PRAKTIKUM I
Topik : Daun Tunggal Dan Bagian Bagiannya
Tujuan : Mengenal bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal
Hari/ tanggal : Kamis, 27 Pebruari 2014
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin.
I. Alat dan Bahan
A. Alat-alat
1. Baki/ Nampan
2. Alat tulis
B. Bahan bahan
1. Daun Bambu (Bambusa sp)
2. Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)
3. Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
4. Daun Jarak (Ricinus communis L.)
5. Daun Widelia (Widelia sp)
6. Daun Keladi (Colocasia sp)
7. Daun Mangga (Mangifera indica L.)
II. CARA KERJA
1. Mengamati bagian bagian daun : tangkai (petiolus), pelepah (vagina), helaian (lamina), lidah-lidah (ligula).
2. Mengamati bangun daun : lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai, garis, pita, dsb.
3. Mengamati ujung daun : runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berbelah, berduri.
4. Mengamati pangkal daun : runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berlekuk.
5. Mengamati tepi daun : rata, bergigi, bergerigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak, berlekuk, bercangap, berbagi.
6. Mengamati daging daun : tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti perkamen, seperti kulit, berdaging.
7. Mengamati pertulangan daun : menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8. Mengamati permukaan atas dan bawah daun : gundul, licin (mengkilat, suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbingkul bingkul, berbulu (jarang, halus, rapat, kasar)
9. Mengamati warna daun pada permukaan atas dan bawah.
10. Menggambar hasil pengamatan.
III. DASAR TEORI
Daun merupakan bagian tumbuhan yang paling penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang, bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar. Kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai alat untuk:
1. Pengambilan zat-zat makanan (reabsorbsi)
2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3. Penguapan air (transpirasi)
4. Pernapasan (respirasi)
A. Bagian-bagian daun
Daun lengkap terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Helaian daun (lamina)
B. Bangun/bentuk daun
Berdasarkan letak bagian daun yang melebar maka daun dibedakan 4 golongan, yaitu daun dengan:
1. Bagian yang terlebar kira-kira di tengah-tengah helaian daun
Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian terlebarnya terletak di tengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat atau bundar (orbicularis), perisai (pelitaltus), jorong (ovalis atau ellipticus), memanjang (oblongus) dan bangun lanset (lanceolatus).
2. Bagian yang terlebar dibawah tengah-tengah helaian daun
Daun-daun yang mempunyai bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helai daunnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
a. Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-bentuk daun seperti: bangun bulat telur (ovatus), bangun segitiga (triangularis), bangun delta (deltoideus), dan bangun belah ketupat (rhomboideus).
b. Pangkal daunnya bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun seperti : bangun jantung (cordatus), bangun ginjal atau kerinjal (reniformis), bangun anak panah (sagittatus), bangun tombak (hastatus), dan bangun bertelinga (auriculatus).
3. Bagian yang terlebar terletak diatas tengah-tengah helai daun
Daun dengan bagian yang terlebar terletah ditengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bangun bulat telur sungsang (abovatus), bangun jantung sungsang (obcordatus), bangun segitiga terbalik atau bangu pasak (cuneatus), dan bangun sudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus).
4. Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya
Dalam golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika di bandingkan dengan panjangnya daun. Pada umumnya bentuk daun yang dari pangkal ke ujung sama lebarnya adalah bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku atau dabus (subulatus), dan bangun jarum (acerosus).
C. Ujung daun dan pangkal daun
Ujung dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam. Ada tujuh bentuk ujung daun yang sering kita jumpai yaitu run1cing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), rompang (truncatus), terbelah (retusus), dan berduri (mucronatus).
D. Susunan tulang daun (nervatio atau venatio)
Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan untuk pengangkutan zat-zat. Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun dibedakan dalam tiga macam, yaitu: ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis) dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun, dapat dibedakan beberapa macam susunan tulang daun dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu daun-daun yang bertulang menyirip (pennainervis), daun-daun yang bertulang menjari (palminervis), daun-daun yang bertulang melengkung (cervinervis), dan daun-daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis)
E. Tepi daun
Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu: rata (integer) dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada tepi daun dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1. Tepi daun yang bertoreh merdeka.
Tepi daun dengan toreh yang merdeka banyak pula ragamnya, namun yang sering kita jumpai adalah tepi daun yang dinamakan bergerigi (serratus), bergerigi ganda/rangkap (bisseratus), bergigi (dentatus), beringgit (crenatus), dan berombak (repandus).
2. Tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya.
Berdassrkan dalamnya toreh-toreh pada tepi daun dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: berlekuk (lobatus), bercangap (fissus), dan berbagi (pertitus)
F. Daging daun (intervenium)
Daging daun (intervenium) adalah bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Di bagian ini zat-zat yang diambil dari luar tubuh diubah menjadi zat-zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergantung dari tebal tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat seperti selaput (membranceus), seperti kertas (papyraceus) atau (chartaceus), tipis lunak (herbaceus), seperti perkamen (perkamenteus), seperti kulit belulang (cortacius), dan berdaging (carnosus).
G. Warna daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai daun yang berwarna tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun dapat memperlihatkan banyak variasi atau nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup warna merah, atau hijau kekuningan.
H. Permukaan daun
Pada umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah jelas berbeda, biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin atau mengkilat jika dibandingkan dengan sisi bawah daun. Kadang-kadang pada permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang berupa sisik-sisik, rambut-rambut, duri, dll. Oleh karena itu orang membedakan permukaan daun ada yang licin (laevis), gundul (glabes), kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus), berbulu (pilosus), berbulu halus atau rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus) dan bersisik (lepidus).
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
No
|
Nama
Tumbuhan
|
Bangun Daun
|
Ujung daun
|
Pangkal daun
|
Tepi daun
|
Daging daun
|
Permukaan atas dan bawah daun
|
Warna daun
| |
atas
|
bawah
| ||||||||
1
|
Bambu (Bambusa sp)
|
Garis (linearis)
|
Runcing (acutus)
|
Membulat (rotundatus)
|
Rata (intreger)
|
Tipis seperti selaput
|
Licin
|
Licin
|
Hijau kekuningan
|
2
|
Tebu (Saccarum officinarum)
|
Pita (ligulatus)
|
Runcing (acutus)
|
Rata (truncatus)
|
Rata (intreger)
|
Perkamen (perkamentus)
|
Berbulu kasar
|
Berbulu kasar
|
Hijau tua
|
3
|
Pisang (Musa paradisiaca)
|
Jorong (ovalis)
|
Tumpul (obtusus)
|
Tumpul (obtusus)
|
Rata (intreger)
|
Kertas (papyraceus)
|
Licin
|
Berselaput lilin
|
Hijau tua
|
4
|
Jarak (Ricinus communis)
|
Perisai (peltatus)
|
Runcing (acutus)
|
Rompang atau rata
|
Bercangap menjari
|
Tipis lunak
|
Gundul
|
Gundul
|
Hijau kemerahan
|
5
|
Widelia (Widelia sp)
|
Bulat (orbicularis)
|
Runcing (acutus)
|
Meruncing (acuminatus)
|
Bergerigi
|
Tipis lunak
|
Berbulu kasar
|
Berbulu kasar
|
Hijau
|
6
|
Keladi (Colocasia sp)
|
Perisai (peltatus)
|
Runcing (acutus)
|
Rompang atau rata
|
Rata (intreger)
|
Tipis lunak
|
Licin
|
Berselaput lilin
|
Hijau tua
|
7
|
Mangga (Mangifera indica)
|
Memanjang (oblongus)
|
Meruncing (acuminatus)
|
Tumpul (obtusus)
|
Rata (intreger)
|
Kulit/belulang
|
Licin
|
Berbulu kasar
|
Hijau tua
|
B. Gambar Hasil Pengamatan
1. Bambu (Bambusa sp)
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Tulang daun
6. Pangkal daun
7. Tangkai
8. Pelepah
Menurut Literatur :
Keterangan:
1. Ujung daun
2. 
Helaian daun
Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. 
Tulang daun
Tulang daun
6. Pangkal daun
7. Tangkai
8. 
Pelepah
Pelepah
(Sumber: Anonim A. 2014)
2. 
Tebu (Saccarum officinarum L)
Tebu (Saccarum officinarum L)
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Tulang daun
6. Pangkal daun
7. Pelepah
Menurut Literatur :
Keterangan:
1. 
Ujung daun
Ujung daun
2. 
Helaian daun
Helaian daun
3. 
Tepi daun
Tepi daun
4. 
Ibu tulang daun
Ibu tulang daun
5. 
Tulang daun
Tulang daun
6. Pangkal daun
7. Pelepah
(Sumber: Anonim. B. 2014)
3. 
Pisang (Musa paradisiaca L.)
Pisang (Musa paradisiaca L.)
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Tulang daun
6. Pelepah
7. Tangkai
8. Pangkal
Menurut Literatur:
Keterangan:
1. 
Ujung daun
Ujung daun
2. 
Helaian daun
Helaian daun
3. 
Tepi daun
Tepi daun
4. 
Ibu tulang daun
Ibu tulang daun
5. 
Tulang daun
Tulang daun
6. 
Pelepah
Pelepah
7. 
Tangkai
Tangkai
8. 
Pangkal daun
Pangkal daun
(Sumber: Anonim. C. 2014)
4. 
Jarak (Ricinus communis)
Jarak (Ricinus communis)
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Tulang daun
6. Tangkai
7. Pangkal daun
Menurut Literatur:
Keterangan:
1. 
Ujung daun
Ujung daun
1. 
Helaian daun
Helaian daun
2. 
Tepi daun
Tepi daun
3. 
Ibu tulang daun
Ibu tulang daun
4. 
Tulang-tulang cabang
Tulang-tulang cabang
5. 
Tangkai
Tangkai
6. Pangkal daun
(Sumber: Anonim. D. 2014)
5. 
Widelia (Widelia sp)
Widelia (Widelia sp)
Keterangan
1. Helaian daun
2. Tepi daun
3. Ibu tulang daun
4. Tulang-tulang cabang
5. Pangkal daun
6. Tangkai
7. Ujung daun
Menurut Literatur:
Keterangan:
1. 
Ujung daun
Ujung daun
2. 
Helaian daun
Helaian daun
3. 
Tepi daun
Tepi daun
4. 
Ibu tulang daun
Ibu tulang daun
5. 
Tulang-tulang cabang
Tulang-tulang cabang
6. 
Pangkal daun
Pangkal daun
7. Tangkai
(Sumber: Anonim. E. 2014)
6. 
Keladi (Colocasia sp)
Keladi (Colocasia sp)
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Tulang-tulang cabang
6. Tangkai daun
7. Pangkal daun
8. Pelepah
Menurut Literatur:
Keterangan:
1. 
Ujung daun
Ujung daun
2. 
Helaian daun
Helaian daun
3. 
Tepi daun
Tepi daun
4. 
Ibu tulang daun
Ibu tulang daun
5. 
Tulang-tulang cabang
Tulang-tulang cabang
6. 
Pangkal daun
Pangkal daun
7. Tangkai
8. 
Pelepah
Pelepah
(Sumber: Anonim. F. 2014)
7. Mangga (Mangifera indica L.)
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Tulang-tulang cabang
6. Urat Daun
7. Pangkal daun
Menurut Literatur:
Keterangan:
1. 
Ujung daun
Ujung daun
2. 
Helaian daun
Helaian daun
3. 
Tepi daun
Tepi daun
4. 
Ibu tulang daun
Ibu tulang daun
5. 
Tulang-tulang cabang
Tulang-tulang cabang
6. Pangkal daun
7. Tangkai
(Sumber: Anonim. G. 2014)
V. ANALISA DATA
1. Bambu (Bambusa sp)
Kingdom :Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Subkingdom :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi :Spermatophyta (Tumbuhan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berpembuluh)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Bambusa
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berpembuluh)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp
Sumber: (Tjitrosoepomo, 2010)
Bambu adalah tanaman yang sering tumbuh bergerombol. Berdasarkan pengamatan daun bambu (Bambusa sp) merupakan daun lengkap karena memiliki pelepah daun (vagina), helaian daun (lamina), dan tangkai daun (petiolus). Daun tanaman ini mempunyai bangun daun yang berupa bangun garis (linearis). Ujungnya runcing (acutus) dengan pangkal daun yang membulat (rotundatus). Memiliki tepi daun yang rata (interger). Daging daunnya tipis seperti selaput (membranaceus) dengan pertulangan daun daun sejajar/lurus (rectinervis). Daunnya bewarna hijau kekuning-kuningan dengan permukaan atas terlihat lebih hijau daripada permukaan bawahnya. Jika diraba permukaan atasnya terasa licin (laevis) demikian pula bawahnya.
2. Tebu (Saccharum officinarum L.)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum L.
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum L.
Sumber: (Tjitrosoepomo, 2010)
Tumbuhan tebu sering dijumpai di dataran rendah. Tebu merupakan penghasil utama gula di dunia. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa daun tebu merupakan daun yang tidak lengkap karena hanya memiliki pelepah daun (vagina) dan helaian daun (lamina) saja tanpa adanya tangkai daun (petiolus). Tanaman ini memiliki bangun daun yang berupa bangun pita (ligulatus) yang bentuknya hampir sama dengan bangun garis tetapi bangun pita ini lebih panjang. Ujung daunnya runcing (acutus) dan dengan bentuk kedua tepi daun rata (interger) serta pangkal daunnya berbentuk rompang/rata (truncatus). Daging daun tebu ini seperti perkamen (perkamenteus) yaitu daunnya tipis tetapi cukup kaku. Pertulangan daunnya sejajar (rectinervis) membujur daun, sedangkan tulang lainnya jelas lebih kecil dan tampak sejajar dengan ibu tulangnya. Warna dari daun tebu ini hijau tua dengan permukaan atas dan bawah daunnya berbulu kasar (hispidus).
3. Pisang (Musa paradisiaca)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Sumber: (Tjitrosoepomo, 2010)
Pisang adalah tumbuhan yang kebanyakan hidup di daerah tropis. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa daun pisang merupakan daun lengkap yang memiliki pelepah (vagina) dan helaian daun (lamina), dan tangkai daun (petiolus). Sebagian besar jenis pisang memiliki daun yang berukuran besar berbentuk jorong (ovalis atau ellipticus). Sebagian besar memiliki ujung daun yang meruncing (acuminatus) tapi ada sebagian yang menumpul (obtusus). Memiliki tepi daun yang rata (interger). Pangkal daun pisang kebayakan membelah tapi ada sebagian yang tumpul (obtusus). Daging daun menyerupai kertas (papyraceus) tetapi cukup tegar dengan pertulangan daun menyirip. Daunnya berwarna hijau tua dipermukaan atasnya daripada permukaan bawahnya. Jika diraba permukaan atas daunnya licin (laevis) dan permukaan bawahnya berselaput lilin.
4. Jarak (Ricinus communis)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis L
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis L
Sumber: (Tjitrosoepomo, 2010)
Jarak adalah tanaman yang kebanyakan dapat ditemui di daerah tropis. Sekarang jarak banyak digunakan orang sebagai pengganti solar atau sering disebut biodiesel. Berdasarkan pengamatan bahwa daun jarak merupakan daun yang tidak lengkap karena hanya memiliki helaian daun (lamina) dan tangkai (petiolus) saja tanpa adanya pelepah daun (vagina). Daun tanaman ini mempunyai bangun daun yang berupa bangun perisai (peltatus) dengan ujung daun runcing (acutus) dan pangkal daun yang berbentuk rompang atau rata (truncatus). Tepi daunnya termasuk dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya yang berupa bercangap menjari (palmatifidus) karena toreh daunnya besar dan dalamnya mencapai setengah dari lebar daunnya. Oleh karena itu bangun daun aslinya tidak lagi tampak. Daging daunnya tipis dan agak lunak (herbaceus). Pertulangan daunnya menjari (palminervis) karena terlihat dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang daun yang memancar dan memperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan. Permukaan atas dan bawah daun jarak memiliki tekstur gundul (glaber). Beberapa jenis daun jarak berwarna hijau kemerahan dan sebagian ada yang berwarna hijau.
5. Widelia (Widelia sp)
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Sumber: (Tjitrosoepomo, 2010)
Tumbuhan widelia adalah tanaman yang yang berukuran kecil. Kebanyakan Widelia tumbuh menggerombol. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa daun widelia merupakan daun yang tidak lengkap karena hanya memiliki helaian daun (lamina) dan tangkai (petiolus) saja dan tidak memiliki pelepah (vagina). Daun tanaman ini mempunyai bangun bulat (orbicularis) dengan ujung daun yang runcing (acutus) dan pangkal daun yang meruncing (acuminatus). Tepi daun widelia bergerigi (serratus). Daging daun tanaman widelia berdaging tipis dan lunak (herbaceus) dengan pertulangan daun menyirip (penninervis). Permukaan atas dan bawah daun widelia berbulu kasar (hispidus). Warna daun widelia berwarna hijau tua.
6. Keladi (Colocasia sp)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae (suku talas-talasan)
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia sp
Sumber: (Tjitrosoepomo, 2010)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae (suku talas-talasan)
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia sp
Sumber: (Tjitrosoepomo, 2010)
Keladi adalah tanaman yang kebanyakan hidup di daerah dekat sungai atau tempat yang tergenang air. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa daun keladi merupakan daun lengkap yang memiliki tangkai daun, helaian daun, dan pelepah daun. Daun tanaman ini mempunyai bagun daun yang berupa bagun perisai (oblongus) dengan tangkai daun yang terletak di bagian tengah daun, bukan pada pangkal daun. Ujung daunnya runcing (acutus) dan pangkal daunnya rompang/rata (truncatus). Tepi daun dari keladi ini berbentuk rata (interger) dengan daging daunnya lunak dan tipis (herbaceus). Pertulangan daunnya menjari (palminervis) dengan permukaan atas dan bawah daun keladi ini licin (laevis) dan berselaput lilin, serta warna daunnya hijau.
7. Mangga (Mangifera indica)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Dicotyledoneae (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dialypetalae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Dicotyledoneae (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dialypetalae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
Sumber: (Tjitrosoepomo, 2010)
Bedasarkan hasil pengamatan bahwa daun mangga ini bukan merupakan daun lengkap karena hanya memiliki helaian daun dan tangkai saja. Daun ini mempunyai bangun daun yang berupa bangun memanjang (oblongus) dengan ujung daunnya yang berbentuk meruncing (acuminatus). Sedangkan pangkal daunnya berupa tumpul (obtusus). Tepi daunnya rata (interger) dengan daging daun seperti kulit/belulang. Pertulangan daunnya menyirip (penninervis) dimana dari ibu tulang daun yang berjalan dari pangkal ke ujung ini keluar tulang-tulang cabang ke arah samping. Permukaan atas daun licin dan bawah daun mangga berbulu kasar. Warna daun mangga berwarna hijau tua.
VI. KESIMPULAN
1. Daun tunggal adalah jika pada tangkai daunnya hanya terdapat sat helaian daun saja.
2. Daun lengkap terdiri atas bagian-bagian:
a. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
b. Tangkai daun (petiolus)
c. Helaian daun (lamina)
3. Daun tidak lengkap adalah daun yang tidak memiliki satu dari tiga bagian di atas (daun lengkap).
4. Daun pisang (Musa paradisiaca L.), daun bambu (Bambusa sp), dan daun keladi (Colocasia sp) termasuk daun lengkap.
5. Daun jarak (Ricinus communis L.), daun widelia (Widelia sp), daun mangga (Mangifera indica L.) dan daun tebu (Saccharum officinarum L.) termasuk daun tidak lengkap.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Sri Amintarti. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: Jurusan FMIPA FKIP UNLAM.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
.......................................... 2010. Taksonomi Tumbuhan [Spermatophyta]. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Anonim.A.http://www.efloras.org/object_page.aspx?object_id=48149&flora_id=1001 Diakses Tanggal 23 Pebruari 2014.
Anonim. B. http://cosmos.ucdavis.edu/archives/2009/cluster1/NGUYEN_IVY.pdf Diakses Tanggal 23 Pebruari 2014.
Anonim.C. http://galeridaun.blogspot.com/2013/09/galeri-daun-semua-tentang-daun.html Diakses Tanggal 23 Pebruari 2014.
Anonim.E.http://www.flickriver.com/photos/stationalpinejosephfourier/sets/72157628038686436/ Diakses Tanggal 23 Pebruari 2014.
Anonim.F. http://es.wikipedia.org/wiki/Colocasia Tanggal 23 Pebruari 2014 Diakses Tanggal 23 Pebruari 2014.
Anonim.G. http://galeridaun.blogspot.com/2013/09/galeri-daun-semua-tentang-daun.html Diakses Tanggal 23 Pebruari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar