PRAKTIKUM IV
Topik : Bentuk
batang, arah tumbuh, permukaan dan modifikasi batang.
Tujuan : Untuk mengetahui bermacam-macam bentuk batang, arah tumbuh batang,
permukaan dan modifikasinya.
Hari,tanggal : Kamis,
20 Maret 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1.
Baki/nampan
2.
Pisau/cutter
3.
Alat tulis
b. Bahan
1.
Rumput teki (Cyperus rotundus)
2.
Mendong (Fimbrystilis sp)
3.
Pisang (Musa paradisiaca L.)
4.
Kembang Telang (Clitoria Ternatea L.)
5.
Sirih (Piper betle L.)
6.
Bambu (Bambusa sp)
7.
Kaktus (Opuntia vulgaris)
8.
Pepaya (Carica papaya L.)
9.
Jambu biji (Psidium guajava L.)
10. Cemara (Casuarina
equisetifolia L.)
11. Ketapang (Terminalia
catappa L.)
12. Bogenvil (Bougainvillea
spectabilis)
II.
CARA KERJA
a.
Mengamati dan menentukan :
1. Habitus keseluruhan : herba, herba berkayu, perdu,
rumput-rumputan, teki-tekian.
2. Tipe batang : herbaceous, berkayu, batang rumput, batang
mendong.
3. Bentuk batang : bulat, persegi, pipih.
4. Permukaan batang : licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut,
berduri, dll.
5. Arah tumbuh batang : tegak lurus, menggantung, berbaring,
menjalar, membelit, memanjat, condong, mengangguk.
6. Tipe percabangan : monopodial, simpodial, dikotom.
7. Arah tumbuh batang.
b. Menggambar hasil pengamatan.
III.
TEORI DASAR
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang sangat
penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang dari tumbuh-tumbuhan,
batang adalah sumbu tubuh tumbuhan.
a. Sifat-sifat batang antara lain adalah sebagai berikut:
1. Berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula
berbentuk lain, tetapiselalu bersifat aktinomorf.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh
buku-buku dan tiap buku-buku terdapat daun.
3. Tumbuhnya ke atas menuju cahaya/ bersifat fototrof atau
heliotrof.
4. Bertambah panjang di ujung.
5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak
digugurkan kecuali cabang atau ranting yang kecil.
6. Tidak berwarna hijau kecuali pada tumbuhan yang umurnya pendek.
b. Fungsi batang bagi tumbuhan :
1. Mendukung bagian-bagian yang ada di atas tanah.
2. Memperluas asimilasi.
3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas
dan jalan pengangkutan hasil asimilasi dari atas ke bawah.
4. Tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan.
c.
Tumbuhan dibedakan tumbuhan
berbatang jelas dan tidak berbatang, :
Tumbuhan berbatang jelas :
1.
Batang basah (herbaceous)
2.
Batang berkayu (lignosus)
3.
Batang rumput (calmus)
4.
Batang mendong (calamus)
d.
Macam-macam bentuk batang :
1.
Bulat (teres)
2.
Bersegi (angularis)
3.
Pipih
e.
Macam-macam permukaan batang :
1.
Licin (laevis)
2.
Berusuk (costatus)
3.
Beralur (sulcatus)
4.
Bersayap (alatus)
5.
Berambut (Pilesus)
6.
Berduri (spinosus)
7.
Memperlihatkan bekas-bekas daun
8.
Memperlihatkan bekas-bekas daun
penumpu
9.
Memperlihatkan banyak lentisel
10. Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak.
f.
Arah tumbuh batang dibedakan
menjadi 8 macam :
1.
Tegak lurus (erectus)
2.
Menggantung (dependens, pendulus)
3.
Berbaring (humifusus)
4.
Menjalar atau merayap (repens)
5.
Serong ke atas atau condong (ascendens)
6.
Mengangguk (nutans)
7.
Memanjat (scandens)
8.
Membelit (volubilis)
a)
Membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis)
b)
Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis)
g. Percabangan dibedakan :
1.
Percabangan monopodial
2.
Percabangan simpodial
3.
Percabangan dikotom/menggarpu
h. Arah tumbuh cabang dibedakan :
1.
Tegak (fastigiatus)
2.
Condong ke atas (patens)
3.
Mendatar (horizontalis)
4.
Terkulai (declinatus)
5.
Bergantung (pendulus)
IV.
HASIL PENGAMATAN
a. Tabel Hasil Pengamatan
No
|
Nama Tumbuhan
|
Habitus
|
Tipe Batang
|
Bentuk Batang
|
Permukaan Batang
|
Arah Tumbuh Batang
|
Tipe Percabangan
|
1.
|
Rumput teki (Cyperus
rotundus)
|
Teki-tekian
|
Herbaceous
|
Segitiga
|
Licin
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
2.
|
Mendong ( Fimbrystilis
sp.)
|
Herba
|
Batang mendong
|
Segitiga
|
Licin
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
3.
|
Pisang (Musa
paradisiaca L.)
|
Herba
|
Herbaceous
|
Bulat
|
Licin
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
4.
|
Kembang Telang (Clitoria
ternatea L.)
|
Herba
|
Herbaceous
|
Bulat
|
Kasar
|
Membelit ke kiri
|
Simpodial
|
5.
|
Sirih (Piper betle L.)
|
Herba
|
Herbaceous
|
Bulat
|
Licin
|
Memanjat
|
Simpodial
|
6.
|
Bambu (Bambusa sp.)
|
Herba berkayu
|
Berkayu
|
Bulat
|
Licin
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
7.
|
Kaktus (Opuntia
vulgaris)
|
Herba
|
Herbaceous
|
Pipih kladodia
|
Licin dan berduri
tempel
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
No
|
Nama Tumbuhan
|
Habitus
|
Tipe Batang
|
Bentuk Batang
|
Permukaan Batang
|
Arah Tumbuh Batang
|
Tipe Percabangan
|
8
|
Pepaya (Carica
papaya L.)
|
Herba berkayu
|
Berkayu
|
Bulat
|
Memperlihatkan
bekas-bekas daun
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
9
|
Jambu biji (Psidium
guajava L.)
|
Herba berkayu
|
Berkayu
|
Bulat
|
Memperlihatkan bekas
lepasnya kerak
|
Tegak lurus
|
Simpodial
|
10
|
Cemara (Casuarina
equisetifolia L.)
|
Herba Berkayu
|
Berkayu
|
Bulat
|
Berusuk
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
11
|
Ketapang (Terminalia
catappa L.)
|
Berkayu
|
Berkayu
|
Bulat
|
Kasar
|
Tegak lurus
|
Monopodial
|
12
|
Bogenvil (Bougainvillea
spectabilis)
|
Herba berkayu
|
Berkayu
|
Bulat
|
Kasar dan berduri
|
Tegak lurus
|
Simpodial
|
b.
Gambar Pengamatan
1. Rumput Teki (Cyperus rotundus)
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Daun
3.
Bunga
4.
Tangkai bunga
|
|
Menurut literatur
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Daun
3.
Bunga
4.
Tangkai bunga
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
(Sumber: Anonim A, 2014)
2. Mendong (Fimbrystilis sp.)
|
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Daun
3.
Bunga
|
Menurut
literatur
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Daun
3.
Bunga
|
|
1
|
2
|
3
|
(Sumber: Anonim B, 2014)
|
3. Pisang (Musa paradisiaca L.)
|
Keterangan
:
1.
Batang sejati
2.
Batang semu
3.
Daun
4.
Tangkai daun
5.
Pelepah daun
6.
Ibu tulang daun
|
Menurut literatur
Keterangan
:
1.
Batang semu
2.
Daun
3.
Buah
4.
Pelepah daun
|
|
1
|
4
|
3
|
2
|
(Sumber: Anonim C, 2014)
4. Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
|
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Daun
3.
Cabang
4.
Tangkai daun
|
Menurut literatur
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Daun
3.
Bunga
|
|
3
|
1
|
2
|
(Sumber:
Anonim D, 2014)
5. Sirih (Piper betle L.)
|
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Tangkai daun
3.
Helaian daun
4.
Akar pelekat
|
Menurut literatur
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Daun
3.
Pertulangan daun
|
|
1
|
3
|
2
|
Anonim.e.2013
(Sumber: Anonim E, 2014)
6. Bambu (Bambusa sp.)
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Ruas-ruas batang
3.
Helaian daun
4.
Ujung daun
5.
Tepi daun
6.
Tangkai daun
|
|
Menurut
literatur
Keterangan
:
1.
Helian daun
2.
Tepi daun
3.
Ujung daun
4.
Batang
5.
Ruas-ruas batang
|
|
1
|
3
|
2
|
4
|
5
|
(Sumber: Anonim F, 2014)
7. Kaktus (Opuntia vulgaris)
|
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Duri
3.
Kaladodia
|
Menurut literatur
Keterangan
:
1.
Kladodia
2.
Duri
3.
Bunga
|
|
1
|
3
|
2
|
(Sumber: Anonim G, 2014)
8.
Pepaya (Carica papaya L.)
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Bekas-bekas daun
3.
Helaian daun
4.
Tangkai daun
|
|
Menurut literatur
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Bekas-bekas daun
3.
Buah
4.
Tangkai daun
5.
Daun
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
(Sumber: Anonim H, 2014)
9.
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Daun
3.
Cabang
4.
Tangkai daun
5.
Anak daun
6.
Kerak batang
7.
Lepasan kerak
8.
9.
10.
11.
batang
|
|
Menurut literatur
|
1
|
2
|
6
|
5
|
3
|
4
|
|
2
|
5
|
Keterangan
:
1.
Ibu tulang daun
2.
Daun
3.
Tangkai daun
4.
Lepasan kerak
5.
Batang
6.
Buah
|
(Sumber: Anonim J, 2014)
10.
Cemara (Causarina equisetifolia L. )
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Ibu tangkai daun
3.
Daun
4.
Cabang
|
|
|
|
3
|
1
|
2
|
2
|
1
|
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Daun
3.
Bunga
|
(Sumber: Anonim L, 2014)
11. Ketapang (Terminalia catappa L.)
|
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Helaian daun
3.
Dahan/cabang
4.
Tangkai daun
5.
Tepi daun
|
|
|
2
|
2
|
2
|
literatur
3
|
1
|
1
|
1
|
(Sumber: Anonim M, 2014)
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Daun
3. Buah
|
12. Bogenvil (Buogainvillea spectabilis)
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Cabang
3.
Tangkai daun
4.
Bunga
5.
Ibu tulang daun
6.
Ujung daun
|
|
Menurut
literatur
Keterangan
:
1.
Batang
2.
Daun
3.
Bunga
4.
Akar
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
(Sumber: Anonim O, 2014)
V.
ANALISIS DATA
1. Rumput teki (Cyperus rotundus)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis :
Commonellidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada rumput teki merupakan tumbuhan berhabitus teki-tekian, bertipe
batang herbaceous, bentuk batang termasuk bangun segitiga (triangularis),
permukaan batangnya licin (laevis), arah tumbuh batang yaitu tegak lurus
(erectus), dan tipe percabangan batang adalah monopodial. Sedangkan pada
bagian-bagian rumput teki yang diamati terdapat batang, daun, bunga,
tangkai bunga, dan akar.
Rumput teki adalah tanaman berupa rumput dengan periodesitas annual, dan
sistem perakaran dari rumput teki adalah serabut. Tata letak daun dari rumput
teki adalah berhadapan, daun rumput teki memiliki bagian yang lengkap. Bentuk
dari daunnya adalah pita dengan pangkal dan ujung daun daun yang rata dan
runcing, tepi dari daunnya adalah rata dan pertulangan daunnya sejajar,
bunganya merupakan bunga yang tidak lengkap.
2. Mendong (Fimbrystilis sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis :
Commonellidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Cyperaceae
Genus :
Fimbrystilis
Spesies : Fimbrystilis sp.
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada mendong merupakan tumbuhan berhabitus herba, bertipe batang
mendong, bentuk batang termasuk bangun segitiga (triangularis),
permukaan batang licin (laevis), arah tumbuh batang tegak lurus (erectus)
dan tipe percabangan batang yaitu monopodial. Pada pengamatan juga didapat
bagian-bagain daun yaitu batang, daun, dan akar.
Mendong adalah salah satu tumbuhan yang hidup
di rawa, tanaman ini tumbuh di daerah yang berlumpur dan memiliki
air yang cukup. Mendong merupakan salah satu jenis rumput, dan biasanya
tumbuh dengan panjang lebih kurang 100 cm. Di daerah Kecamatan Purbaratu, Tasikmalaya,
mendong biasanya dijadikan bahan dasar untuk pembuatan tikar. dan sebelum di pergunakan,
tanaman ini dijemur terlebih dahulu hingga kering. Tumbuhan ini termasuk
tumbuhan annual, yaitu tumbuhan yang berumur pendek, yakni kurang dari 1 tahun
sudah mati atau paling lama dapat mencapai umur satu tahun, setelah itu tanaman
ini akan mati. Warna daun tumbuhan ini yaitu hijau dengan bangun daun pita dan
warna batang hijau.
3. Pisang (Musa paradisiaca L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis :
Zingiberidae
Ordo :
Zingiberales
Familia :
Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L.
Sumber : Cronquist,
1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada pisang merupakan tumbuhan berhabitus herba, bertipe
batang basah (herbaceous), mempunyai bentuk batang yang bulat (teres)
dengan permukaan batang yang licin (laevis), arah tumbuh batang tegak
lurus (erectus) dan tipe percabangan batang yaitu monopodial. Pada
pengamatan juga didapat bagian-bagian tanaman pisang yaitu, batang sejati,
batang semu, daun, tangkai daun, pelepah daun, ibu tulang daun, dan akar.
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna (herba) yang besar serta
berdaun besar memanjang dari suku Musaceae.
Batang sejati terletak di bawah, yaitu di antara akar dan batang semu. Beberapa
jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. paradisiaca)
menghasilkan buah konsumsi yang
dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok
tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki
kulit berwarna kuning ketika
matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan
hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral,
terutama kalium. Tumbuhan ini
termasuk tumbuhan bieneal, yaitu tumbuhan yang untuk hidupnya, mulai tumbuh
sampai menghasilkan biji (keturunan baru) memerlukan waktu 2 tahun.
4. Kembang Telang (Clitoria Ternate L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Fabales
Familia :
Papilionaceae
Genus : Clitoria
Spesies : Clitoria Ternate L.
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada kembang telang merupakan tumbuhan berhabitus herba, tipe batang
basah (herbaceous), bentuk batang
yang bulat (teres), dengan permukaan batang yang kasar, arah
tumbuh batang membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis) dan tipe
percabangan batang yaitu simpodial. Pada pengamatan didapat juga bagian-bagian
kembang telang, yaitu batang, daun, bunga, buku-buku batang, dan ruas-ruas
batang.
Kembang atau bunga telang (Clitoria ternatea) adalah tumbuhan
merambat. Tumbuhan anggota suku polong-polongan ini berasal dari Asia tropis, namun
sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropika. memiliki bentuk bunga yang
sangat menarik mirip Kupu-kupu yang sedang mengembangkan sayapnya. Walaupun
warna yang paling umum kita temukan di Indonesia adalah yang berwarna biru terang, namun
sebenarnya tanaman ini juga memiliki variant yang berwarna lain, seperti putih,
ungu dan pink. Kebanyakan kembang telang memiliki helai bunga selapis, namun
ada juga yang berlapis (ruffle). Ukurannya bunganya pun ada yang besar dan ada
juga yang kecil. Batang tanaman ini naik ke atas dengan menggunakan cabang
pembelit dan meliliti penunjangnya. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan anual, yaitu
tumbuhan yang berumur pendek, yakni umurnya kurang dari 1 tahun.
5. Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Magnolidae
Ordo :
Piperales
Familia :
Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada sirih merupakan tumbuhan berhabitus Herba, bertipe batang
herbaceous dengan bentuk batang bulat (teres), permukaan batang licin (laevis),
arah tumbuh batang memanjat (scandens) dan merupakan tipe percabangan
batang monopodial. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian sirih yaitu,
batang, tangkai daun, helaian daun, buku-buku batang, dan akar pelekat.
Tanaman sirih merupakan
tanaman yang merambat bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat
kehijauan, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal
berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan
mengeluarkan bau bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm.
Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk
bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua
benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm
dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau
kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan.
Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan. Tumbuhan ini termasuk
tumbuhan bieneal.
6. Bambu (Bambusa sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis :
Commonellidae
Ordo :
Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp.
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
pada bambu merupakan tumbuhan berhabitus herba berkayu, tipe batang berkayu
(lignosus), bentuk batang bulat (teres), permukaan batang licin (laevis),
arah tumbuh batang yang tegak lurus (erectus) dengan tipe percabangan
batang yaitu monopodial. Pada pengamatan tumbuhan bambu didapat bagian-bagian
yaitu, batang, ruas-ruas batang, helaian daun, ujung daun, tepi daun, dan
tangkai daun.
Bambu adalah tanaman dengan
rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu
adalah buluh, haur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman
dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik,
dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm (24 Inchi) bahkan lebih,
tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi
tempat ia ditanam. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan menahun, yaitu tumbuhan ini
dapat hidup selama bertahun-tahun, bahkan ratusan tahun. Warna daun tumbuhan
ini yaitu hijau dengan bangun daun pita, memiliki upih daun dan batangnya
berwarna hijau.
7. Kaktus (Opuntia vulgaris)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Familia :
Cactaceae
Genus : Opuntia
Spesies : Opuntia vulgaris
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada kaktus merupakan tumbuhan berhabitus herba, tipe batang
herbaceous, bentuk batang pipih kladodia (cladodium), permukaan batang
licin dan berduri tempel, arah tumbuh batang yang tegak lurus (erectus)
dengan tipe percabangan batang yaitu monopodial. Pada pengamatan didapat
bagian-bagian kaktus yaitu, batang, duri, dan kladodia.
Kaktus memiliki akar yang
panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air
yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga
memiliki daun yang
berubah bentuk menjadi duri
sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat
tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus termasuk ke dalam
golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan
persediaan air di batangnya. Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang
besar dan memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk dapat bertahan di daerah gurun
yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu.
Tumbuhan ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin
dibandingkan siang hari yang terik. Pada malam hari, kaktus juga mengambil CO2
dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk
digunakan ketika fotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari).
Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam. Duri
tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi
terhadap herbivora.
Bunga kaktus yang berfungsi dalam reproduksi
tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan
serta tidak memiliki tangkai bunga.
8. Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Dilleniidae
Ordo :
Violales
Familia :
Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada pepaya merupakan tumbuhan berhabitus herba berkayu, tipe batang
berkayu (ligno), bentuk batang bulat (teres), permukaan batang
memperlihatkan bekas-bekas daun, arah tumbuh batang tegak lurus (erectus)
dengan tipe percabangan batang yaitu monopodial. Pada pengamatan juga didapat
bagian-bagian tanaman papaya yaitu, batang, bekas-bekas daun, helaian daun,
tangkai daun, dan akar.
Pepaya adalah semak
berbentuk pohon dengan batang yang lurus dan bulat. Bagian atas bercabang atau
tidak, sebelah dalam berupa spons dan berongga, sebelah luar banyak tanda bekas
daun. Tinggi pohon 2,5-10 m, bunga hampir selalu berkelamin satu atau berumah
dua, tetapi kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin dua pada karangan bunga
yang jantan. Bunga jantan pada tanda yang serupa malai dan bertangkai panjang,
berkelopak sangat kecil mahkota berbentuk terompet berwarna putih kekuningan,
dengan tepi yang bertaju lima, dan tabung yang panjang, langsing, taju berputar
dalam kuncup, kepala sari bertangkai pendek, dan duduk bunga betina kebanyakan
berdiri sendiri, bakal buah beruncing satu, buah bulat memanjang, biji banyak di
bungkus oleh selaput yag berisi cairan.
9. Jambu biji (Psidium guajava L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo :
Myrtales
Familia :
Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada jambu biji merupakan tumbuhan berhabitus herba berkayu, tipe
batang berkayu (lignosus), bentuk batang bulat (teres), permukaan
batang memperlihatkan bekas lepasnya kerak,
arah tumbuh batang tegak lurus (erectus)
dengan tipe percabangan batang yaitu simpodial. Pada pengamatan didapat
bagian-bagian jambu biji yaitu, batang, daun, akar, tangkai daun, anak daun,
kerak batang, dan lepasan kerak.
Jambu biji (Psidium
guajava) tersebar meluas sampai ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai
Asia Selatan, India dan Srilangka. Jambu biji termasuk tanaman perdu dan
memiliki banyak cabang dan ranting; batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar
pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji
tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk
daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya
kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat
tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas
permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya
banyak dan terdapat dalam daging buahnya.
10. Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Hamamelidae
Ordo :
Casuarinales
Familia :
Casuarinaceae
Genus :
Casuarina
Spesies : Casuarina equisetifolia L.
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada cemara merupakan tumbuhan berhabitus berkayu, tipe batang
berkayu (lignosus), bentuk batang bulat (teres), permukaan batang
berusuk (costatus), arah tumbuh batang tegak lurus (erectus)
dengan tipe percabangan batang yaitu monopodial. Pada pengamatan juga didapat
bagian-bagian cemara yaitu, batang, ibu tangkai daun, dan daun.
Pohon cemara memiliki daun
yang amat tereduksi menjadi seperti selaput kecil. Tumbuhan ini termasuk
tumbuhan menahun, yaitu tumbuhan yang dapat bertahan hidup selama
bertahun-tahun, bahakan selama ratusan tahun. Warna daun tumbuhan ini yaitu
hijau dan batangnya berwarna kehitaman.
11. Ketapang (Terminalia catappa L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo :
Myrtales
Familia :
Combretaceae
Genus :
Terminalia
Spesies : Terminalia catappa L.
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada ketapang merupakan tumbuhan berhabitus berkayu, tipe batang
berkayu (lignosus), bentuk batang bulat (teres), permukaan batang
licin (laevis), arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dengan
tipe percabangan batang yaitu monopodial. Pada pengamatan juga didapat
bagian-bagian ketapang yaitu, batang, helaian daun, ujung daun, tangkai daun,
dan tepi daun.
Pohon ketapang (Terminalia
catappa) bertajuk rindang dengan cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan
bertingkat-tingkat; pohon yang muda sering nampak seperti pagoda. Tingginya
dapat mencapai 35 meter. Daun ketapang lebar berbentuk bulat telur dengan
pangkal daun runcing dan ujung daun lebih tumpul. Pertulangan daun sejajar
dengan tepi daun berombak. Daunnya meluruh (meranggas) dua kali dalam setahun. Bunga ketapang
berukuran kecil dan terkumpul dalam bulir dekat ujung ranting berwarna kuning
kehijauan dengan panjang sekitar 8–25 cm. Buahnya batu berbentuk bulat telur
agak gepeng dan bersegi. Saat muda buah ketapang berwarna hijau kekuningan dan
berubah menjadi ungu kemerahan saat matang. Habitat yang di sukai oleh pohon
ketapang adalah daerah dataran rendah termasuk daerah pantai hingga ketinggian 500 meter dpl. Pohon
ini menggugurkan daunnya hingga dua kali dalam setahun sehingga tanaman ini
mampu bertahan menghadapi bulan-bulan yang kering.
12. Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Familia :
Nyctagenaceae
Genus :
Bougainvillea
Spesies : Bougainvillea spectabilis
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada bogenvil merupakan tumbuhan berhabitus herba berkayu, tipe batang
berkayu (lignosus), bentuk batang bulat (teres), permukaan batang
kasar dan berduri, arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dengan tipe
percabangan batang yaitu simpodial. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian
bogenvil yaitu, batang, cabang, tangkai daun, bunga, ibu tulang daun, dan ujung
daun.
Tanaman bogenvil mempunyai daun
yang tunggal, berhadapan, lonjong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata,
panjang 4-10 cm, lebar 2-6cm, pertulangan menyirip. Bunga bogenvil
majemuk, bentuk malai, berkelompok tiga, di ketiak daun, bentuk seperti
terompet, putih, memiliki daun pelindung tiga helai, merah keunguan. Buahnya
bentuk gada, kecil, masih muda hijau setelah tua coklat. Berbiji bulat,
kecil, dan hitam. Berakar tunggang, putih kecoklatan. Warna bunga ini
terdiri dari berbagai macam warna, seperti jingga, merah menyala, merah jambu,
merah pucat, kuning, ungu, putih, dan berbagai campuran warna.
VI.
KESIMPULAN
1.
Habitus batang yang diamati pada
praktikum ini, yaitu :
a.
Teki-tekian terdapat pada batang
rumput teki.
b.
Herba terdapat pada batang
mendong, pisang, kembang telang,
sirih dan kaktus.
c.
Herba berkayu terdapat pada batang
bambu, papaya, jambu biji, cemara dan
bogenvil.
d.
Berkayu terdapat pada batang
ketapang.
2.
Tipe batang yang diamati pada
praktikum ini, yaitu :
a.
Batang mendong terdapat pada
mendong.
b.
Herbaceous terdapat pada batang rumput teki, pisang, kembang telang, sirih, dan
kaktus.
c.
Berkayu terdapat pada batang
bambu, pepaya, jambu biji, cemara, ketapang, dan bogenvil.
3.
Bentuk batang yang diamati pada
praktikum ini, yaitu :
a. Segitiga terdapat pada
batang rumput teki dan mendong.
b. Bulat terdapat pada batang pisang, kembang telang, sirih, bambu,
pepaya, jambu biji, cemara, ketapang, dan bogenvil.
c. Pipih kladodia terdapat pada batang kaktus.
4.
Permukaan batang yang diamati pada
praktikum ini, yaitu :
a.
Licin terdapat pada permukaan batang rumput teki, mendong,
pisang, sirih, dan bambu
b.
Licin dan berduri temple terdapat
pada batang kaktus.
c.
Memperlihatkan bekas-bekas daun
terdapat pada permukaan batang pepaya.
d.
Memperlihatkan bekas lepasnya
kerak terdapat pada permukaan batang
jambu biji.
e.
Berusuk tedapat pada batang
cemara.
f.
Kasar terdapat pada kembang telang dan Ketapang
g.
Kasar dan berduri terdapat pada permukaan batang bogenvil.
5.
Arah tumbuh batang yang diamati
pada praktikum ini, yaitu :
a.
Tegak lurus terdapat pada batang
rumput teki, mendong, pisang, bambu, kaktus, pepaya, jambu biji, cemara,
ketapang, dan bogenvil.
b.
Membelit ke kiri terdapat pada batang kembang telang.
c.
Memanjat terdapat pada batang sirih.
6.
Tipe percabangan batang yang
diamati pada praktikum ini, yaitu :
a.
Monopodial terdapat pada batang rumput teki, mendong, pisang,
sirih, bambu, kaktus, papaya, cemara
dan ketapang.
b.
Simpodial terdapat pada batang kembang telang, jambu biji, dan
bogenvil.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Amintarti,
Sri.2013. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: Jurusan
FMIPA FKIP UNLAM.
Di akses 16
Maret 2014
Anonim, B. 2014. http://www.viarural.com.ar/viarural.com.ar/agricultura/aama lezas/fimbristylis-miliacea-02.jpg Di akses 16 Maret 2014
Anonim D.
2014. http://www.satvikshop.com/blog/herbs-knowledge-base/apara jita Di akses 16 Maret 2014
Anonim E. 2014. http://dreamindonesia.files.wordpress.com/2009/04/piperbe tel.jpg Di akses 16 Maret 2014
Anonim F. 2014. http://poundit.files.wordpress.com/2009/02/bamboo.jpg Di akses 16 Maret 2014
Anonim G.
2014 http://www.gradinamea.ro/_files/Image/articole/original/Opun tiaHumifusa321321321.JPG Di akses
16 Maret 2014
Anonim H.
2014. http://www.hallofreun.de Di
akses 16 Maret 2014
Anonim I. 2014. http://wildlifeofhawaii.com/flowers/703/psidium-guajava-guav a/ Di akses 16 Maret 2014
Anonim J.
2014. http://www.tropical-biology.org/research/dip/species/Psidium %20guajava.htm Di akses
16 Maret 2014
Anonim K. 2014. http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Casuarina_equisetifo lia_L._-_Australian_pine,_beach_sheoak,_common_ironwood%28377 11943 30%29.jpg Di
akses 16 Maret 2014
Anonim L. 2014. http://ongzi-secretgarden.blogspot.com/2010_03_01_archive.h tml Di akses 16 Maret 2014
Anonim N.
2014. http://alamendah.org/2011/04/15/pohon-ketapang-atau-term
inalia-catappa/ Di akses 16 Maret 2014
Cronquist, A., 1981, An Integrated System of
Classification of Flowering
Plants, Columbia University Press, New York
Tjitrosoepomo, Gembong.1994. Morfologi
Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar