PRAKTIKUM V
Topik : Annelida
Tujuan :
Mengamati dan menyebutkan ciri-ciri morfologi dari cacing tanah
Hari, tanggal :
Kamis, 27 Maret 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin

I.
ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1. Baki
2. Loupe
3. Steroform
4. Jarum
5. Penggaris
6. Cawan petri
b. Bahan
1.
Cacing tanah (Pheretima sp.)
II.
CARA KERJA
1. Meletakkan cacing tanah yang hidup diatas steroform
dan mengggambar morfologi dari cacing tanah.
2. Mengamati morfologi dari cacing tanah.
3. Menghitung jumlah
segmen dari daerah prostomium sampai aboral dan menghitung jumlah segmen dari prostonium samapau klitelium.
4. Menggambar dan
memberi keterangan.
III.
TEORI DASAR
Annelida terbagi
atas tiga 2 kelas yaitu Oligochaeta dan polihaeta. Yang kita pelajari saat ini adalah kelas
Oligochaeta dan Polychaeta dengan contohnya adalah Pheretima atau
Megascolex
Tubuh Pheretima atau Megascolex terdiri atas
segmen-segmen pada bagian anterior terdapat mulut/prostomium dan badan bagian
posterior terdapat anus. Pada beberapa spesies cacing tanah memiliki jumlah
segmen yang berbeda-beda dan letak klitelium pun berbeda. Pada phylum Annelida ditandai dengan adanya
setae.
IV. HASIL PENGAMATAN
A.
Tabel Hasil Pengamatan
No.
|
|
Panjang (cm)
|
Jumlah
|
1
|
Dari Prostonium sampai Aboral
|
13 cm
|
160
|
2
|
Dari Prostonium sampai klitelium
|
1 cm
|
30
|
B.
Gambar Pengamatan


2.

Foto Pengamatan


(Sumber: Anonim A. 2014)


3. Menurut Literatur


1.
Prostonium
2. Seta
3.
Segmen
4.
Klitelium
5. Aboral
(Sumber: Aninim B. 2014)
![]() |
(Sumber: Aninim C. 2014)
V.
ANALISIS DATA
1. Cacing tanah (Pheretima sp.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia.
Phylum :
Annelida.
Classis :
Oligochaeta.
Ordo :
Oligochaetales.
Familia :
Pheretimanidae.
Genus :
Pheretima.
Spesies : Pheretima
sp.
Sumber :
Verma, P.S. 2002
Berdasarkan pengamatan,
didapat bagian-bagian cacing tanah terdiri dari mulut, klitelium, segmen, anus,
anterior, dan posterior. Panjang cacing tanah yang diteliti yaitu 13 cm dengan jumlah segmen pada
cacing tanah ada 160 segmen.
Mulut terdapat pada segmen ke-1,
klitellum terdapat pada segmen ke-30,
lubang muara ovinduk terdapat pada segmen ke-93, lubang muara dustus terdapat pada segmen ke-94, dan anus terdapat pada segmen terakhir
yaitu segmen ke-160. Warna
pada cacing tanah yang diamati yaitu merah kecoklatan dengan lendir di badannya.
Bergerak dari kepala yang diikuti oleh badannya menggunakan rambut-rambut getar
(setae) pada tiap segmen tubuhnya.
Pheretima sp. merupakan phylum Annelida dari kelas
Oligochaeta. Species ini memiliki ciri-ciri tubuh : bagian ujung anteriornya
tajam, sedangkan bagian ujung posteriornya lebih tumpul. Tubuhnya simetri
bilateral. Cacing ini hidup pada air tawar, di darat dan pada
tanah-tanah yang mengandung humus. Mengenai sistem sarafnya, peredaran
darahnya, sistem ekskresi dan gerakannya sama dengan Polychaeta. Hanya bedanya
pada tiap segmen tidak mempunyai alat peraba mata. Tiap-tiap segmen (kecuali segmen pertama dan
terakhir) dilengkapi dengan setae. Mulutnya terletak di bagian anterior dekat
dengan prostomium. klitelium yang berfungsi pada waktu akan
melakukan perkawinan. Pada
segmen terakhir terdapat anus dan biasa disebut anal anus. Bereproduksi secara
seksual. Tidak mempunyai parapodia dan terdapat
beberapa setae pada pada setiap ruas. Terdapat mulut pada bagian
anteriornya di segmen kedua dan anus pada bagian posteriornya di segmen
terakhir.
VI.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan :
1.
Ciri-ciri phylum Annelida adalah tubuhnya bersegmen-segmen., hidup di dalam tanah yang
lembab, dalam laut, dan dalam air.
2. Morfologi cacing
tanah (Pheretima sp.) antara lain
mulut, segmen, klitelium, lubang muara ovinduk, lubang muara dustus
spermaticus, dan anus.
3. Pada pengamatan cacing tanah memiliki panjang yaitu 13 cm
4. Pada pengamatan cacing tanah juga didapat jumlah segmennya ada
148 segmen dengan mulut terdapat pada segmen ke-1, klitellum terdapat pada segmen ke-30, lubang muara ovinduk terdapat pada segmen ke-93, lubang muara dustus terdapat pada
segmen ke-94, dan anus
terdapat pada segmen terakhir yaitu segmen ke-160.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, A. 2014. Dokumentasi Pribadi Diambil tanggal 27
Maret 2014.
Anonim, B. 2014. http://blogbiologidewi.blogspot.com/2012/01/bahan-ajar-biologi-kelas-x-semester-2.html Di akses 16 Maret 2014.
Anonim, C. 2014. http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/P raweda/Biologi/0020%20Bio%201-4f.htm Di akses 16 Maret 2014.
Mahrudin
dan Dharmono. 2013. Penuntun Praktikum
Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin
Jasin,
Maskoeri, 1987. Sistematika Hewan Invertebrata
dan Vertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya.
Verma, PS. 2002. A Manual Of Practical Zoologi Invertebrata. Schand
dan
Company LTD. New Delhi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar