Rabu, 30 April 2014

Laprak VII Arthropoda



PRAKTIKUM VII

Topik               :  Arthropoda
Tujuan             :  Mengenal ciri-ciri umum Arthropoda dan membedakan
                           kelompok-kelompok utama Arthropoda.
Hari, tanggal   :  Kamis, 17 April 2014
Tempat            :  Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 

I.              ALAT DAN BAHAN
a.      Alat :
1.    Lup
2.    Cawan petri
3.    Baki
4.    Pinset
5.    Eter (obat bius) dan kapas
b.      Bahan :
1.    Udang galah (Cambarus viridis)
2.    Belangkas (Limulus polycephalus)
3.    Lipan (Scolopendra morsitans)
4.    Kaki seribu ( Julus virgatus)
5.    Kecoa (Periplaneta americana)

II.           CARA KERJA
1.    Menyiapkan alat dan bahan.
2.    Jika hewan yang tersedia masih hidup, sebaiknya hewan tersebut dimatikan terlebih dahulu. Memberikan eter (obat bius) pada lipan, kaki seribu dan kecoa agar mempermudah dalam mengamati morfologinya. Meletakkan lipas, lipan, kecoa pada cawan petri lalu memberikan obat bius dengan menggunakan kapas.
3.    Mengamati satu persatu hewan yang tersedia. Membuat gambar sketsa (bukan lukisan) pada hewan yang kita amati dengan embelan yang tampak
a.    Belangkas, lipan, kaki seribu, dan kecoa mengamatinya dari arah dorsal.
b.    Udang mengamatinya dari arah lateral.
4.    Menentukan kelas-kelas hewan yang diamati dengan kunci mengidentifikasi Arthropoda.

III.        TEORI DASAR
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kerajaan Animalia. Dari sekitar 1.250.000 species hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan, 1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda. Dengan demikian, filum ini mencakup sekitar 80 % dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini menggambarkan bahwa filum ini merupakan kelompok hewan yang paling berhasil menghuni planet bumi.
Sebagai hasil dari daya adaptasi yang tinggi, Arthropoda telah menyebar ke seluruh bagian bumi, baik daratan maupun perairan, yang suhunya diatas titik beku dalam jangka waktu yang cukup lama untuk memmungkinkan perkembangbiakan. Karena itu, anggota filum ini amat mudah dijumpai di darat, perairan tawar, maupun laut. Selain itu, filum Arthropoda juga mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata yang dapat terbang.
Arthropoda merupakan hewan tubuhnya bersegmen-segmen. Ada tiga ciri khas Arthropoda yang dapat dilihat dari luar. Pertama adalah embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh. Yang kedua adalah organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata (tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula yang disekresikan oleh epidermis, yang menyelubungi tubuh dan biasanya membentuk eksoskeleton yang keras kecuali di bagian-bagian tubuh yang perlu lentur. Kutikula secara berklala diganti, dalam proses ganti kulit, untuk memungkinkan pertumbuhan.
Tadinya Arthropoda yang ada saat ini dikelompokkan kedalam dua subfilum: Chelicerata dan Mandibulata, ditambah dengan subfilum Trilobita yang telah punah. Namun belakangan ini, banyak zoologiwan yang berpendapat bahwa sebenarnya Arthropoda tergolong kedalam empat subfilum : Trilobita, Chelicerata, Crustacea, dan Uniramia. Didalam subfilum Unimaria tercakup kelas Chilopoda, Diplopoda, Pauropoda, Symphyla, yang semuanya tadinya termasuk dalam kelas Myriapoda, dan kelas Insecta. Klasifikasi Arthropoda ada 8: Crustacea, Onychopora, Chilopoda, Diplopoda, Insecta, Arachnoidea, Pauropoda dan Symphyla.
Hewan-hewan yang termasuk kedalam Arthropoda ialah Udang, Insecta, Scorpio (kalajengking) dan bayak juga yang lainnya. Arthropoda ialoah hewan yang beruas dan tidak mempunyai tulang belakang. Arthropoda merupkan hewan yang dominant dalam dunia ini. Kata Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu Arthros (ruas) dan podos (kaki). Oleh sebab itu, Arthropoda disebut hewan yang memiliki kaki beruas-ruas.
Ciri-ciri umum :
1.    Mempunyai appendage yang beruas
2.    Tubuh simetri bilateral terdiri atas sejumlah ruas-ruas
3.    Tubuh dibungkus oleh zat kitin, sehingga merupakan eksoskleton (rangka luar).
4.    Biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin,sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan.
5.    Mempunyai system syaraf tangga tali.
6.    Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel.
Sedangkan ciri-ciri khusus dari phylum Arthropoda yang dapat dilihat dari luar, yaitu:
1.    Ada embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh
2.    Ada organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata
3.    Ada kutikula yang disekresikan oleh epidermis yang menyelubungi tubuh yang membentuk endoskeleton
Ciri-ciri umum dari kelas Crustacea yaitu habitatnya di danau, air tawar, kolam dan sungai. Tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen serta bersegmen. Kerangka luarnya dari zat kitin dan ciri yang terakhir yaitu makanan pokoknya berupa zat organik hidup dan zat yang busuk. Ciri dari kelas Insecta yaitu mulutnya terdiri dari 3 bagian yaitu mandible, maxille dan labium. Tubuhnya terdiri atas kepala, thorax dan abdomen. Mempunyai sepasang antenna dan biasanya terdiri dari 2 pasang sayap. Yang terakhir yaitu thoraxnya terdiri atas 3 pasang kaki. Ciri dari kelas Chilopoda yaitu terdiri dari 15-173 segmen. Tubuhnya rata, dorsal ventral dan memiliki maxillipedes. Antenanya panjang dengan 12 segmen. Ciri dari kelas Diplopoda yaitu habitatnya di darat dan bernapas dengan trakea. Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Sistem ekskresinya berupa pembuluh malpighi. Ciri umum dari Pauropoda yaitu habitatnya di darat dengan tubuh terdiri dari 12 segmen. Tidak memilki alat pernapasan khusus. Makanan pokoknya berupabinatang kecil dan sayuran. Panjang tubuhnya lebih kecil dari 2 mm. Ciri-ciri umum dari kelas Symphyla yaitu habitatnya di tempat yang basah dengan tubuhnya yang bersegmen. Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Panjang tubuhnya bervariasi antara 2,8-6 mm.
Sub filum dari Onychopora hanya terdiri dari satu kelas yaitu kelas Onychopora. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu hidupnya dalam batu karang, kulit kayu, tempat yang lembab serta aktif di malam hari.  Mempunyai kelenjar sebagai pelindung dan bergerak perlahan dengan kaki. Antena dari hewan ini sensitif.
Sub filum dari Chelicerata terdiri dari 5 kelas yaitu Merostomata, Arachnida, Pycnogonida, Tardigrada dan Pentastomida. Kelas Merostomata mempunyai ciri-ciri yaitu tubuhnya terdiri dari chephalothorax dan bernafas dengan insang. Memiliki 6 pasang laminate. Tidak bergerak dengan anggota tubuh. Memilki terminal segmen tanpa sebuah caudal.
Ciri dari kelas Arachnida yaitu tubuhnya terdiri dari chelicerae, cephalothorax dan perut. Bernapas dengan trakea dan paru-paru dan tidak memilki antena dan rahang sejati. Kelas Pycnogonida ciri-cirinya yaitu hidup di laut serta perkawinannya terpisah san cephalothorax dan perut mengalami reduksi. Ciri-ciri dari kelas tardigrada yaitu hidup di lumut, air hangat dan air garam. Tubuhnya terdiri dari 4 segmen dan tidak mempunyai sistem pernapasan, sirkulasi dan ekskresi tetapi terdapat sistem saraf. Yang terakhir yaitu perkembangbiakannya terpisah. Ciri dari kelas Pentastomida yaitu hidup di darat dengan tubuh yang tidak memiliki segmen tetapi memilki dinding. Sistem pernapasannya tidak ada dan juga sistem sirkulasi dan ekskresi. Perkembangbiakannya terpisah.



















IV.       HASIL PENGAMATAN

A.    Tabel Perbedaan

No
Pembeda
Spesis
Udang Galah
Belangkas
Lipan
Kaki Seribu
Kecoa
1
Jumlah Kaki
5 pasang
6 pasang
19 segmen
Sepasang/ruas
3 pasang
2
Fungsi Kaki
Berenang, Berjalan, Menjepit
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Berjalan, meloncat terbang
3
Habitat
Perairan
Pantai
Darat
Darat
Darat
4
Tubuh
Terbagi menjadi 2 bagian (Cephalothorax dan abdomen)
Terbagi menjadi 2 bagian (Cephalothorax dan abdomen
Tebagi menjadi 2 bagian (Kepala dan Perut) yang bentuknya panjang terdiri banyak ruas
Tebagi menjadi 2 bagian (Kepala dan Perut) yang bentuknya panjang terdiri banyak ruas
Terbagi menjadi 3 bagian (kaput, toraks, dan abdomen)
5
Ciri Khas
Memiliki pencapit dan sungut
Seperti Tapal Kuda
Mempunyai penyengat
Mempunyai kaki yang banyak dan rapat
Memiliki 2 pasang sayap sehingga dapat terbang









B.     Gambar Pengamatan
1.      Udang galah (Cambarus viridis)
Gambar
Lateral
Keterangan :
1.      Mata
2.      Kaki renang
3.      Kaki jalan
4.      Kaki penjepit
5.      Telson
6.      Sungut
7.      Abdomen
8.      Kepala
9.      Uropod
 











Foto Pengamatan
Lateral

Keterangan :
1.      Mata
2.      Kaki renang
3.      Kaki jalan
4.      Kaki penjepit
5.      Telson
6.      Sungut
7.      Abdomen
8.      Kepala
9.      Uropod
 




1
8
6
7
5






2
4
3
9





Berdasarkan literatur
1
Keterangan :
1.      Mata
2.      Kaki penjepit
3.      Kaki jalan
4.      Kaki renang
5.      Telson
6.      Sungut
7.      Uropod

                                   
2
5
3
6
4
7
 








                 (Sumber: Anonim A. 2014)
2.      Belangkas (Limulus polycephalus)
Gambar
Dorsal                                                            Ventral

















Keterangan :
1.   Mata    2. Abdomen   3. Karapaks    4. Telson    5. Anus    6. Mulut
7. Kaki berjalan



1. 



 





Foto Pengamatan
\
Ventral                                                         Dorsal
7
3
4
1
5
6
2
 















Berdasarkan literatur
               Dorsal                                                           Ventral           

2
3
6
5
4
1
 








           (Sumber: Anonim B. 2014)                        (Sumber: Anonim B. 2014)

Keterangan :
1.   Mata    2. Abdomen   3. Karapaks    4. Telson    5. Anus    6. Mulut
7. Kaki berjalan


2. 



 






3.      Lipan (Scolopendra morsitans)
Gambar
Dorsal

Keterangan :
1.      Segmen besar
2.      Mata
3.      Segmen kecil
4.      Antena
5.      Kaki jalan
6.      Cakar racun
 










Foto Pengamatan
Dorsal          
Keterangan :
1.      Segmen besar
2.      Mata
3.      Segmen kecil
4.      Antena
5.      Kaki jalan
6.      Ekor



                                               

2
4
6
1
5
3
 









Berdasarkan literatur
Keterangan :
1.      Segmen besar
2.      Mata
3.      Segmen kecil
4.      Antena
5.      Kaki jalan
6.      Cakar racun

           
1
                                                                                                 
6
4
2
5
3
 






(Sumber: Anonim C. 2014)


4.      Kaki seribu ( Julus virgatus)
Gambar
Dorsal                                                          
Keterangan :
1.      Segmen
2.      Kaki
3.      Kepala
4.      Antena
 







Foto Pengamatan
Dorsal                                              
2
3
4
1
Keterangan :
1.      Segmen
2.      Kaki
3.      Kepala
4.      Antena
 







              
               Berdasarkan literatur
3
1
Keterangan :
1.      Segmen
2.      Kaki
3.      Kepala
4.      Antena
           
4
                                                                                               
2
 



           
(Anonim C. 2014)

5.      Kecoa (Periplaneta americana)
Gambar
Ventral                                                           Dorsal







Keterangan :
1.   Antena   2. Mulut   3. Mata   4. Sayap   5. Femur    6. Tarsus    7. Tibia

 




Foto Pengamatan
Dorsal                                                        Ventral
2
1
3
5
7
6
4
 








Berdasarkan literatur
Dorsal                                                           Ventral
2
 
1
           
3
4
6
5
 






(Sumber: Anonim E. 2014)                       (Sumber: Anonim E. 2014)
Keterangan :
1.      Antenna   4.  Tibia
2.      Mulut       5.  Femur
3.      Mata        6.  Tarsus
 





















V.          ANALISIS DATA
1.    Udang galah (Cambarus viridis)

Klasifikasi :

Kingdom       : Animalia
Pylum            : Arthropoda
Classis           : Crustaceae
Ordo             : Decapoda
Family           : Penapidae
Genus            : Cambarus
Species          : Cambarus viridis
Sumber          : (Menurut Hegner, 1968)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada udang galah terdapat segmen yang terdiri dari 6 ruas, kaki renang sebanyak 5 pasang, kaki jalan sebanyak 5 pasang, kaki penjepit terdiri dari satu pasang, sungut sebanyak 3 pasang, dan mempunyai ekor sebanyak 2 pasang. Pada pengamatan didapat bagian-bagian udang galah yaitu, mata, rostrum, sungut, kaki penjepit, kaki jalan, kaki renang, kepala, kerangka luar, segmen, dan ekor.
Cambarus viridis atau nama udang galah, habitatnya hidup di air tawar, danau atau di dalam kolam. Tubuh sebelah luar terdapat kutikula yang tersusun oleh pectin dan garam-garam mineral.
Sistem reproduksi dan perkembangan yaitu Kelamin terpisah (diesius). Baik testis maupun ovarium bilobat. Testis melepaskan sperma ke dalam duktus spermatikus terus ke pori-pori yang terdapat pada dasar pasangan kaki untuk berjalan yang kelima. Oviduk melepaskan telur dari ovarium ke lubang-lubang pada dasar pasangan kaki untuk berjalan yang ketiga. Stadium embrional diselesaikan ketika telur masih bertaut dengan “swimmeret-swimmeret” hewan betina. Bahkan larva yang telah menetas pun tetap bertaut padanya untuk beberapa lama.
Insang berbulu (insang dalam) bertaut pada segmen basal dari maksiliped kedua dan ketiga, dan bertaut pula pada empat kaki untuk berjalan yang pertama. Barisan insang kedua dan ketiga (pada beberapa jenis, antara lain Astacus sp) bertaut dengan insang luar. Insang-insang dalam itu teredam dalam air dalam ruang insang (ruang di sebelah bawah tiap karapase). Insang-insang itu mengendung pembuluh-pembuluh darah. Aliran air dalam ruang insang itu terjamin oleh adanya “ember” air yang meerupakan cabang dari maksila kedua.
Darah udang mempunyai cairan yang tidak berwarna dan mengandung sel amoeboid dengan corpuscular. Jantung terdapat di sebelah dorsal, dalam sebuah pericardium. Darah memasuki jantung melalui 3 pasang ostium, yaitu lubang-lubang bentuk valvuler (berklep). Darah itu dipompa ke luar melalui 7 buah arteri, yang mengeluarkan isinya ke dalam ruang-ruang terbuka yang di sebut sinus. Sinus-sinus itu mengelirkan darah ke dalam kapiler-kapiler insang, dan dari kapiler-kepiler tersebut darah memasuki jantung melalui pericardium.
Sistem indera pada udang galah Perasa sentuhan dan perasa kimia (pembau dan peraba) pada hewan ini sangat kuat, dan organ-organnya terdapat pada alat-alat tambahan anterior. Ada 2 buah mata majemuk yang tersusn dari banyak unit optik yang di sebut ommatidium. Tiap mata majemuk itu terdapat paad sebuah tangkai. Organ keseimbangan, statokis terdapat pada dasar antenul-antenul.
Alat pencernaan makanan terdiri atas : mulut, oesophagus, lambung yang terdiri dari cardiac dan pylorus, usus dan anus. Makanan udang terutama adalah hewan-hewan akuatis yang kecil-kecil, tetapi juga bahan organis busuk. Mulutnya di kelilingi oleh beberapa pasang alat tambahan yang disebut alat-alat mulut. Dari mulut berlanjut ke oesophagus, lambung yang terdiri dari bagian hardiak dan bagian pilorik, terus ke usus dan anus. Lambung kardiak mengandung alat-alat penggerus makanan. Kelenjar digesti (kelenjar hepatic) mengeluarkan secret enzimatis ke dalam lambung pilorik.
Sistem ekskresi pada udang galah terdiri atas dua buah kelenjar hijau yang membuat cairan berwarna hijau, strukturnya seperti nefridium dan terbuka pada dasar antena-antena. Sistem syaraf  pada udang terdapat “otak” di sebelah dorsal, dengan dua buah pengubung sirkumesofageal, dan sebuah rantai ganglion-ganglion disebelah ventral, ganglion ventral pertama besar, berhubungan dengan beberapa persatuan ganglion. Syaraf bercabang dari otak dan korda ventral.

2.      Belangkas (Limulus sp)
Klasifikasi :
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Arthropoda
Sub phylum   : Chelicerata
Classis           : Merostomata
Ordo             : Xiphosura
Familia          : Limulusidae
Genus            : Limulus
Species          : Limulus sp
Sumber          : (Hegner & Engemann.1968)
Abdomen umumnya terdiri atas 6 ruas atau segmen yang diakhiri dengan bagian terminal yang disebut dengan telson. Pada udang terdapat 4 pasang kaki rengan yang beberapa di antaranya telah mengalami modifikasi. Cambarus viridis atau yang lebih di kenal dengan nama udang galah, habitatnya adalah pada air tawar, danau atau di dalam kolam. Tubuh sebelah luar terdapat kutikula yang tersusun oleh pectin dan garam-garam mineral.  Exo-skeleton membagi tubuh menjadi dua bagian yaitu bagian anterior yang disebut dengan cephalothorax, dan bagian anterior yang terdiri dari buku-buku yang disebut dengan abdomen. Struktur buku terdiri atas plat (lembaran) dorsal yang kompleks yang disebut dengan tergum. Cephalothorax terdiri atas 13 ruas yang menjadi satu. Bagian ini disebut dengan carapae. Bagian cara pae yang mencuat di sebut dengan prostomium atau rostrum.  
a.       Sistem pencernaan
Alat pencernaan makanan terdiri atas : mulut, oesophagus, lambung yang terdiri dari cardiac dan pylorus, usus dan anus. Makanan udang terutama adalah hewan-hewan akuatis yang kecil-kecil, tetapi juga bahan organis busuk. Mulutnya di kelilingi oleh beberapa pasang alat tambahan yang disebut alat-alat mulut. Dari mulut berlanjut ke oesophagus, lambung yang terdiri dari bagian hardiak dan bagian pilorik, terus ke usus dan anus.
Lambung kardiak mengandung alat-alat penggerus makanan. Kelenjar digesti (kelenjar hepatic) mengeluarkan secret enzimatis ke dalam lambung pilorik.
b.      Sistem respirasi
Insang berbulu (insang dalam) bertaut pada segmen basal dari maksiliped kedua dan ketiga, dan bertaut pula pada empat kaki untuk berjalan yang pertama. Barisan insang kedua dan ketiga (pada beberapa jenis, antara lain Astacus sp) bertaut dengan insang luar. Insang-insang dalam itu teredam dalam air dalam ruang insang (ruang di sebelah bawah tiap karapase). Insang-insang itu mengendung pembuluh-pembuluh darah. Aliran air dalam ruang insang itu terjamin oleh adanya “ember” air yang meerupakan cabang dari maksila kedua.
c.       Sistem sirkulasi
Darah mempunyai cairan yang tidak berwarna dan mengandung sel amoeboid dengan corpuscular. Jantung terdapat di sebelah dorsal, adlam sebuah pericardium. Darah memasuki jantung melalui 3 pasang ostium, yaitu lubang-lubang bentuk valvuler (berklep). Darah itu dipompa ke luar melalui 7 buah arteri, yang mengeluarkan isinya ke dalam ruang-ruang terbuka yang di sebut sinus. Sinus-sinus itu mengelirkan darah ke dalam kapiler-kapiler insang, dan dari kapiler-kepiler tersebut darah memasuki jantung melalui pericardium.
d.      Sistem ekskresi
Terdiri atas dua buah kelenjat hijau yang membuat cairan berwarna hijau, strukturnya seperti nefridium dan terbuka pada dasar antena-antena.
e.       Sistem syaraf
Pada udang terdapat “otak” di sebelah dorsal, dengan dua buah pengubung sirkumesofageal, dan sebuah rantai ganglion-ganglion disebelah ventral. ganglion ventral pertama besar, berhubungan dengan beberapa persatuang ganglion. Syaraf bercabang dari otak dan korda ventral.
f.       Sistem indera
Perasa sentuhan dan perasa kimia (pembau dan peraba) pada hewan ini sangat kuat, dan organ-organnya terdapat pada alat-alat tambahan anterior.
Ada 2 buah mata majemuk yang tersusn dari banyak unit optik yang di sebut ommatidium. Tiap mata majemuk itu terdapat paad sebuah tangkai. Organ keseimbanga, statokis terdapat pada dasar antenul-antenul.
g.      Sistem reproduksi dan perkembangan
Kelamin terpisah (diesius). Baik testis maupun ovarium bilobat. Testis melepaskan sperma ke dalam duktus spermatikus terus ke pori-pori yang terdapat pada dasar pasangan kaki untuk berjalan yang kelima. Oviduk melepaskan telur dari ovarium ke lubang-lubang pada dasar pasangan kaki untuk berjalan yang ketiga. Stadium embrional diselesaikan ketika telur masih bertaut dengan “swimmeret-swimmeret” hewan betina. Bahkan larva yang telah menetas pun tetap bertaut padanya untuk beberapa lama.

3.      Lipan (Scolopendra morsitans)
Klasifikasi :
Kingdom       :  Animalia
Phylum          :  Arthropoda
Sub phylum   :  Mandibulata
Classis          :  Chilopoda
Ordo             :  Chilopodea
Familia          :  Scolopendridae
Genus            :  Scolopendra
Species          :  Scolopendra morsitans
Sumber          : (Hegner & Engemann.1968)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada lipan terdapat kaki sebanyak 19 pasang, dan segmen sebanyak 19 buah. Mempunyai mata, antena, badan, ekor, dan mulut.
Lipan (Scolopendra morsitans) termasuk dari Chilopoda. Ciri-ciri umumnya  adalah :
a.    Tubuhnya pipih dan bersegmen
b.    Badannya terdiri atas 15-173 segmen.
c.    Pada setiap segmen terdapat satu pasang kaki.
d.   Pada kepala terdapat sepasang antenna panjang dan sepasng mata yang terdiri atas oseli.
e.    Pada kaki dan ruas tubuh yang pertama terdapat gigi atau cakar beracun.
f.     Hidup di tempat yang lembab, bersifat buas karena memakan hewan lain.
g.    Reproduksi berlangsung secara ovivar dan vivipar.
h.    Terbagi menjadi beberapa famili yaitu :
1)    Geophilidae
2)    Scholopendridae
3)    Lithobtidae
4)    Scutigeridae
Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
 Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat eksresinya berupa dua buah saluran malphigi. Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas. Kelaminnya terpisah sehingga terdapat hewan yang jantan dan hewan yang betina. Lubang genitalnya terdapat pada segmen yang terakhir. hidup di bawah batu-batuan / timbunan tumbuhan yang telah membusuk.

4.      Kaki seribu ( Julus virgatus)
Klasifikasi :
Kingdom       : Animalia
Phylum          : Arthropoda
Sub phylum   : Uniramia
Classis            : Chordota
Sub class        : Myiapoda
Ordo              : Diplopoda
Family            : Julidae          
Genus            : Julus
Species           : Julus virgatus
Sumber          : (Menurut Hegner, 1968)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada hewan kaki seribu terdapat segmen  dan memiliki banyak kaki serta memiliki ekor dan badan.
Julus virgatus atau yang dikenal dengan sebutan kaki seribu / luwing adalah termasuk hewan invertebrata yang termasuk dalam phylum Arthropoda yang mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut :
1.    Badan beruas-ruas dan setiap ruas tubuh memiliki kaki bersendi.
2.    Triploblastik selomata.
3.    Terdapat bagian kepala yang mempunyai mulut, alat peraba dan lain-lain.
4.    Rangka luar terdiri atas zat chitin dan sambungan yang terletak di antara ruas bersifat agak lunak.
5.    Jenis kelamin gonokoris.
6.    Sistem peredaran darah terbuka.
7.    Sistem syaraf tangga tali.
8.    Alat ekskresi adalah buluh Malpighi (kelenjar hijau).
9.    Alat pencernaan sempurna.
Hewan ini hidup di tempat yang lembab dan gelap, di bawah batu, atau di dalam kayu yang lapuk dan selalu menghindari cahaya. Kaki seribu akan menggulung tubuhnya jika diganggu atau jika dirinya merasa terancam. Bentuk tubuhnya yang memanjang menggulung menjadi spiral protektif. Makanannya berupa tumbuhan yang telah membusuk dan juga hewan lain. Kaki seribu mempunyai tubuh yang terdiri atas banyak somit dan dinding tubuhnya mengandung timbunan-timbuan garam kapur.

5.      Kecoa (Periplaneta americana)
  Klasifikasi :
Kingdom       : Animalia.
Phylum          : Arthropoda.
Classis            : Insecta.
Ordo              : Orthoptera.
Familia           : Blattidae.
Genus            : Periplaneta.
Spesies           : Periplaneta americana.
Sumber          : (Sumber : Jasin, Maskoeri. 1985)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada hewan kecoa terdapat  antena satu pasang, mulut, mata, segmen, sayap, tarsus, tibia, dan femur.
Alat mulut pada kecoa terdiri dari labrum bagian yang berupa lembaran lebar, dapat digerakkan, terletak median, tidak sepasang membentuk bibir atas. Bagian yang kedua dari mulut adalah mandibula yang berada dibawah genae dan bersendi, dan gerakan mandibula adalah horizontal serupa udang. Bagian ketiga dari mulut kecoa adalah maxilaris yang terletak dibelakang mandibula.
Mata pada hewan ini terdiri atas sepasang mata majemuk dan satu mata tunggal. Kecoa memiliki antena yang panjang dan juga memiliki dua pasang sayap yang licin. Hewan ini juga memiliki kaki yang terdiri dari tiga pasang kaki yaitu 2 pasang kaki depan dan sepasang kaki belakang.
Dalam daur hidupnya kecoa memiliki metamorfosis artinya ada tingkatan perkembangan yang bentuknya berubah. Kecoa mengalami metamorfosis tak sempurna. Alat pernapasannya adalah trakea yang berupa pembuluh darah yang terdapat di kiri kanan tubuhnya. Pada setiap segmen trakea bercabang menuju kulit, berakhir sebagai lubang yang disebut spirakel atau stigma.

VI.       KESIMPULAN
1.      Udang galah (cambarus viridis) termasuk dalam kelas Crustacea yang tubuhnya terdiri dari kaki renang, kaki jalan, kaki penjepit, sungut, ekor, mata, rostrum, kerangka luar, kepala dan segmen.
2.      Belangkas (limulus sp.) termasuk dalam kelas Arachnida yang memiliki dua pasang mata dan ekor panjang yang disebut telson.
3.      Lipan (scolopendra morsitans) termasuk dalam kelas Chilopoda yang memiliki kaki dan segmen yang sedikit dibandingkan dengan (julus virgatus).
4.      Kaki seribu (julus virgatus) termasuk dalam kelas Diplopoda yang memiliki banyak kaki yang berpasangan pada tiap ruas, dan mempunyai banyak jumlah segmen.
5.      Kecoa (periplaneta americana) termasuk dalam kelas Insecta yang memiliki 3 bagian tubuh yang terdiri dari bagian kepala, dada dan abdomen.
6.      Ciri-ciri dari Arthropoda yaitu tubuh simetri bilateral, terdiri atas segmen-segmen, rangka luar yang membungkus tubuh terdiri dari zat kitin.

























VII.    DAFTAR PUSTAKA
Anonim, A. 2014. http://belajarterusbiologi.blogspot.com/ Di akses 13 April 2014.

Anonim, B. 2014. http://users.tamuk.edu/kfjab02/Biology/Introzoology/
Images/Limulus031P.gif  Di akses 13 April 2014.



Anonim, E. 2014. http://blogs.dailypennsylvanian.com/thebottomline/files/
2009/04/cockroach-3.jpg  Di akses 13 April 2013.

Bunda Halang, Mahruddin, dan Maulana Khalid Rhiefani. 2014. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin.

Hegner, Robert W. & Engemann, Joseph G. 1968. Invertebrate Zoology. The Macmillan Company. New York.