PRAKTIKUM
IX
Topik : Strobilus Gymnospermae
Tujuan :
Mengenal berbagai bentuk strobilus jantan dan betina pada beberapa Gymnospermae
dan bagian-bagiannya.
Hari, tanggal : Kamis, 24 April 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1.
Baki
2.
Cutter
3.
Alat tulis
b. Bahan
1.
Daun strobilus
jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii
Jung. & De Vriese.)
2.
Daun strobilus
jantan dan betina Pakis haji (Cycas
rumphii L.)
3.
Daun strobilus
jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)
II. CARA KERJA
1. Mengamati
bagian-bagian dari strobilus: sisik, bakal biji, tangkai sporofil, tangkai
strobilus, biji dan sayap.
2. Mengamati
bagian-bagian daun, duduk daun, dan deskripsi daun.
3. Menggambar
hasil pengamatan dan memberi keterangan.
III. TEORI DASAR
Berdasarkan letak bakal bijinya, Divisio Spermatophyta dibagi dalam 2 Sub Divido yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak berada dalam daun buah, tetapi menempel pada daun buah dan terlihat dari luar, sehingga dinamakan tumbuhan biji terbuka. Sedangkan Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijnya berada dalam daun buah yang tidak terlihat dari luar, sehingga dinamakan tumbuhan biji tertutup.
Ciri-ciri morfologi tumbuhan biji terbuka antara lain:
1.
Berakar tunggang
2. Daun
sempit, tebal dan kaku.
3. Bunga
yang sesungguhnya belum terdapat, berupa daun buah dan badan penghasil serbuk
sari yang disebut strobilus. Ada dua
macam strobilus yaitu strobilus jantan dan betina yang tersusun dari badan
penghasil serbuk sari dan stroblus betina yang tersusun dari daun buah.
4. Terjadi
pembuahan tunggal (hanya menghasilkan zigot saja) selang waktu antara
penyerbukan dengan pembuahan cukup lama.
Ciri-ciri anatomi tumbuhan biji terbuka antara lain
:
1. Akar
dan batang berkambium, sehingga dapat tumbuh membesar (pertumbuhan sekunder)
2. Pada
ujung-ujung akar terdapat sel-sel pemula yang menghasilkan sel-sel kaliptra ke
arah luar dan sel-sel akar ke arah dalam, tetapi tidak jelas batang kaliptra
dengan ujung akar.
3. Batang
tidak mempunyai floeterna (sarung tepung) yaitu endodermis yang menghasikan zat
tepung.
4. Buluh
kayu pada berkas batang pengangkut akar dan batang terbentuk dari trakeid saja
sehingga bersifat homogen.
Pada pertumbuhan
gymnospermae, dan
kadang-kadang berupa helaian, serupa kulit, cukup besar ataupun berbentuk jarum atau sisik-sisik kecil. Bunga berkelamin
satu berumah satu atau dua, telanjang. Bunga jantan mirip untai (amentum),
benang sari banyak, tangkai sari dengan ujung perisai ini. Bunga betina yang
diberi nama “kerucut” dengan banyak sisi kerucut berjejal rapat dan tersusun
spiral, ini dengan perisai di ujung
dengan satu bakal biji pada sisi atas dekat pangkal, kadang-kadang
mendukung sisik yang kedua (sisik buah), dan ini dari atas dengan bakal biji.
Kerucut buah pada waktu masak jatuh bercerai berai. Biji bersayap atau tidak.
IV. HASIL PENGAMATAN
1.
Daun
strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jung. & De Vr.)
a)
Strobilus
jantan
![]() |
|||
![]() |
|||
Berdasarkan literatur
![]() |
(Sumber: Anonim. A. 2014)
b)
Strobilus
betina
![]() |
|||
![]() |
|||
Berdasarkan literatur
![]() |
(Sumber: Anonim. B. 2014)
2.
Daun
strobilus jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii Miq)
a)
Strobilus
Jantan


Berdasarkan literatur
![]() |
(Sumber: Anonim. C. 2014)
b) Strobilus Betina


Berdasarkan literatur
![]() |
(Sumber: Anonim. D. 2014)
3.
Daun
strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)
a)
Strobilus
Jantan


Berdasarkan literatur
![]() |
(Sumber: Anonim. E. 2014)
b) Strobilus Betina
![]() |
|||
![]() |
|||
Berdasarkan literatur
![]() |
(Sumber: Anonim. F. 2014)
V. ANALISIS DATA
1.
Daun
strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jung. & De Vriese.)
Klasifikasi
Divisio :
Pinophyta
Subdivisio :
Pinophytina
Classis :
Cycadopsida
Ordo :
Cycadales
Familia :
Pinaceae
Genus :
Pinus
Spesies : Pinus merkusii Jugh. & De Vriese
Sumber :
Cronquist. 1981)
Pada pengamtan didapat bagian dari
strobilus jantan pinus yaitu tangkai
strobilus, sisik, daun, dan strobilus jantan. Stobilus jantannya terletak di
ujung. Sedangkan pada stobilus betina pinus didapat bagian-bagiannya yaitu
tangkai strobilus dan sisik. Strobilus
betina yang diamati sudah masak dengan tiap sisik tedapat dua biji bersayap. Daunnya
memiliki tipe daun majemuk menyirip gasal. Tata letak tersebar pada cabang
paling ujung, bentuk daun serupa jarum (acerosus),
permukaan licin (laevis), tekstur
seperti perkamen (perkamenteus),
ujung: runcing (acutus), pangkalnya
runcing (acutus) dan warnanya hijau.
Pada http://educorolla6009.blogspot.com/2009/05/gymnospermae.
menyebutkan
bahwa cirri-ciri dari pinus merkusi adalah pohon berkayu, stobilus berbentuik
conus, daun bentuk jarum & berkelompok atau atau serupa sisik daun dan
sisik tersusun spiral sisik dan braktea lepas. Tiap sisik dengan dua biji
sayap. Stobilus jantan dan betina dalam satu pohon, stobilus jantan lebih kecil
daripada stobilus betina (berkayu), terletak aksilaris. Penyerbukan dan
penyebaran biji dengan bantuan angin. Serbuk sari dengan dua gelembung udara
dan ktiledon banyak. Pada bunga jantan memiliki kurang lebih lk 2 cm, terletak
pada pangkal tunas muda, silindrins dan sedikit berbanguin telur. Bijinya
berbentuk pipih bulat telur.
2.
Daun
strobilus jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii L.)
Klasifikasi
Divisio : Pinophyta
Subdivisio : Cycadophytina
Classis : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cyaceae
Genus : Cycas
Spesies :
Cysas rumphii L.
Sumber :
Cronquist. 1981)
Pada pengamatan pakis haji
merupakan tumbuhan berumah satu yang mana dalam satu pohon terdapat bunga
jantan dan bunga betina. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian strobilus
jantan pada pakis haji yaitu sisik dan tangkai srobilus. Stobilus jantannya
terletak di ujung pohon, berwarna kuning cerah yang makin ke atas makin sempit.
Sedangkan pada strobilus betina didapat bagian-bagiannya yaitu, tangkai
stobilus dan bakal biji.
Dalam http://meynyeng07.wordpress.com/2010/06/01
Gymnos-permae menyebutkan bahwa pakis haji
merupakan salah satu tumbuhan biji terbuka karena bakal bijinya terletak pada
bakal buah yang tidak tertutp atau tidak tedapat daging buah. Tumbuhan pakais
haji ini serupa dengan palm pendek, pohonnya tidak bercabang dengan tinggi 1-6
m. batang dengan pangkal daun yang tetap tinggal. Tangkai daun berduri temple tajam,
anak daun sangat banyak, yang tengah 20-35 kali 1-2 cm, atau berbentuk sabit
dengan bawahnya gundul. Daun pakis haji majemuk menyirip dan tersusun rapat
paada ujung batang. Sporofil tersusun dalam, strobilus jantan dan betina.
Tumbuhan pakis haji merupakan tumbuhan berumah satu.
Kerucut jantan terdiri banyak kantong butir sari,
bertangki pendek, mempunyai wara kuning cerah yang makin ke atas makin
menyempit kuat, benang sari tersusun dalam spiral, berbentu baji, berakhir pada
ujung yang membengkok, panjangnya 3-12 mm, yang teratas steril. Kerucut betina
terdiri dari banyak daun buah panjangnya 20-40 cm, bergerigi, berakhir dengan
ujung panjang, tepi rata dan lancip. Biji tanaman pakis haji berbentuk bulat
memanjang, panjang 4-6 cm, coklat orange. Bijinya terdiri dari massa sel yang
parenkim dan disebut sebagai nusselus. Jika bijinya dipotong melintang atau
membujur akan terlihat lapisan eksodermis, endodermis, dan mikrofil.
3. Melinjo (Gnetum gnemon L.Var. Domesticum L.)
Klasifikasi
Divisio : Pinophyta
Subdvisio : Gnetophytina
Classis : Gnetinae
Ordo : Gnetinales
Familia : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies :
Gnetum gnemon L.
Sumber :
Cronquist. 1981)
Pada
pemgamatan tumbuhan melinjo termasuk tumbuhan Gymnospermae yaitu tumbuhan biji
terbuka dan tumbuhan berumah satu yang mana bunga jantan dan bunga betina
terdapat dalam satu pohon. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian dari
strobilus jantannya yaitu tangkai stobilus, tangkai sporofil, bunga jantan, dan
daun. Sedangkan pada strobilus betina terdapat biji, dan strobilus betina. Bunga jantan terletak di bawah, sedangkan
bunga betina terletak di atas.
Pada http://nanashome-nanashome.blogspot.com/2009/05/tumbuhan
biji-terbuka--dan-tertutup. Melinjo termasuk ke dalam tumbuhan biji terbuka
dimana bakal bijinya tidak terlindung daun buah. Pohon dengan tinggi 5-22 m ini
mempunyai daun yang berbentuk elips memanjang, bertangkai tunggal, dan
mempunyai tulang daun menyirip dan ujung daun meruncing. Bunga tanaman ini
berumah dua, berkelamin satu berbentuk kecil bercampur dengan rambut, dan
terdapat satu daun pelindung dalam setiap karang yang berbentuk cawan.
Strobilus
jantan pada tanaman melinjo menghasilkan serbuk sari dan strobilus betina
menghasilkan sel telur. Bunganya majemuk dan berbentuk butiran. Bunga jantan
dengan tenda berbentuk pembuluh dan pada perpanjangan sumbu bunga yang
berbentuk benang sari 1-2 buah, sedangkan bunga betina dengan tenda berbentuk
pembuluh satu bakal biji yang di dalamnya terdapat integumen. Tanaman ini
mempunyai buah yang di dalamnya terdapat biji. Apabila muda buah tersebut
berwarna hijau dan apabila matang berwarna merah.
VI. KESIMPULAN
1. Pinus
(Pinus merkusii Jugh. & De Vriese.) mempunyai strobilus betina dan
strobilus jantan dalam satu pohon. Strobilus jantan terletak di ujung cabang
membawa banyak mikrosporofil yang tersusun spiral dan bersifat steril sedangkan
strobilus betina terdiri atas sisik runjung yang di dalamnya terdapat 2 buah biji
yang bersayap.
2. Pakis Haji (Cycas rumphii L.) memiliki strobilus betina dan strobilus jantan yang terletak pada pohon berbeda (berumah 2). Strobilus jantan terletak di ujung batang terdiri dari banyak mikrosporofil yang tersusun spiral yang steril dan fertil. Sedangkan strobilus betina membawa banyak makrosporofil dengan biji yang tidak diselimuti karpellum yang berbentuk seperti pedang yang terletak di ujung batang.
3. Melinjo (Gnetum gnemon L.) memiliki Strobilus jantan maupun strobilus betina yang terletak dalam 1 tangkai. Strobilus jantan banyak mengandung benang sari dengan banyak lingkaran bunga jantan. Sedangkan strobilus betina hanya terdapat 1 lingkaran bunga-bunga betina.
4. Gymnospermae
adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak berada dalam daun buah, tetapi
menempel pada daun buah dan terlihat dari luar, sehingga dinamakan tumbuhan
biji terbuka.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum
Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin:Jurusan PMIPA FKIP UNLAM
Anonim, A. 2014. http://www.arkive.org/caribbean-pine/pinus-caribaea/im age-G102672.html Diakses
20 April 2014.
Anonim, B. 2014. http://en.wikivisual.com/images/b/b1/Pine_cones,_imm ature_male.jpg. Diakses 20 April 2014.
Anonim, C. 2014. http://4.bp.blogspot.com
Diakses 20 April 2014.
Anonim, D. 2014. http://4.bp.blogspot.com
Diakses 20 April 2014.
Anonim, E. 2014. http://farm4.static.flickr.com Diakses 20 April 2014.
Anonim, F. 2014. http://farm4.static.flickr.com
Diakses 20 April 2014.
Cronquist, A., 1981, An Integrated System of Classification of
Flowering Plants, Columbia University Press, New York
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi
Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
____________________ 2010. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar