Jumat, 11 April 2014

Praktikum Porifera



PRAKTIKUM II

Topik                        :  Porifera
Tujuan                      :  Mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristik anggota phylum Porifera
Hari, tanggal            :  Kamis, 13 Maret 2014
Tempat                     :  Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin.
 

I.    ALAT DAN BAHAN
a.      Alat :
1.      Lup
2.      Baki
3.      Alat tulis
b.      Bahan :
Awetan kering spesies porifera (Microciona sp, Euspongia, dan Hippospongea)

II.   CARA KERJA
  1. Menyiapkan alat dan bahan
  2. Menggambar morfologi hewan porifera
  3. Memberikan keterangan selengkapnya dan menuliskan sistematiknya

III.   TEORI DASAR
Porifera mewakili hewan-hewan primitif yang bersimetri radial atau asimetri dan menyimpang dari garis utama evolusi Metazoa, serta merupakan cabang evolusi yang disebut Parazoa. Hewan ini hidup di laut, beberapa di air tawar, tidak aktif, tidak bertangkai, memiliki banyak pori. Sistem pencernaan berlangsung secara intraseluler.
Tubuh porifera masih diorganisasi pada tingkat seluler, artinya tersusun atas sel-sel yang cenderung bekerja secara mandiri. Porifera mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu : tubuh tidak dilengkapi dengan appendiks dan bagian yang dapat digerakkan  ; tubuhnya memiliki penyokong tubuh yang tersusun atas bentuk kristal dari spikula-spikula atau bahan serabut yang terbuat dari bahan organik. Bentuk tubuh sangat bervariasi, yaitu ada yang menyerupai kipas, jambangan bunga, batang, globural, genta, terompet dan lainnya.
Kalau ditinjau dari bahan pembentuk rangkanya dibagi menjadi 3 golongan, yaitu : porifera lunak, porifera kapur, dan porifera silikat. Porifera bersifat holozoik dan saprozoik.makana porifera berupa mikroorganisme (diatome, bakteri protozoa, dan lain-lain) serta bahan-bahan organik yang merupakan lapukan atau sisa-sisa tubuh organisme yang telah mati. Porifera berkembang biak secara seksual maupun secara nonseksual. Perkembangbiakan secara nonseksual dilakuakn dengan membentuk kuncup. Phylum porifera meliputi 10.000 species baik yang sudah menjadi fosil maupun yang masih hidup. Dari sekian species itu terbagi atas 1.400 genera (genera: jamak, genus : tunggal). Atas dasar bahan pembentuk kerangka tubuhnya serta tipe spikulanya Porifera digolongkan menjadi 3 kelas dan 12 ordo.
Pada porifera belum terbentuk jaringan tubuh, sel tubuhnya masi bertindak sendiri-sendiri dalam melakukan fungsinya sebagai salah satu anggota bagian tubuh yang turut bertanggung jawab terhadap hidup matinya individu tubuh tersebut. Porifera tidak dapat digolongkan pada kelompok metazoa tetapi tergolong pada kelompok mesozoa.
Dalam hal ini porifera juga belum mempunyai alat khusus yang digunakan untuk mengeluarkan zat-zat sampah yang merupakan sisa-sisa metabolisme. Dalam penelitian ternyata zat-zat sampah yang berupa butir-butir itu dikeluarkan dari daerah internal tubuhnya oleh sel-sel amoebocyt.





IV.   HASIL PENGAMATAN
1.      Microciona sp







Keterangan :
1.      Pori-pori
2.      Batang
3.      Epidermis
 

 







                   
                                                                       
               Menurut literatur
Keterangan :
1.      Pori-pori
2.      Batang
3.      Epidermis
 
Text Box:                                                                         



                                                                       
                                                                       


                                        Anonim.a.2013





Text Box:


Keterangan :
1.      Pori-pori
2.      Batang
3.      Epidermis
 

 









                                Anonim.b.2013
2.      Euspongia molissima







Keterangan :
1.      Pori-pori
2.      Skeleton
3.      Epidermis
 

 









                                                           
              Menurut literatur      





Text Box:


Keterangan :
1.      Pori-pori
2.      Skeleton
3.      Epidermis
 

 


                                                                       


        


                                       Anonim.c.2013
  
Keterangan :
1.      Pori-pori
2.      Skeleton
3.      Epidermis
 
Text Box:                                                                                                    
                                                  
                                                  
                                                  
                                                  
                                                  

                            Anonim.d.2013

3.      Hippospongia sp







Keterangan :
1.      Pori-pori
2.      Skeleton
3.      Epidermis
 

 










    Menurut literatur





Text Box:


Keterangan :
1.      Pori-pori
2.      Skeleton
3.      Epidermis
 

 








                                    Anonim.e.2013






Text Box:


Keterangan :
1.      Pori-pori
2.      Skeleton
3.      Epidermis
 

 



  




                             Anonim.f.2013

IV.    ANALISIS DATA
1.     Microciona sp
Klasifikasi
Kingdom      : Animalia
Phylum         : Porifera
Class             : Demospongia
Subclass       : Monaxonida
Ordo             : Poecilesclerina
Famili           : Microcionadae
Genus           : Microciona
Spesies         : Microciona sp
Sumber         : Hegner. 1968
             Microciona termasuk koloni laut yang  banyak ditemukan  dilaut. Biasanya hidup di daerah tropis dan subtropis ,spongenya bertanduk dan tidak berspekula serta kerangka tubuhnya terbuat dari bahan khusus spongin. Berbentuk seperti batu kerang dan mengeras dalam tempat yang dangkal atau bagian air laut yang dalam.
             Ciri-ciri : Mempunyai kerangka tubuh yang tersusun atas berbagai bentuk spicula dan kadang-kadang juga sponging, bentuk bersemak-semakdengan cabang yang panjang. Hidupnya berkoloni di air yang dalam.warnanya merah cerah. Hewan ini memiliki tubuh lunak dan lembek, bercabang seperti ranting, di dalam air berkembang dan  bertambah panjang hingga 15 cm,  tidak mempunyai rangka, walaupun ada yang mempunyai rangka, rangka itu hanya terdiri dari serabut-serabut spongin dengan spikula dari kersik,  serta memiliki sistem saluran yang rumit.  Pada pengamatan terhadap anggota phylum Porifera yaitu Microciona sp. yang mempunyai banyak pori-pori yang mana bentuknya seperti tanduk.



2.     Euspongia mollisima
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum    : Porifera
Class        : Demospongia
Ordo        : Keratosa
Famili      : Euspongiadae
Genus      : Euspongia
Spesies     : Euspongia mollisima
Sumber    : Jasin Maskoeri. 1984
Hewan porifera ini hidup di laut pada kedalaman tertentu, bertubuh lunak, tidak mempuyai rangka, walaupun ada hanya terdiri dari serabut-serabut spongin dengan  dari kersik, kebanyakan ditemukan dilaut dan mempunyai pori-pori disetiap tubuhnya. Bertulang lunak dan tidak memilki spikula. Kerangka tubuhnya khusus terbentuk dari bahan sponging. Euspongia mollisima adalah jenis spesies dari phylum Porifera yang bertulang lunak dan tidak memiliki spikula. Kebanyakan spesies ini hidup di laut pada kedalaman tertentu yang masih dapat ditembus cahaya.
Habitatnya biasanya di laut dan warnanya juga bermacam-macam, misalnya ada yang kelabu, merah, biru, hitam, putih  dan lain-lain, serta biasanya hidup di daerah tropis dan subtropis Porifera bersifat holozoik dan safrozoik. Makanannya berupa mikroorganisme, bahan-bahan organik atau sisa-sisa organisme yang telah mati.
Ciri-ciri : mempunyai spongia yang lebih kasar, tidak berspekula kerangka tubuhnya khusus terbentuk dari bahan spongin. Merupakan binatang sponsa yang dipakai untuk alat penggosok pada waktu mandi. Dari hasil pengamatan terhadap anggota phylum Porifera, Porifera merupakan hewan berpori karena memiliki lubang-lubang kecil, yang mana tubuhnya tersusun atas banyak sel.


3.     Hippospongia sp
Klasifikasi
Kingdom       :  Animalia
Phylum          :  Porifera
Classis           :  Demospongiae
Ordo             :  Keratosa
Familia          :  Hippospongiadae
Genus            :  Hippospongia
Spesies          :  Hippospongia sp
Sumber          : Jasin Maskoeri. 1984
Hewan ini biasanya di temukan di atas dasar karang dengan kedalaman 10-15 m. Berbentuk seperti batu dengan banyak celah. Porifera ini hidup di dasar laut, tidak memiliki spikula dan bertubuh lunak tidak mempuyai rangka, walaupun ada hanya terdiri dari serabut-serabut spongin dengan  dari kersik.
Kerangka tubuh khusus hewan ini terbentuk dari bahan spongin, ditutupi oleh membran tipis yang gelap yang memiliki banyak ruang berflagel. Skeleton terdiri dari serabut spongin, jaringan tidak teratur tanpa spikula. Saluran air tipe leukon dimana air dari ostium masuk melalui saluran menuju ke rongga-rongga yang di batasi koanosit. Dari rongga ini air melalui berbagai saluran lagi menuju ke spongocol dan akhirnya keluar menuju oskolom.









V.     KESIMPULAN

1.      Spesies-spesies yang dapat diamati pada anggota porifera ini adalah Euspongia sp, , Chalina sp, dan Microciona sp.
2.      Phylum porifera memiliki bentuk yang memiliki bentuk tubuh yang bervariasi dengan tipe yang didasarkan atas bahan pembentuk tubuh yaitu porifera lunak, porifera silikat dan porifera kapur.
3.      Jenis hewan porifera ini pada umumnya hidup di laut dan melekat pada obyek lain atau di dasar laut.
4.      Ciri utama Phylum porifera adalah tubuhnya bayak pori. Bentuknya seperti bunga, bola dan bercabang-cabang.
5.      Umumnya habitatnya berada di dasar laut.
6.      Porifera belum memiliki organ. Porifera juga memiliki spikula yang tersusun atas zat kapur dan bahan silikat.

















VI.   DAFTAR PUSTAKA

Anonim.a.2013 dokumentasi pribadi. Microciona sp    Diakses pada tanggal
              06 Maret 2013

Anonim.b.2013.http://www.mbl.edu/marine_org/images/animals/images/
              microciona.3.jpg    Diakses pada tanggal 06 Maret 2013

Anonim.c.2013.dokumentasi pribadi. Euspongia molissima  Diakses pada
             tanggal  06 Meret 2013

Anonim.d.2013.http://www.ut.ee/BGZM/pildid/pildid2/kasn.jpg  Diakses
             pada tanggal 06 Maret 2013

Anonim.e.2013. dokumentasi pribadi. Hippospongia sp    Diakses pada
             tanggal 06 Maret 2013

Anonim. f. 2013.http://www.flickr.com/photos/sweecheng/251334244/
             Diakses pada tanggal 06 Maret 2013

Mahrudin dan Dharmono. 2013. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata.                         Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin

Jasin, Maskoeri, 1987. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar
             Wijaya. Surabaya.

Verma,PS. 2002. A Manual Of Practical Zoologi Invertebrata. Schand dan
            Company LTD. New Delhi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar