yaitu 2 pasang kaki depan dan sepasang kaki belakang.
Dalam daur hidupnya kecoa memiliki metamorfosis
artinya ada tingkatan perkembangan yang bentuknya berubah. Kecoa mengalami
metamorfosis tak sempurna. Alat pernapasannya adalah trakea yang berupa
pembuluh darah yang terdapat di kiri kanan tubuhnya. Pada setiap segmen trakea
bercabang menuju kulit, berakhir sebagai lubang yang disebut spirakel atau
stigma.
VI.
KESIMPULAN
1.
Udang galah (cambarus
viridis) termasuk dalam
kelas Crustacea yang tubuhnya terdiri dari kaki renang, kaki jalan, kaki penjepit,
sungut, ekor, mata, rostrum, kerangka luar, kepala dan segmen.
2.
Belangkas (limulus sp.) termasuk dalam kelas Arachnida
yang memiliki dua pasang mata dan ekor panjang yang disebut telson.
3.
Lipan (scolopendra morsitans) termasuk dalam kelas Chilopoda yang
memiliki kaki dan segmen yang sedikit dibandingkan dengan (julus virgatus).
4.
Kaki seribu (julus virgatus) termasuk dalam kelas Diplopoda yang
memiliki banyak kaki yang berpasangan pada tiap ruas, dan mempunyai banyak
jumlah segmen.
5.
Kecoa (periplaneta americana) termasuk dalam kelas Insecta yang memiliki
3 bagian tubuh yang terdiri dari bagian kepala, dada dan abdomen.
6.
Ciri-ciri dari Arthropoda yaitu tubuh simetri bilateral, terdiri atas
segmen-segmen, rangka luar yang membungkus tubuh terdiri dari zat kitin.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, B. 2014. http://users.tamuk.edu/kfjab02/Biology/Introzoology/
Images/Limulus031P.gif Di akses 13 April 2014.
Anonim, C. 2014. http://www.nhm.ac.uk/research-curation/earth-sciences/fo
ssil-invertebrates/fossil-invertebrate-research/arthropods/centipe
des/evolution-centipedes/centipede-hylogeny/images/index.html Di akses 13 april 2014.
Anonim, D. 2014. http://ibujari.jejaring.org/nature-detectives/kelabang/attac
hment/keluwing-milipedetrigoniulus-corallinus-arthropod-by-iggy-budiman Di akses 13 April 2014.
Anonim, E. 2014. http://blogs.dailypennsylvanian.com/thebottomline/files/
2009/04/cockroach-3.jpg Di akses 13 April 2013.
Bunda Halang,
Mahruddin, dan Maulana Khalid Rhiefani. 2014. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM
Banjarmasin.
Hegner, Robert W. & Engemann, Joseph
G. 1968. Invertebrate Zoology. The
Macmillan Company. New York.