Selasa, 27 Mei 2014

Strobilus Gymnospermae



PRAKTIKUM IX

Topik               :   Strobilus Gymnospermae 
Tujuan             : Mengenal berbagai bentuk strobilus jantan dan betina pada beberapa Gymnospermae dan bagian-bagiannya.
Hari, tanggal   :   Kamis, 24 April 2014
Tempat            :   Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

 

I.          ALAT DAN BAHAN

a.   Alat    
1.      Baki
2.      Cutter
3.      Alat tulis
b.   Bahan
1.      Daun strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jung. & De Vriese.)
2.      Daun strobilus jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii L.)
3.      Daun strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)

II.       CARA KERJA

1.      Mengamati bagian-bagian dari strobilus: sisik, bakal biji, tangkai sporofil, tangkai strobilus, biji dan sayap.
2.      Mengamati bagian-bagian daun, duduk daun, dan deskripsi daun.
3.      Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.

III.     TEORI DASAR

Berdasarkan letak bakal bijinya, Divisio Spermatophyta dibagi dalam 2  Sub Divido yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak berada dalam daun buah, tetapi menempel pada daun buah dan terlihat dari luar, sehingga dinamakan tumbuhan biji terbuka. Sedangkan Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijnya berada dalam daun buah yang tidak terlihat dari luar, sehingga dinamakan tumbuhan biji tertutup.

Ciri-ciri morfologi tumbuhan biji terbuka antara lain:

1.      Berakar tunggang
2.      Daun sempit, tebal dan kaku.
3.      Bunga yang sesungguhnya belum terdapat, berupa daun buah dan badan penghasil serbuk sari yang disebut strobilus. Ada dua macam strobilus yaitu strobilus jantan dan betina yang tersusun dari badan penghasil serbuk sari dan stroblus betina yang tersusun dari daun buah.
4.      Terjadi pembuahan tunggal (hanya menghasilkan zigot saja) selang waktu antara penyerbukan dengan pembuahan cukup lama.
Ciri-ciri anatomi tumbuhan biji terbuka antara lain :
1.      Akar dan batang berkambium, sehingga dapat tumbuh membesar (pertumbuhan sekunder)
2.      Pada ujung-ujung akar terdapat sel-sel pemula yang menghasilkan sel-sel kaliptra ke arah luar dan sel-sel akar ke arah dalam, tetapi tidak jelas batang kaliptra dengan ujung akar.
3.      Batang tidak mempunyai floeterna (sarung tepung) yaitu endodermis yang menghasikan zat tepung.
4.      Buluh kayu pada berkas batang pengangkut akar dan batang terbentuk dari trakeid saja sehingga bersifat homogen.
Pada pertumbuhan gymnospermae, dan kadang-kadang berupa helaian, serupa kulit, cukup besar ataupun berbentuk jarum atau sisik-sisik kecil. Bunga berkelamin satu berumah satu atau dua, telanjang. Bunga jantan mirip untai (amentum), benang sari banyak, tangkai sari dengan ujung perisai ini. Bunga betina yang diberi nama “kerucut” dengan banyak sisi kerucut berjejal rapat dan tersusun spiral, ini dengan perisai di ujung dengan satu bakal biji pada sisi atas dekat pangkal, kadang-kadang mendukung sisik yang kedua (sisik buah), dan ini dari atas dengan bakal biji. Kerucut buah pada waktu masak jatuh bercerai berai. Biji bersayap atau tidak.

IV.       HASIL PENGAMATAN

1.   Daun strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jung. & De Vr.)
a)      Strobilus jantan







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Tangkai srobilus
2.	Daun
3.	Sisik

 





                             






                Berdasarkan literatur


 










(Sumber: Anonim. A. 2014)



b)     Strobilus betina







Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Sisik
2.	Tangkai strobilus
3.	Daun

 












                  Berdasarkan literatur


 











(Sumber: Anonim. B. 2014)





2.      Daun strobilus jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii Miq)
a)      Strobilus Jantan
Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Tangkai srobilus
2.	Sisik 
3.	Sayap
                                                                                    













        Berdasarkan literatur


 














(Sumber: Anonim. C. 2014)





b)     Strobilus Betina

Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Tangkai stobilus
2.	Bakal biji
                                                                                        














     Berdasarkan literatur


 














(Sumber: Anonim. D. 2014)







3.      Daun strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)
a)      Strobilus Jantan
Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Tangkai stobilus
2.	Tangkai sporofil
3.	Bunga jantan

                                                                                   











        Berdasarkan literatur


 











(Sumber: Anonim. E. 2014)






b)     Strobilus Betina








Rounded Rectangle: Keterangan :
1.	Buah
2.	Stobilus betina
3.	Tangkai Strobilus

 
















       Berdasarkan literatur


 














(Sumber: Anonim. F. 2014)






V.       ANALISIS DATA

1.      Daun strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jung. & De Vriese.)
Klasifikasi     
Divisio           : Pinophyta
Subdivisio      : Pinophytina
Classis            : Cycadopsida
Ordo              : Cycadales
Familia           : Pinaceae
Genus            : Pinus
Spesies           : Pinus merkusii Jugh. & De Vriese
Sumber          : Cronquist. 1981)
Pada pengamtan didapat bagian dari strobilus jantan  pinus yaitu tangkai strobilus, sisik, daun, dan strobilus jantan. Stobilus jantannya terletak di ujung. Sedangkan pada stobilus betina pinus didapat bagian-bagiannya yaitu tangkai strobilus dan sisik.  Strobilus betina yang diamati sudah masak dengan tiap sisik tedapat dua biji bersayap. Daunnya memiliki tipe daun majemuk menyirip gasal. Tata letak tersebar pada cabang paling ujung, bentuk daun serupa jarum (acerosus), permukaan licin (laevis), tekstur seperti perkamen (perkamenteus), ujung: runcing (acutus), pangkalnya runcing (acutus) dan warnanya hijau.
Pada http://educorolla6009.blogspot.com/2009/05/gymnospermae. menyebutkan bahwa cirri-ciri dari pinus merkusi adalah pohon berkayu, stobilus berbentuik conus, daun bentuk jarum & berkelompok atau atau serupa sisik daun dan sisik tersusun spiral sisik dan braktea lepas. Tiap sisik dengan dua biji sayap. Stobilus jantan dan betina dalam satu pohon, stobilus jantan lebih kecil daripada stobilus betina (berkayu), terletak aksilaris. Penyerbukan dan penyebaran biji dengan bantuan angin. Serbuk sari dengan dua gelembung udara dan ktiledon banyak. Pada bunga jantan memiliki kurang lebih lk 2 cm, terletak pada pangkal tunas muda, silindrins dan sedikit berbanguin telur. Bijinya berbentuk pipih bulat telur.

2.      Daun strobilus jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii L.)
Klasifikasi     
Divisio           : Pinophyta
Subdivisio      : Cycadophytina
Classis            : Cycadopsida
Ordo              : Cycadales
Familia           : Cyaceae
Genus            : Cycas
Spesies           : Cysas rumphii L.
Sumber          : Cronquist. 1981)
Pada pengamatan pakis haji merupakan tumbuhan berumah satu yang mana dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga betina. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian strobilus jantan pada pakis haji yaitu sisik dan tangkai srobilus. Stobilus jantannya terletak di ujung pohon, berwarna kuning cerah yang makin ke atas makin sempit. Sedangkan pada strobilus betina didapat bagian-bagiannya yaitu, tangkai stobilus dan bakal biji.
Dalam     http://meynyeng07.wordpress.com/2010/06/01 Gymnos-permae menyebutkan bahwa pakis haji merupakan salah satu tumbuhan biji terbuka karena bakal bijinya terletak pada bakal buah yang tidak tertutp atau tidak tedapat daging buah. Tumbuhan pakais haji ini serupa dengan palm pendek, pohonnya tidak bercabang dengan tinggi 1-6 m. batang dengan pangkal daun yang tetap tinggal. Tangkai daun berduri temple tajam, anak daun sangat banyak, yang tengah 20-35 kali 1-2 cm, atau berbentuk sabit dengan bawahnya gundul. Daun pakis haji majemuk menyirip dan tersusun rapat paada ujung batang. Sporofil tersusun dalam, strobilus jantan dan betina. Tumbuhan pakis haji merupakan tumbuhan berumah satu.
Kerucut jantan terdiri banyak kantong butir sari, bertangki pendek, mempunyai wara kuning cerah yang makin ke atas makin menyempit kuat, benang sari tersusun dalam spiral, berbentu baji, berakhir pada ujung yang membengkok, panjangnya 3-12 mm, yang teratas steril. Kerucut betina terdiri dari banyak daun buah panjangnya 20-40 cm, bergerigi, berakhir dengan ujung panjang, tepi rata dan lancip. Biji tanaman pakis haji berbentuk bulat memanjang, panjang 4-6 cm, coklat orange. Bijinya terdiri dari massa sel yang parenkim dan disebut sebagai nusselus. Jika bijinya dipotong melintang atau membujur akan terlihat lapisan eksodermis, endodermis, dan mikrofil.

3.      Melinjo (Gnetum gnemon L.Var. Domesticum L.)
Klasifikasi     
Divisio           : Pinophyta
Subdvisio       : Gnetophytina
Classis            : Gnetinae
Ordo              : Gnetinales
Familia           : Gnetaceae
Genus            : Gnetum
Spesies           : Gnetum gnemon L.
Sumber          : Cronquist. 1981)
         Pada pemgamatan tumbuhan melinjo termasuk tumbuhan Gymnospermae yaitu tumbuhan biji terbuka dan tumbuhan berumah satu yang mana bunga jantan dan bunga betina terdapat dalam satu pohon. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian dari strobilus jantannya yaitu tangkai stobilus, tangkai sporofil, bunga jantan, dan daun. Sedangkan pada strobilus betina terdapat biji, dan strobilus betina.  Bunga jantan terletak di bawah, sedangkan bunga betina terletak di atas.
Pada http://nanashome-nanashome.blogspot.com/2009/05/tumbuhan biji-terbuka--dan-tertutup. Melinjo termasuk ke dalam tumbuhan biji terbuka dimana bakal bijinya tidak terlindung daun buah. Pohon dengan tinggi 5-22 m ini mempunyai daun yang berbentuk elips memanjang, bertangkai tunggal, dan mempunyai tulang daun menyirip dan ujung daun meruncing. Bunga tanaman ini berumah dua, berkelamin satu berbentuk kecil bercampur dengan rambut, dan terdapat satu daun pelindung dalam setiap karang yang berbentuk cawan.
Strobilus jantan pada tanaman melinjo menghasilkan serbuk sari dan strobilus betina menghasilkan sel telur. Bunganya majemuk dan berbentuk butiran. Bunga jantan dengan tenda berbentuk pembuluh dan pada perpanjangan sumbu bunga yang berbentuk benang sari 1-2 buah, sedangkan bunga betina dengan tenda berbentuk pembuluh satu bakal biji yang di dalamnya terdapat integumen. Tanaman ini mempunyai buah yang di dalamnya terdapat biji. Apabila muda buah tersebut berwarna hijau dan apabila matang berwarna merah.
















VI.       KESIMPULAN

1.      Pinus (Pinus merkusii Jugh. & De Vriese.) mempunyai strobilus betina dan strobilus jantan dalam satu pohon. Strobilus jantan terletak di ujung cabang membawa banyak mikrosporofil yang tersusun spiral dan bersifat steril sedangkan strobilus betina terdiri atas sisik runjung yang di dalamnya terdapat 2 buah biji yang bersayap.

2.      Pakis Haji (Cycas rumphii L.) memiliki strobilus betina dan strobilus jantan yang terletak pada pohon berbeda (berumah 2). Strobilus jantan terletak di ujung batang terdiri dari banyak mikrosporofil yang tersusun spiral yang steril dan fertil. Sedangkan strobilus betina membawa banyak makrosporofil dengan biji yang tidak diselimuti karpellum yang berbentuk seperti pedang yang terletak di ujung batang.

3.      Melinjo (Gnetum gnemon L.) memiliki Strobilus jantan maupun strobilus betina yang terletak dalam 1 tangkai. Strobilus jantan banyak mengandung benang sari dengan banyak lingkaran bunga jantan. Sedangkan strobilus betina hanya terdapat 1 lingkaran bunga-bunga betina.

4.      Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak berada dalam daun buah, tetapi menempel pada daun buah dan terlihat dari luar, sehingga dinamakan tumbuhan biji terbuka.










VII.          DAFTAR PUSTAKA


Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin:Jurusan PMIPA FKIP UNLAM


Anonim, B. 2014. http://en.wikivisual.com/images/b/b1/Pine_cones,_imm ature_male.jpg. Diakses 20 April 2014.

Anonim, C. 2014. http://4.bp.blogspot.com Diakses 20 April 2014.

Anonim, D. 2014. http://4.bp.blogspot.com Diakses 20 April 2014.

Anonim, E. 2014. http://farm4.static.flickr.com Diakses 20 April 2014.

Anonim, F. 2014. http://farm4.static.flickr.com Diakses 20 April 2014.

Cronquist, A., 1981, An Integrated System of Classification of Flowering Plants, Columbia University Press, New York
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

____________________  2010. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar